Total Quality Management (TQM)

Diposting pada

Sarjana Ekonomi Hai sobat sarjanaekonomi.co.id jumpa lagi dalam artikel kesayangan Anda.

Pada pembahasan kali ini, akan membahas mengenai Total Quality Manajemen (TQM). Untuk lebih jelasnya mari simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini.

√ Total Quality Manajemen (TQM) : Pengertian, Manfaat, Metode, Karakteristik dan Prinsip Terlengkap


Pengertian Total Quality Management (TQM)

Total Quality Management (TQM) disebut juga dengan Manajemen Mutu Terpadu atau Manajemen Kualitas Terpadu merupakan pendekatan manajemen pada suatu organisasi, berpusat pada kualitas, berdasarkan partisipasi semua anggotanya dan bertujuan untuk kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan, dan manfaat bagi semua anggota organisasi dan masyarakat.


Pengertian Total Quality Management (TQM) Menurut Para Ahli

1. Tjiptono

Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya.


2. Simamora

Total Quality Management atau manajemen mutu terpadu ialah lingkungan organisasional dimana semua fungsi bekerja sama untuk membangun mutu ke dalam produk atau jasa perusahaan.


3. Hansen dan Mowen

Total Quality Management yaitu suatu perbaikan berkelanjutan yang mana hal ini adalah sesuatu yang mendasar sifatnya bagi pengembangan proses manufaktur yang sempurna.


4. Gaspersz

Total Quality Management yakni suatu cara meningkatkan performasi secara terus-menerus (continuous performance improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia.


5. Ibrahim

Total Quality Management ialah suatu manejemen yang membuat perencanaan dan mengambil keputusan, mengorganisir, memimpin, mengarahkan, mengolah, memanfaatkan seluruh modal peralatan dan material, teknologi, sistem informasi, energi dan sumber daya manusia untuk membuat produk atau jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan pasar konsumen terus menerus untuk kelangsungan hidup perusahaan secara efisien, efektif dan bertanggungjawab dengan partisipasi seluruh sumber daya manusia.


6. Nasution

Total Quality Management (TQM) yakni Perpaduan semua fungsi manajemen, semua bagian dari suatu perusahaan dan semua orang ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan kepuasan pelanggan.


Prinsip-Prinsip Total Quality Management (TQM)

  • Program TQM harus didasarkan pada kesadaran akan kualitas dan berorientasi pada kualitas dalam semua kegiatannya sepanjang program, termasuk dalam setiap proses dan produk.
  • Program TQM harus mempunyai sifat kemanusiaan yang kuat dalam memberlakukan karyawan, mengikutsertakannya, dan memberinya inspirasi.
  • Progran TQM harus didasarkan pada pendekatan desentralisasi yang memberikan wewenang disemua tingkat, terutama di garis depan, sehingga antusiasme keterlibatan dan tujuan bersama menjadi kenyataan.
  • Program TQM harus diterapkan secara menyeluruh sehingga semua prinsip, kebijaksanaan, dan kebiasaan mencapai setiap sudut dan celah organisasi.

Karakteristik Total Quality Management (TQM)

  • Fokus kepada konsumen
  • Obsesinya kepada kualitas
  • Pendekatan secara ilmiah
  • Berkomitmen dalam waktu yang panjang
  • Bekerja sama dengan tim
  • Memperbaiki dengan berkesinambungan
  • Pendidikan dan pelatihan
  • Kebebasan yang terkendali
  • Kesatuan tujuan
  • Terdapat hubungan dan pemberdayaan karyawan

Metode Total Quality Management ( TQM )

1. Metode W. Edwards Deming

Siklus Deming adalah model perbaikan berkesinambungan yang dikembangkan oleh W. Edward Deming yang terdiri atas empat komponen utama secara berurutan yang dikenal dengan siklus PDCA (Plan-Do-Check-Act).

  • Mengembangkan rencana perbaikan (plan) yakni ini merupakan langkah setelah dilakukan pengujian ide perbaikan masalah. Rencana perbaikan disusun berdasarkan prinsip 5-W (what, why, who, when, dan where) dan 1 H (how), yang dibuat secara jelas dan terinci serta menetapkan sasaran dan target yang harus dicapai. Dalam menetapkan sasaran dan target harus dengan memerhatikan prinsip SMART (specific, measurable, attainable, reasonable, dan time).
  • Melaksanakan rencana (do) ialah sebuah rencana yang telah disusun diimplementasikan secara bertahap, mulai dari skala kecil yang pembagian tugas secara merata sesuai dengan kapasitas dan kemampuan setiap personil. Selama dalam melaksanakan rencana harus dilakukan pengendalian yaitu mengupayakan agar seluruh rencana dilaksanakan dengan sebaik mungkin sasaran dapat dicapai.
  • Memeriksa atau meneliti hasil yang dicapai (check atau study).
  • Memeriksa atau meneliti hasil merujuk pada penetapan apakah pelaksanaannya berada dalam jalur, sesuai dengan rencana dan memantau kemajuan perbaikan yang direncanakan. Alat atau piranti yang dapat digunkan dalam memeriksa adalah pareto diagram, histogram, dan diagram kontrol.
  • Melakukan tindakan penyesuaian bila diperlukan (action).
  • Penyesuaian dilakukan bila dianggap perlu, yang didasarkan hasil analisis di atas. Penyesuaian berkaitan dengan standarisasi prosedur baru guna menghindari timbulnya kembali masalah yang sama atau menetapkan sasaran baru bagi perbaikan berikutnya.

2. Metode Joseph M. Juran

Kualitas sebagai cocok atau sesuai untuk digunakan (fitness for use), yang mengandung pengertian bahwa suatu barang atau jasa harus dapat memenuhi apa yang diharapkan oleh para pemakainya.

Tiga langkah dasar ini merupakan langkah yang harus dilakukan perusahaan bila mereka ingin mencapai kualitas tingkat dunia yakni sebagai berikut ini :

  • Mencapai perbaikan terstruktur atas dasar kesinambungan yang dikombinasikan dengan dediksi dan keadaan yang mendesak.
  • Mengadakan program pelatihan secara luas.
  • Membantu komitmen dan kepemimpinan pada tingkat manajemen yang lebih tinggi.

3. Metode Philip B. Crosby

Sebuah anjuran manajemen zero defect dan pencegahan, yang menentang tingkat kualitas yang dapat diterima secara statistik (acceptable quality level).

Dalil – dalil manajemen kualitas, yaitu seperti berikut :

  • Definisi kualitas ialah sama dengan persyaratan yang dapat memenuhi atau sama dengan persyaratan (conformance to requirements). Kurang sedikit saja dari persyaratan maka suatu barang atau jasa dikatakan tidak berkualitas. Persyaratan itu sendiri dapat berubah sesuai dengan keinginan pelanggan, kebutuhan organisasi, pemasok dan sumber, pemerintah, teknologi, serta pasar atau persaingan.
  • Sistem kualitas yakni pencegahan yang pada masa lalu, sistem kualitas adalah penilaian (appraisal). Dalam suatu proses pasti ada input dan output. Di dalam proses kerja internal sendiri ada empat kendali input, di mana proses pencegahan dilakukan, yaitu pada: a). Fasilitas dan perlengkapan. b). Pelatihan dan pengetahuan. c). Prosedur, pedoman/manual operasi standar, dan pedoman standar kualitas. d). Standar kinerja/prestasi.
  • Kerusakan nol (zero effect) merupakan standar kinerja yang harus digunakan. Konsep yang berlaku di masa lalu, yaitu konsep mendekati (close enough concept), misalnya efisensi mesin mendekati 95%. Tetapi, jika dihitung besar inefisensi 5% dikaliakan dengan penjualan maka akan didapat nilai yang cukup besar. Crosby mengajukan konsep kerusakan nol, yang menurutnya dapat tercapai bila perusahaan melakukan sesuatu dengan benar sejak awal proses dan setiap kali proses.
  • Ukuran kualitas adalah price of nonconformance. Price of nonconformance (PONC) adalah biaya yang harus dikeluarkan karena melakukan kesalahan. Price of conformance adalah biaya yang dikeluarkan bila tugas dilakukan secara benar semenjak pertama kalinya. Kualitas harus merupakan sesuatu yang dapat diukur. Biaya untuk menghasilkan kualitas juga harus terukur. Menurut Crosby, biaya mutu merupakan penjumlahan antara price of nonconformance dan price of conformance. Untuk keperluan ini di butuhkan konfirmasi persyaratan dari pelanggan.

Manfaat Total Quality Manajemen ( TQM )

1. Manfaat Total Quality Manajemen ( TQM ) Bagi Pelanggan

  • Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan.
  • Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan.
  • Kepuasan pelanggan terjamin.

2. Manfaat Total Quality Manajemen ( TQM ) Bagi Institusi

  • Terdapat perubahan kualitas produk dan pelayanan
  • Staf lebih termotivasi
  • Produktifitas meningkat
  • Biaya turun
  • Produk cacat berkurang
  • Permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat.

3. Manfaat Total Quality Manajemen ( TQM ) Bagi Staf Organisasi

  • Pemberdayaan
  • Lebih terlatih dan berkemampuan
  • Lebih dihargai dan diakui
  • Membuat institusi sebagai pemimpin (leader) dan bukan hanya sekedar pengikut (follower)
  • Membantu terciptanya tim work
  • Membuat institusi lebih sensitif terhadap kebutuhan pelanggan
  • Membuat institusi siap dan lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan
  • Hubungan antara staf departemen yang berbeda lebih mudah

Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Total Quality Management (TQM) : Pengertian, Prinsip, Karakteristik, Metode & Manfaatnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi yang membacanya. Terima Kasih.


Baca Juga Artikel Lainnya :