Sarjana Ekonomi –Hai sobat sarjanaekonomi.co.id jumpa lagi dalam artikel kesayangan Anda.
Pada pembahasan kali ini, akan membahas mengenai Purposive Sampling. Untuk lebih jelasnya mari simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini.
Pengertian Purposive Sampling
Purposive sampling merupakan salah satu teknik sampling non random sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian.
Pengertian Purposive Sampling Menurut Para Ahli
1. Notoatmodjo
Purposive sampling yakni sebuah pemilihan sampel berdasarkan ciri-ciri tertentu.
2. Sugiyono
Purposive sampling yaitu salah satu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangkan khusus supaya data dari hasil penelitian yang dilakukan menjadi lebih representatif.
3. Arikunto
Purposive sampling merupakan suatu teknik pengambilan sampel non-random karena objek dan subjek yang dipilih didasarkan pada pertimbangan tertentu.
Tujuan Purposive Sampling
- Digunakan oleh para peneliti jika sebuah penelitian membutuhkan kriteria khusus agar sampel yang diambil nanti sesuai dengan tujuan penelitian itu sendiri dan dapat memecahkan masalah serta memberikan nilai yang lebih representatif, sehingga tehnik yang diambil dapat memenuhi objektif dilakukannya suatu penelitian.
Kelebihan Purposive Sampling
- Sampel terpilih adalah sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian.
- Teknik ini merupakan cara yang mudah untuk dilaksanakan.
- Sampel terpilih biasanya adalah individu atau personal yang mudah ditemui atau didekati oleh peneliti.
Kekurangan Purposive Sampling
- Tidak ada jaminan bahwa jumlah sampel yang digunakan representatif dalam segi jumlah.
- Dimana tidak sebaik sample random sampling.
- Bukan termasuk metode random sampling.
- Tidak dapat digunakan sebagai generalisasi untuk mengambil kesimpulan statistik.
Syarat Purposive Sampling
- Dalam penentuan karakteristik objek atau subjek sampel, peneliti harus melakukan studi pendahuluan yang dapat dipertanggungjawabkan akurasinya.
- Sampel yang dipilih harus memiliki karateristik, sifat, dan ciri khusus, yang sesuai dengan ketiga aspek tersebut dari populasi yang dipilih sebagai sampel.
- Dari keseluruhan populasi, subjek maupun objek yang menjadi sampel harus yang paling mendekati deskripsi tujuan penelitian.
Tahapan Pelaksanaan Purposive Sampling
- Tentukan tujuan dari penelitian. Hal tersebut merupakan hal pertama yang harus dilakukan untuk dapat memilih sampel yang sesuai.
- Setelah menentukan tujuan dari penelitian, buat daftar kriteria untuk mendapatkan sampel penelitian yang sesuai.
- Pilih daftar populasi yang sesuai dengan tujuan dari penelitian dan pastikan memiliki objek atau subjek yang memenuhi kriteria.
- Buat aturan jelas daftar minimal dan maksimal dari sampel.
- Lakukan penelitian terhadap sampel yang terpilih sesuai dengan kriteria yang sebelumnya dibuat.
Rumus Purposive Sampling
Rumus dalam menentukan jumlah sampel berdasarkan purposive sangat dilematis. Sebab meskipun anda telah mengetahui jumlah populasi yang akan diteliti.
Tetapi biasanya jumlah populasi tersebut tidak cukup apabila anda mencoba untuk menerapkan rumus simple random sampling karena adanya kriteria tertentu.
Oleh karena itu, semua keputusan kembali ke tangan si peneliti, apakah dia lebih menekankan jumlah yang mencukupi atau ketatnya persyaratan pada sampel.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Purposive Sampling : Pengertian, Tujuan, Syarat, Tahapan, Rumus, Kelebihan & Kekurangannya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi yang membacanya. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :