OEE (Overall Equipment Effectiveness)

Diposting pada

Sarjana Ekonomi Hai sobat sarjanaekonomi.co.id jumpa lagi dalam artikel kesayangan Anda.

Pada pembahasan kali ini, akan membahas mengenai Overall Equipment Effectiveness (OEE). Untuk lebih jelasnya mari simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini.

√ Overall Equipment Effectiveness (OEE) : Pengertian, Manfaat, Tujuan, Pengukuran dan Perhitungan Terlengkap

Pengertian OEE (Overall Equipment Effectiveness)

Overall Equipment Effectiveness (OEE) merupakan suatu perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keefektifan suatu mesin atau peralatan yang ada.

OEE merupakan salah satu metode yang ada dalam Total Produktive Mentenance (TPM). Umumnya, OEE digunakan sebagai indikator performasi suatu mesin atau peralatan.

Overall equipment effectiveness atau efektivitas peralatan secara keseluruhan merupakan istilah yang diciptakan oleh Seiichi Nakajima pada tahun 1960 untuk mengevaluasi seberapa efektif operasi manufaktur digunakan. Hal ini didasarkan pada cara berpikir Harrington Emerson mengenai efisiensi tenaga kerja.


Pengertian OEE (Overall Equipment Effectiveness) Menurut Para Ahli

1. Davis

Overall Equipment Effectiveness (OEE) ialah suatu tingkat keefektifan fasilitas secara menyeluruh yang diperoleh dengan memperhitungkan availability, performance efficiency dan rate of quality product.


2. Rizkia

Overall Equipment Effectiveness (OEE) yakni suatu pengukuran efektivitas pemakaian suatu mesin atau peralatan dengan menghitung ketersediaan mesin, performansi dan kualitas produk yang dihasilkan.


3. Nakajima

Overall Equipment Effectiveness (OEE) yaitu suatu metode pengukuran tingkat efektifitas pemakaian suatu peralatan atau sistem dengan mengikutsertakan beberapa sudut pandang dalam proses perhitungan tersebut.


Manfaat OEE (Overall Equipment Effectiveness)

  • OEE bisa digunakan sebagai Benchmark untuk mengukur rencana perusahaan dalam performasi.
  • Nilai OEE, perkiraan dari suatu aliran produksi, dapat digunakan untuk membandingkan garis performasi melintang dari perusahaan, maka akan terlihat aliran yang tidak penting.
  • Jika proses permesinan dilakukan secara individual, OEE bisa mengidentifikasi mesin mana yang memiliki performansi buruk, bahkan mengidentifikasi fokus dari sumber daya TPM.
  • Menentukan starting point dari perusahaan ataupun peralatan/mesin.
  • Mengidentifikasi kejadian bottleneck di dalam peralatan/mesin.
  • Mengidentifikasi kerugian produktivitas (true productivity losses).
  • Menentukan prioritas dalam usaha untuk meningkatkan OEE dan peningkatan produktivitas.

Tujuan OEE (Overall Equipment Effectiveness)

Tujuan Overall Equipment Effectiveness (OEE) yakni sebagai salah satu alat ukur performa dari suatu sistem maintenance, dengan menggunakan metode ini maka dapat diketahui ketersediaan mesin atau peralatan, efisiensi produksi, dan kualitas output mesin atau peralatan.


Pengukuran dan Perhitungan OEE (Overall Equipment Effectiveness)

Seperti yang diketahui, pengertian OEE (Overall Equipment Effectiveness) adalah perhitungan yang digunakan untuk menentukan tingkat produktivitas dan efektivitas peralatan.

Rumus OEE (Overall Equipment Effectiveness) :

OEE (%) = Availability (%) x Performance efficiecy (%) x Rate of Quality Product (%)

Berdasarkan penghargaan yang pernah diberikan Japan Institute of Plant Maintenance, kondisi ideal OEE yaitu sebagai berikut :

  • Availability > 90%
  • Performance Efficiency > 95%
  • Quality Product > 99%

Sehingga OEE yang ideal yaitu : 0,90 x 0,95 x 0,99 = 85%

Terdapat 3 (tiga) elemen produktivitas dan efektivitas peralatan yang bisa diukur yaitu sebagai berikut ini :

1. Availability

Availability ialah suatu rasio dari lama waktu suatu mesin pada suatu pabrik digunakan terhadap waktu yang ingin digunakan (waktu tersedia).

Availability merupakan ukuran sejauh mana mesin tersebut bisa berfungsi. Availability ratio adalah tingkat efektivitas beroperasinya suatu mesin/peralatan.

Availability ratio merupakan perbandingan antara waktu operasi dan waktu persiapan. Parameter ini menentukan tingkat kesiapan alat yang ada dan bisa digunakan.

Ketersediaan yang rendah mencerminkan pemeliharaan yang buruk, sehingga untuk melakukan perhitungan nilai Availability diperlukan operation time, loading time dan downtime.

Rumus Availability yaitu :

√ Overall Equipment Effectiveness (OEE) : Pengertian, Manfaat, Tujuan, Pengukuran dan Perhitungan Terlengkap

Keterangan :

  • Operation time yakni suatu hasil yang didapatkan dari pengurangan loading time dengan waktu downtime mesin.
  • Downtime mesin yaitu waktu proses yang seharusnya digunakan mesin tapi karena adanya gangguan pada mesin/peralatan mengakibatkan tidak ada output yang dihasilkan. Downtime meliputi mesin berhenti beroperasi akibat kerusakan mesin/peralatan, penggantian cetakan, pelaksanaan prosedur setup dan adjustment dan lain sebagainya.
  • Loading time ialah waktu yang tersedia per hari atau perbulan dikurang dengan waktu downtime mesin direncanakan.

2. Performance Efficiency

Performance efficiency yakni sebuah rasio dari apa yang sebenarnya dengan yang seharusnya pada periode tertentu atau bisa dikatakan perbandingan tingkat produksi aktual dengan yang diharapkan.

Performance efficiency ini juga merupakan hasil perkalian dari operation speed rate dan net operation rate, atau rasio kuantitas produk yang dihasilkan dikalikan dengan waktu siklus idealnya terhadap waktu yang tersedia untuk melakukan proses produksi.

Rumus Performance Efficiency yakni :

√ Overall Equipment Effectiveness (OEE) : Pengertian, Manfaat, Tujuan, Pengukuran dan Perhitungan Terlengkap

Operating speed rate yaitu perbandingan antara kecepatan ideal mesinberdasarkan kapasitas mesin sebenarnya dengan kecepatan aktual mesin.

Net operation time berfungsi menghitung rugi yang diakibatkan oleh minor stoppage dan menurunnya kecepatan produksi.

Tiga faktor penting yang diperlukan dalam menghitung performance efficiency, yaitu seperti berikut :

  • Ideal cycle (waktu siklus ideal).
  • Processed amount (Jumlah produk yang diproses).
  • Operation time (waktu operasi mesin).

3. Rate of Quality Product

Rate of quality product merupakan salah satu rasio jumlah produk yang baik terhadap total produk yang diproses. Rate of Quality Product menunjukkan produk yang bisa diterima per total produk yang dihasilkan.

√ Overall Equipment Effectiveness (OEE) : Pengertian, Manfaat, Tujuan, Pengukuran dan Perhitungan Terlengkap

Rate of quality product ini memperhatikan dua faktor, diantaranya yaitu seperti berikut ini :

  • Processed amount (jumlah yang diproduksi).
  • Defect amount (jumlah produk yang cacat).

Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai  OEE (Overall Equipment Effectiveness) : Pengertian, Tujuan, Manfaat, Pengukuran, Perhitungan & Rumusnya Lengkap . Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi yang membacanya. Terima Kasih.

Baca Juga Artikel Lainnya :