Sarjana Ekonomi – Hai sobat sarjanaekonomi.co.id jumpa lagi dalam artikel kesayangan Anda.
Pada pembahasan kali ini, akan membahas mengenai Piutang. Untuk lebih jelasnya mari simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini.
Pengertian Piutang
Piutang kerap disebut dengan AR. Istilah ini berasal dari kata “Account Receiveable”, terjemahan kata piutang dalam bahasa inggris.
Pengertian piutang sendiri bisa diterjemahkan sebagai salah satu jenis dari transaksi akuntansi yang memiliki pengertian penagihan kepada konsumen yang telah berutang.
Piutang merupakan salah satu jenis transaksi dalam akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang berhutang kepada seseorang, perusahaan, atau organisasi untuk sebuah layanan atau barang yang telah diberikan kepada konsumen tersebut.
Jenis-Jenis Piutang
1. Piutang Usaha
Piutang usaha (account receivable) adalah suatu jumlah pembelian kredit dari pelanggan. Piutang ini muncul sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa.
Piutang ini biasanya diperkirakan akan tertagih dalam waktu 30-60 hari. Secara umum, jenis piutang ini merupakan piutang terbesar yang dimiliki perusahaan.
2. Wesel Tagih
Wesel Tagih (notes receivable) adalah surat formal yang diterbitkan sebagai bentuk pengukuran utang.
Wesel tagih biasanya memiliki waktu tagih antara 60-90 hari bahkan lebih lama serta mewajibkan pihak yang berhutang untuk membayar bunga.
Wesel tagih dan piutang usaha yang disebabkan karena transaksi penjualan biasa disebut dengan piutang dagang (trade account).
3. Piutang Lainnya
Piutang lain-lain (other receivable) adalah mencakup selain piutang dagang. Contoh : piutang bunga, piutang gaji, uang muka karyawan, dan restitusi pajak.
Secara umum bukan berasal dari kegiatan operasional perusahaan. Oleh karena itu, piutang jenis ini diklasifikasikan dan dilaporkan pada bagian yang secara terpisah di neraca.
Ciri-Ciri Piutang
1. Adanya Nilai Jatuh Tempo
Nilai jatuh tempo yaitu istilah yang menjelaskan penjumlahan dari nilai transaksi utama lalu ditambah dengan nilai bunga yang dibebankan untuk dibayarkan pada tanggal jatuh tempo.
Seorang pembeli yang melakukan transaksi dengan cara kredit bukan hanya membayar berapa nilai barang yang telah di beli, tetapi juga bunganya karena dia meminta waktu untuk membayar barang tersebut dengan tempo.
2. Adanya Tanggal Jatuh Tempo
Piutang wesel adalah unsur kedua dan bagian dari ciri akuntansi piutang adalah adanya tanggal jatuh tempo. Tanggal jatuh tempo dapat diketahui dari lamanya atau umur piutang wesel.
Umumnya, penjual menggunakan dua jenis pengukuran umur surat promes, yaitu bulan dan hari.
Jika promes sudah berumur bulanan, maka tanggal jatuh temponya sama dengan tanggal pembeli melakukan transaksi kredit tersebut, hanya saja berbeda bulan.
Apabila promes berumur hari, maka wajib dilakukan penghitungan untuk menentukan kapan tanggal jatuh temponya secara pasti.
3. Adanya Bunga Yang Berlaku
Piutang wesel terjadi dikarenakan pembeli memutuskan melakukan transaksi secara kredit dan hal ini menimbulkan bunga.
Bunga dalam hal ini dibayar sebagai bentuk konsekuensi pembeli yang meminta waktu pembayaran tertentu dan sebagai keuntungan bagi penjual karena sudah bersabar dalam menunggu pelunasan kredit tersebut.
Untuk besaran bunga dalam hal ini sesuai kebijakan dari penjual dalam menentukan tingkat bunga yang dipakai.
Pengelolaan Piutang
1. Standar Kredit
Standar kredit ialah kulaitas minimal kelayakan dari kredit seorang pemohon kredit yang dapat diterima perusahaan kredit.
2. Syarat Kredit
Syarat kredit bisa menetapkan adanya periode dimana kredit diberikan serta potongan tunai bila pembayarannya lebih awal.
3. Kebijakan Kredit & Pengumpulan Piutang
Yakni mencakup keputusan berikut ini persyaratan khusus, potongan tunai, dan tingkat pengeluaran pengumpulan piutang.
Klasifikasi Piutang
1. Piutang Dagang
- Wesel Tagih (Notes Receivable)
Wesel tagih dikuatkan dengan janji tertulis untuk membayar transaksi jual-beli yang telah dilakukannya.
- Piutang Usaha (Accounts Receivable)
akni piutang dagang yang tidak dijamin dengan rekening terbuka. Piutang jenis ini adalah perluasan kredit jangka pendek bagi pelanggan dan tempo pembayarannya berkisar 30 hingga 90 hari.
2. Piutang Bukan Dagang
- Penjualan surat berharga atau kepemilikian selain barang dan jasa.
- Uang muka bagi para pemegang saham, direktur, pejabat, karyawan dan perusahaan afiliasi.
- Pembayaran diawal pembelian.
- Tuntutan atas kerugian atau kerusakan produk.
- Saham yang harus disetor.
- Dilakukan setoran untuk menjamin kontrak atau pembayaran biaya.
- Setoran kepada kreditur, perusahaan keperluan umum, dan serta lembaga lainnya.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Piutang : Pengertian, Ciri, Jenis, Klasifikasi & Pengelolaannya Lengkap . Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi yang membacanya. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :