Manajemen Keuangan

Diposting pada

SarjanaEkonomi.Co.ID – Hai sobat sarjanaekonomi.co.id jumpa lagi dalam artikel ini. Pada pembahasan kali ini juga akan dibahas mengenai Manajemen Keuangan. Mulai dari pengertian, tujuan, fungsi, prinsip dan contohnya akan dibahas secara lengkap. Simak penjelasannya dibawah ini.

√ Manajemen Keuangan: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Prinsip, Aktivitas, Contoh dan Ruang Lingkupnya Lengkap


Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan merupakan semua kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan bagaimana cara mendapatkan, menggunakan, dan mengelola keuangan suatu perusahaan.

Financial management ialah kegiatan manajemen yang bertujuan untuk mengelola dana maupun aset-aset yang dimiliki sebuah perusahaan untuk dimanfaatkan pada hal-hal atau kegiatan yang membantu tercapainya tujuan utama sebuah perusahaan tersebut, yaitu profit.

Dalam suatu perusahaan atau bisnis, manajemen keuangan mempunyai 3 aktivitas utama yang dilakukan oleh manajer keuangan yaitu sebagai berikut :

  1. Perolehan Dana
  2. Kegiatan Penggunaan Dana
  3. Pengelolaan Aktiva/Aset

Ketiga hal tersebut berkaitan dengan sumber dana internal maupun eksternal suatu perusahaan. Modal kerja dan kepemilikan saham juga termasuk tugas pada manajemen keuangan.


Pengertian Manajemen Keuangan Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah penjelasan mengenai manajemen keuangan berdasarkan penjelasan menurut pendapat para ahli :

1. Bambang Riyanto

Manajemen Keuangan ialah semua kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan usaha untuk mendapatkan pendanaan yang diperlukan dengan biaya minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan, serta usaha untuk menggunakan dana tersebut se-efisien mungkin.


2. J. L. Massie

Manajemen Keuangan merupakan suatu kegiatan operasional bisnis yang bertanggung jawab untuk mendapatkan dan menggunakan dana yang diperlukan untuk kegiatan operasional secara efektif dan efisien.


3. Agus Sartono

Manajemen Keuangan adalah semua yang berhubungan dengan pengalokasian dana dalam bermacam-macam bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau untuk pembelanjaan secara efisien.


4. J. F. Bradley

Manajemen Keuangan ialah suatu bidang manajemen bisnis yang ditujukan untuk mengelola penggunaan modal secara bijaksana, selektif, dan seksama dari suatu sumber modal untuk memungkinkan unit pengeluaran untuk bergerak ke arah mencapai tujuannya.


5. Sonny S.

Manajemen Keuangan yaitu kegiatan suatu perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana cara mendapatkan dana, menggunakan dana, dan mengelola asset sesuai dengan tujuan suatu perusahaan secara menyeluruh.


6. Grestenberg

Manajemen Keuangan yakni bagaimana suatu bisnis diselenggarakan untuk mendapatkan beberapa dana, cara memperoleh dana, penggunaan dana tersebut, dan bagaimana bisnis didistribusikan.


7. Sutrisno

Manajemen Keuangan adalah semua kegiatan suatu perusahaan dengan usaha-usaha untuk memperoleh dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk dapat memakaikan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.


8. James VanHorne

Manajemen Keuangan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan perolehan dana dan pengelolaan pendanaan, serta untuk pengelolaan aktiva dengan tujuan semua kegiatan sebuah perusahaan.


9. Weston dan Copeland

Manajemen Keuangan merupakan suatu fungsi dan tanggung jawab para manajer keuangan. Fungsi pokok manajemen keuangan yakni menyangkut keputusan tentang penanaman modal, pembiayaan kegiatan usaha, dan pembagian dividen pada suatu perusahaan.

√ Manajemen Keuangan: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Prinsip, Aktivitas, Contoh dan Ruang Lingkupnya Lengkap


Fungsi Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan merupakan komponen yang paling riskan bagi sebuah bisnis atau perusahaan. Keuangan tersebut perlu dikelola dan dikendalikan dengan baik oleh seorang manajer keuangan. Hal ini juga berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk bertahan dalam bidang finansial.

Berikut ini beberapa fungsi manajemen keuangan antara lain :

1. Perencanaan Keuangan (Planning)

Tahapan pertama ialah perencanaan keuangan. Beberapa hal yang perlu dilakukan ialah menyusun rencana pemasukan, menyusun pengeluaran, dan kegiatan lain dalam periode tertentu.


2. Penganggaran Keuangan (Budgeting)

Dalam upaya penganggaran keuangan, hal yang perlu dilakukan ialah membuat detail pemasukan dan pengeluaran.


3. Pengelolaan Keuangan

Dalam mengelola keuangan, penggunaan su uatdana instansi ekonomi atau perusahaan secara maksimal dilakukan dengan berbagai cara yang mungkin dapat dilakukan.


4. Pencarian Keuangan

Pada point ini dapat mencakup upaya mencari serta mengeksploitasi sumber dana yang didayagunakan untuk operasional kegiatan suatu perusahaan.


5. Penyimpanan Keuangan

Dalam upaya penyimpanan keuangan, hal yang dapat dilakukan adalah mengumpulkan dana suatu perusahaan dan menyimpan atau mengamankan dana tersebut.


6. Pengendalian Keuangan (Controlling)

Pengendalian keuangan merupakan mengevaluasi dan memperbaiki sistem keuangan yang terdapat cacat di dalamnya.


7. Pemeriksaan Keuangan (Auditing)

Pemeriksaan keuangan dapat dilakukan dengan cara mengaudit internal sistem keuangan yang diterapkan oleh sebuah perusahaan guna mengantisipasi adanya penyimpangan.


8. Pelaporan Keuangan (Reporting)

Pelaporan keuangan sangatlah penting sebagai upaya penyediaan informasi tentang kondisi keuangan suatu instansi ekonomi atau perusahaan terlebih sebagai bahan evaluasi.


Selain itu, mengutip Management Study Guide, ada beberapa fungsi manajer keuangan selaku pelaksananya, yaitu sebagai berikut :

1. Estimasi kebutuhan modal

Seorang manajer harus dapat membuat estimasi yang berhubungan dengan modal. Ini bergantung pada perkiraan biaya, keuntungan, program dan kebijakan dimasa yang akan datang.

Estimasi harus bisa dilakukan secara memadai dan dapat meningkatkan kapasitas produksi perusahaan.


2. Penentuan komposisi modal

Setelah estimasi dilakukan, struktur pemodalan harus dapat diputuskan. Ini melibatkan analisis ekuitas hutang jangka pendek dan jangka panjang, tergantung pada proporsi modal yang harus dimiliki perusahaan dan dana tambahan yang harus didapat dari pihak luar.


3. Pilihan sumber dana

Dana tambahan bisa didapat dari isu saham dan surat hutang, pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain, obligasi, dan sebagainya. Keputusan ini bisa bergantung pada manfaat, kerugian dan periode pembiayaan.


4. Investasi dana

Manajer keuangan juga harus dapat memutuskan alokasi dana usaha agar bisa menguntungkan sehingga investasi dan pengembalian reguler aman.


5. Pembuangan surplus

Manajer keuangan juga harus dapat mengatur laba bersih yang bisa dilakukan dengan dua cara, yakni sebagai berikut :

  • Deklarasi Dividen : yaitu mengidentifikasi tingkat dividen dan tunjangan lain seperti bonus.
  • Laba Ditahan : yaitu volume yang harus bergantung pada rencana diversifikasi ekspansif, inovasional, dan diversifikasi perusahaan.

6. Pengelolaan uang tunai

Pengelolaan pada uang tunai atau kas demi pembagian uang gaji, tagihan listrik, kreditor, kewajiban lancar, pemeliharaan stok, pembelian bahan baku, dsb.


7. Kontrol keuangan

Terakhir, pengawasan terhadap semua yang dilakukan di atas juga harus dapat dilakukan dengan banyak teknik. Misalnya saja analisis rasio, peramalan keuangan, pengendalian biaya dsb.


Tujuan Manajemen Keuangan

Di atas telah dijelaskan bahwa financial management dapat dilakukan sebagai proses untuk mengendalikan aset-aset perusahaan terutama dalam bentuk dana.

Sehingga manajemen keuangan mampu memiliki beberapa tujuan yang harus dicapai, diantaranya ialah :

1. Memaksimalkan Keuntungan

Melalui kebijakan yang sangat tepat, financial management bisa memaksimalkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang.


2. Menjaga Arus Kas

Manajer suatu keuangan berperan untuk menjaga arus kas (cash flow). Setiap hari perusahaan sudah pasti akan mengeluarkan dana misalnya untuk pembelian bahan baku, pembayaran gaji anggota, sewa serta pembayaran lainnya.

Sehingga jika tidak diawasi dan dikendalikan bisa menyebabkan overbudget yang sangat merugikan perusahaan.


3. Mempersiapkan Struktur Modal

Menyeimbangkan pembiayaan yang dimiliki dengan dana yang dipinjam. Tujuannya untuk mempersiapkan struktur modalnya.


4. Memaksimalkan Pemanfaatan Keuangan Perusahaan

Manajer keuangan juga bertindak untuk mengawasi penggunaan uang perusahaan. Anggaran yang dapat digunakan untuk kegiatan yang tidak menguntungkan perusahaan dapat di pangkas dan di alokasi untuk kegiatan lain.


5. Mengoptimalkan Kekayaan Perusahaan

Manajer keuangan pun berupaya untuk memberikan dividen semaksimal mungkin kepada pemegang saham dan berusaha untuk meningkatkan pasar saham karena berkaitan dengan kinerja suatu perusahaan.


6. Meningkatkan Efisiensi

Manajer keuangan berupaya untuk meningkatkan efisiensi semua departemen dalam suatu organisasi. Penyaluran dana yang tepat dalam semua aspek akan berdampak pada peningkatan efisiensi perusahaan.


7. Memastikan Kelangsungan Hidup Perusahaan

Perusahaan bisa bertahan dalam persaingan bisnis yang kompetitif merupakan suatu peranan dari bagian keuangan. Keputusan yang berhubungan dengan keuangan harus bisa dilakukan secara hati-hati karena kesalahan penggunaan keuangan bisa mengakibatkan kebangkrutan.


8. Mengurangi Resiko Operasional

Dengan manajemen keuangan yang sangat baik maka resiko operasional akan dapat diminimalisir. Resiko ketidakpastian dalam bisnis harus bisa disikapi dengan keputusan yang tepat oleh manajer keuangan.


9. Mengurangi Biaya Modal

Perencanaan struktur modal harus bisa dibuat sedemikian rupa oleh manajer keuangan agar penggunaa biaya modal dapat diminimalisir.


Prinsip Manajemen Keuangan

Dalam prakteknya, Manajemen Keuangan ialah suatu tindakan yang diambil dalam rangka menjaga kesehatan keuangan organisasi.

Untuk itu, dalam membangun suatu sistem manajemen keuangan yang baik perlulah kita untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip manajemen keuangan yang sangat baik.

Ada 7 prinsip dari manajemen keuangan yang harus diperhatikan diantaranya sebagai berikut :

1. Konsistensi (Consistency)

Sistem dan kebijakan keuangan dari suatu organisasi harus konsisten dari waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak bisa disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi tersebut.

Pendekatan yang tidak konsisten terhadap manajemen keuangan ialah suatu tanda bahwa terdapat manipulasi dalam pengelolaan keuangan.


2. Akuntabilitas (Accountability)

Akuntabilitas merupakan kewajiban moral atau hukum, yang melekat pada individu, kelompok atau suatu organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan atau kewenangan yang diberikan pihak ketiga telah digunakan.

NGO mempunyai kewajiban yang secara operasional, moral dan hukum untuk menjelaskan semua keputusan dan tindakan yang telah mereka ambil.

Suatu organisasi harus dapat menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumberdayanya dan apa yang telah dia capai sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima manfaatnya.

Semua pemangku kepentingan itu berhak untuk mengetahui bagaimana dana dan kewenangan digunakan.


3. Transparansi (Transparency)

Organisasi harus terbuka berkenaan dengan pekerjaannya, menyediakan suatu informasi berkaitan dengan rencana dan kegiatannya kepada para pemangku kepentingan.

Termasuk didalamnya, menyiapkan sebuah laporan keuangan yang akurat, lengkap dan tepat waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Apabila suatu organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan.


4. Kelangsungan Hidup (Viability)

Agar keuangan terjaga, pengeluaran suatu organisasi di tingkat stratejik maupun operasional harus sejalan/disesuaikan dengan dana yang diterima. Kelangsungan hidup (viability) yaitu suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan keuangan organisasi.

Manager organisasi harus dapat menyiapkan sebuah rencana keuangan yang menunjukan bagaimana organisasi dapat melaksanakan rencana stratejiknya dan dapat memenuhi kebutuhan keuangannya.


5. Integritas (Integrity)

Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu yang terlibat harus mempunyai integritas yang sangat baik. Selain itu,suatu laporan dan catatan keuangan juga harus dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.


6. Pengelolaan (Stewardship)

Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah diperoleh dan menjamin bahwa dana tersebut dan dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Secara praktek, organisasi dapat melakukan pengelolaan keuangan dengan sangat baik yaitu melalui berhati-hati dalam perencanaan stratejik, identifikasi resiko-resiko keuangan dan membuat system pengendalian dan sistem keuangan yang sesuai dengan organisasi.


7. Standar Akuntansi (Accounting Standards)

Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan suatu organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku umum. Hal ini berarti bahwa setiap akuntan di seluruh dunia dapat mengerti sistem yang digunakan oleh suatu organisasi.


Aktivitas Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, diantaranya ialah :

  1. Aktivitas Penggunaan Dana merupakan aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
  2. Aktivitas Perolehan Dana adalah suatu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
  3. Aktivitas Pengelolaan Aktiva ialah setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus bisa dikelola seefisien mungkin.

Contoh Manajemen Keuangan

Pada dasarnya, manajemen keuangan mempunyai tujuan utama untuk memaksimalkan setiap nilai kekayaan atau profit yang dimiliki suatu perusahaan.

Setiap individu yang memiliki tugas untuk melakukan manajemen keuangan memiliki tugas yang penting supaya perusahaan tetap hidup apapun jenis usahanya (tektil, jasa travel, jasa transportasi, kuliner dan lain-lain) serta pada skala suatu perusahaan (besar, menengah, umkm, pedagang kaki lima) membutuhkan manajemen keuangan yang baik.

Sebagai contoh nya ialah :

Pak budi adalah penjual pecel lele kaki lima. Sebelum memulai kegiatan ekonomi, beliau pasti sudah memiliki rencana untuk membeli bahan baku, peralatan yang akan digunakan, letak strategis (lapak), sehingga terciptalah suatu nominal modal tertentu.

Setelah semua terbeli, pak budi menghitung, biaya produksi, ongkos membeli, keuntungan dan keluarlah harga jual dari satu piring pecel lele.

Contoh diatas juga menunjukkan betapa penting dari manajemen keuangan. Perusahaan kecil dengan modal yang kecil saja harus bisa melakukan manajemen keuangan yang baik, bagaimana dengan perusahaan yang sangat besar dan mengenah.

Sekalinya salah melakukan manajemen keuangan, bersiaplah berhadapan dengan kerugiaan yang mungkin akan muncul. Manajemen keuangan juga memiliki peran penting dalam suatu perusahaan.

Setiap keputusan kecil ataupun besar yang diambil dalam mengelola aset dan keuangan akan menimbulkan dampak bagi suatu perusahaan itu sendiri. Semoga contoh cerita diatas memberikan pengetahuan baru dalam mengelola suatu perusahaan.


Ruang Lingkup Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan memiliki beberapa lingkup, yakni sebagai berikut :

  1. Keputusan investasi yaitu yang mencakup investasi pada aset tetap dan investasi pada aset lancar yang disebut keputusan modal kerja.
  2. Keputusan finansial yaitu hal yang berhubungan dengan peningkatan keuangan dari berbagai sumber, tergantung pada keputusan mengenai jenis sumber pendanaannya, periode pembiayaan, biaya, dan imbal hasil.
  3. Keputusan dividen adalah seorang manajer keuangan harus bisa mengambil keputusan yang berkaitan dengan distribusi laba bersih kepada dua bagian, yaitu kepada pemegang saham dan retained profit atau laba yang ditahan.

Demikianlah penjelasan lengkap tentang √ Manajemen Keuangan: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Prinsip, Aktivitas, Ruang Lingkup & Contohnya Lengkap dalam suatu perusahaan. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan para pembaca. Sekian dan Terima kasih.


Baca Juga Artikel Lainnya :