Sarjana Ekonomi – Hai sobat sarjanaekonomi.co.id jumpa lagi dalam artikel kesayangan Anda.
Pada pembahasan kali ini, akan membahas mengenai E-Commerce. Untuk lebih jelasnya mari simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini.
Pengertian E-Commerce
E-Commerce atau yang biasa disebut juga dengan istilah Ecom atau Emmerce atau EC merupakan pertukaran bisnis yang rutin dengan menggunakan transmisi Electronic Data Interchange (EDI), email, electronic bulletin boards, mesin faksimili, dan Electronic Funds Transfer yang berkenaan dengan transaksi-transaksi belanja di Internet shopping.
E-Commerce merupakan salah satu kegiatan penyebaran, penjualan, pembelian, pemasaran produk (barang dan jasa), dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi seperti internet dan jaringan komputer.
Sejarah E-Commerce
Awal kemunculan e-commerce dimulai dari tahun 1960 an saat bisnis menggunakan EDI (Electronic Data Interchange) populer. Kemudian tahun 1979, American Standars Institute mengembangkan ASC X12.
ASC X12 kerap digunakan untuk saling share dokumen menggunakan perangkat elektronik dan terus berkembang di tahun 1980 an dan 1990 an sampai lahirnya salah satu perusahaan terbesar, eBay dan Amazon yang membuat revolusi dunia e-commerce. Sekarang konsumen bisa membeli produk apapun dengan jumlah tak terbatas secara online.
Dampak Positif E-Commerce
- Aliran pendapatan (Revenue Stream) baru yang mungkin jauh lebih menjanjikan yang tidak ditemui di sistem jual beli di pasar tradisional.
- Mampu meningkatkan market exposure.
- Mampu mengurangi biaya operasional(operating cost).
- Dapat memperluas jangkauan (global reach).
- Mampu meningkatkan customer loyality.
- Mampu meningkatkan supplier management.
- Dapat mempersingkat waktu produksi.
- Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
Dampak Negatif E-Commerce
- Akan kehilangan dari segi finansial secara langsung karena adanya kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.
- Adanya pencurian informasi yang sangat rahasia dan berharga. Gangguan yang muncul bisa membongkar semua informasi rahasia itu pada pihak yang tidak berhak dan mengakibatkan kerugian besar bagi korban.
- Kehilangan kesempatan bisnis atau kerugian pelanggan karena gangguan pelayanan. Seperti kesalahan yang bersifat non-teknis(aliran listrik tiba-tiba padam).
- Adanya pengaksesan ke sumber pihak yang tidak berhak. Seperti seorang hacker yang membobol sistem perbankan. Kemudian memindahkan sejumlah rekening milik orang lain ke rekeningnya sendiri.
- Dapat kehilangan sebuah kepercayaan dari para konsumen. Karena faktor-faktor seperti adanya usaha sengaja yang dilakukan oleh pihak luar yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
- Terjadinya kerugian yang tidak terduga-duga, karena adanya gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, kesalahan dari faktor manusia ataupun kesalahan dari sistem elektronik.
Contoh E-Commerce
- Pembelian buku lewat online.
- Pembelian elektronik lewat online.
- Pembelian kendaraan lewat online.
- Pembelian pakaian lewat online, dan lain sebagainya.
Manfaat E-Commerce Bagi Pelaku Bisnis
- Kemudahan dalam aktivitas jual beli
- Memangkas biaya pemasaran
- Kemudahan dalam berkomunikasi dengan konsumen dan produsen
- Dapat menjangkau target market yang lebih luas
- Penyebaran informasi lebih mudah dan cepat
- Proses pembayaran menjadi lebih mudah dan cepat
Manfaat E-Commerce Bagi Konsumen
- Konsumen dapat berbelanja dengan lebih mudah selama 24 jam sehari sepanjang tahun
- Konsumen dapat melihat berbagai pilihan produk yang dianggap terbaik dengan harga yang paling sesuai
- Konsumen dapat membeli produk dan jasa dengan biaya yang lebih mudah setelah melakukan perbandingan dengan berbagai e-commerce.
Jenis-Jenis E-commerce
1. E-Commerce Business to Business (B2B)
Transaksi e-commerce ini dilakukan oleh dua belah pihak yang sama-sama memiliki kepentingan bisnis. Dua belah pihak ini saling mengerti dan mengetahui bisnis yang dijalankan.
Umumnya bisnis tersebut dilaksanakan secara berkesinambungan, atau secara sederhana berlangganan. Contoh sederhana dari B2B ini yaitu produsen dan suplier yang saling bertransaksi secara online baik untuk konsultasi kebutuhan barang, hingga proses pembayarannya.
2. E-commerce Business to Consumer (B2C)
Business to consumer dilakukan oleh pelaku bisnis dan konsumen. Transaksi e-commerce ini terjadi layaknya jual – beli biasa. Konsumen mendapatkan penawaran produk dan melakukan pembelian secara online.
3. E-commerce C2C (Konsumen Ke Konsumen)
Untuk C2C, traksaksi dilakukan oleh konsumen ke konsumen. Kalau Anda sering menggunakan Tokopedia, Bukalapak, OLXdan sejenisnya, maka inilah yang dinamakan B2C e-commerce.
Transaksi jual beli di lakukan secara online melalui marketplace. Jadi C2C disini menjadi perantara antara penjual dan pembeli.
4. Consumen to Busines (C2B)
C2B yakni kebalikan B2C yang mana konsumen terakhir bertindak sebagai penjual dan perusahaan bertindak sebagai pembeli.
5. Media atau Aplikasi E-commerce
Seperti yang dijelaskan dalam pengertian e-commerce diatas, transaksi bisnis ini bergantung pada sejumlah aplikasi dan media online lainnya, misalnya katalog, email, shopping carts, eb service, EDI dan file transfer protocol. Hal ini tentunya melibatkan kegiatan B2B (business to business).
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ E-Commerce : Pengertian, Sejarah, Manfaat, Dampak, Jenis & Contohnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi yang membacanya. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :
- E-Business Adalah
- Supply Chain Management (SCM)
- Enterprise Resource Planning (ERP)
- Customer Relationship Management (CRM)
- Jenis-Jenis Bisnis