Sarjana Ekonomi – Hai sobat sarjaekonomi.co.id jumpa lagi dalam pembahasan Manajemen Operasional yang akan dibasah dalam artikel ini. Ada yang tahu mengenai Manajemen Operasional ? Simak penjelasan terlengkapnya dibawah ini ya.
Pengertian Manajemen Operasional
Manajemen Operasional secara umum adalah sebuah usaha pengelolaan secara maksimal dalam hal penggunaan berbagai faktor produksi, mulai dari suatu sumber daya manusia (SDM), mesin, peralatan (tools), bahan mentah (raw material), dan faktor produksi lainnya dalam suatu proses mengubahnya menjadi beragam produk barang atau jasa.
Manajemen Operasional ini menjadi hal penting dalam organisasi atau bisnis. Dan tugasnya pun tergantung pada ukuran suatu perusahaan. Pengelolaan manajemen operasional ini dimulai dari SDM, peralatan, mesin, raw material serta hal lainnya yang dapat memberi pengaruh pada kinerja perusahaan.
Manajemen operasional secara umum dapat memegang peranan soal isu strategis dalam menentukan rencana produksi (manufacturing) juga metode manajemen suatu proyek serta implementasi struktur jaringan teknologi informasi. Di sisi lain, mereka juga melakukan beberapa hal penting seperti berikut ini :
- Mengatur skala inventaris
- Mengatur level proses level pengerjaan
- Meng-organise Akuisisi bahan baku
- Mengontrol kualitas
- Meng-handle material
- Menjaga dan merawat kebijakan
Manajemen operasional ini juga harus mempelajari bahan baku yang digunakan untuk produksi dan menjamin tidak ada kelebihan yang sia-sia. Mereka ini memiliki formula pemesanan jumlah bahan yang dibutuhkan sehinga sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Pengertian Manajemen Operasional Menurut Para Ahli
Beberapa ahli di bidang ilmu manajemen menjelaskan tentang definisi Manajemen Operasional, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Eddy Herjanto (2003;2)
Manajemen Operasional adalah suatu proses yang saling berkesinambungan dan efektif dalam menggunakan fungsi-fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.
2. Jay Heizer dan Barry Render (2005;4)
Manajemen Operasional adalah serangkaian kegiatan yang menghasilkan suatu nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.
3. Pangestu Subagyo (2000;1)
Manajemen Operasional adalah suatu penerapan ilmu manajemen untuk mengatur seluruh kegiatan produksi atau operasional agar dapat dilakukan secara efisien.
4. William J. Stevenson (2009:4)
Manajemen Operasional adalah suatu sistem manajemen atau serangkaian proses dalam pembuatan produk atau penyediaan jasa.
5. Menurut Richard L. Daft (2006:216)
Manajemen Operasional adalah suatu bidang manajemen yang fokus pada produksi barang, serta menggunakan alat dan teknik khusus untuk memecahkan masalah produksi.
6. James Evans dan David Collier (2007:5)
Manajemen Operasional adalah suatu ilmu dan seni untuk memastikan bahwa barang dan jasa diciptakan dan berhasil dikirim ke pelanggan.
Ruang Lingkup Manajemen Operasional
Setelah mengetahui pengertian Manajemen Operasional, tentunya kita juga perlu mengetahui suatu ruang lingkupnya.
Ada beberapa aspek yang saling terkait dalam ruang lingkup manajemen operasional, diantaranya adalah :
1. Aspek Perencanaan Sistem Produksi
Aspek ini bertujuan agar suatu hasil produksi sesuai dengan harapan konsumen, mulai dari kualitas, harga, dan keuntungan.
2. Aspek Pengendalian Produksi
Ini adalah suatu aspek yang berhubungan dengan pengendalian rencana yang telah dibuat agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan begitu, tujuan yang telah direncanakan bisa akan tercapai dengan baik dan hasilnya optimal.
3. Aspek Sistem Informasi Produksi
Ini adalah suatu aspek dimana informasi yang ada harus diterima dengan baik dan dioleh secara tepat agar suatu kegiatan produksi bisa berlangsung dengan efektif dan efisien.
Sistem informasi ini dapat dibagi menjadi tiga bagian, diantaranya informasi internal, informasi pelanggan, dan informasi pasar.
4. Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan ini berperan dalam memperhatikan kecenderungan dan perkembangan yang terjadi pada suatu lingkungan. Dengan begitu, suatu tindakan yang diambil dapat memberikan manfaat dalam peningkatan produksi.
Peran Manajer Operasional
Kalau disesuaikan dengan pengertian suatu manajemen operasional, seorang manajer harus benar-benar paham keseluruhan proses yang ada di dalam suatu perusahaan.
Mereka dilibatkan soal pengkoordinasian suatu proses beserta pengembangan terbarunya sambil mengevaluasi kembali strukturnya.
Dalam hal ini, suatu organisasi dan produktifitas menjadi hal yang paling dibutuhkan ketika menjadi seorang manajer operasional. Ia juga harus bisa berada di posisi yang sangat fleksibel.
Manajer Operasional memiliki tugas pokok dalam proses produksi, diantaranya adalah :
- Membuat suatu perencanaan kuantitas dan kualitas bahan baku dalam proses produksi.
- Membuat suatu rencana lokasi gudang persediaan dan peralatan mesin yang efisien untuk menghemat waktu dan mobilisasi.
- Merencanakan letak layout pada pabrik.
- Bertanggungjawab atas suatu pemeliharaan peralatan pabrik untuk menjamin keandalan dan keberlangsungan operasional
- Membuat suatu strategi produk yang berkualitas sehingga bisa bersaing dengan kompetitor
- Membuat suatu jadwal kerja yang efektif dan efisien dengan mengevaluasi biaya tenaga kerja
- Manajer operasional bertanggungjawab atas keberlangsungan suatu hasil produksi, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas
Jenis Keputusan Dalam Manajemen Operasional
- Proses yakni manajer harus menentukan fasilitas yang dipakai dan proses fisik
- Kapasitas yaitu manajer menentukan jumlah dan estimasi waktunya
- Persediaan adalah seorang manajer harus memutuskan apa saja yang dibutuhkan dan menentukan seperti apa kualitas dan kualitasnya. Juga kapan barang baku dipesan.
- Tenaga merupakan manajer terlibat dalam rekruitmen, PHK dan penggajiannya. Ia juga harus bisa melakukan supervisi, kompensasi promsi dan penggunaan tenaga profesional.
- Kualitas ialah manajemen menentukan standard, desain peralatan, pengawasan produk dan sebagainya.
Fungsi Manajemen Operasional
Pada umumnya ada empat macam fungsi Manajemen Operasional, diantaranya adalah :
- Fungsi Perencanaan
Dalam perencanaan, menajer operasi untuk bisa menentukan suatu tujuan subsistem operasi dari suatu organisasi dan mengembangkan sebuah program, kebijakan dan suatu prosedur yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan itu.
Dalam tahap ini mancakup sebuah penentuan peranan dan focus dari operasi, termasuk dalam suatu perencanaan produk, perencanaan fasilitas dan perencanaan penggunaan sumber daya produksi.
- Fungsi Pengorganisasian
Dalam pengorganisasian, menajer oprasi ini menentukan sebuah struktur individu, grup, seksi, bagian, divisi atau departemen dalam suatu subsistem operasi untuk dapat mencapai suatu tujuan organisasi.
Manajer operasi juga dalam menentukan suatu kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan operasi serta untuk mengatur wewenang dan tanggung jawab yang diperlukan dalam melaksanakannya.
- Fungsi Penggerakan
Menajemen operasional ini memiliki fungsi yang dilaksanakan dengan dasar memimpin, mengawasi dan memotivasi karyawan untuk melaksanakan tugas.
- Fungsi Pengendalian
Manajemen operasional ini mempunyai fungsi untuk mengembangkan sebuah estandar dan jaringan komunikasi yang diperlukan agar sebuah pengorganisasian dan penggerakan sesuai dengan yang direncanakan dan mencapai tujuan.
Tujuan Manajemen Operasional
Adapun tujuan manajemen operasional yang diantaranya yaitu:
- Efficiency yaitu meningkatkan efisiensi untuk meningkatkan efisiensi dalam perusahaan.
- Productivity yaitu meningkatkan efektivitas untuk meningkatkan efektivitas dalam perusahaan.
- Economy yakni mengurangi biaya untuk mengurangi biaya dalam kegiatan perusahaan.
- Quality yakni meningkatkan kualitas untuk meningkatkan kualitas didalam perusahaan.
- Reduced Processing Time adalah mengurangi waktu proses produksi untuk mengurangi waktu proses produksi didalam sebuah perusahaan.
Ciri-Ciri Manajemen Operasional
Karakteristik manajemen operasional menurut Zulian Yamit (2003) yaitu :
- Memiliki sebuah tujuan yaitu untuk menghasilkan suatu barang dan jasa.
- Memiliki sebuah kegiatan yaitu dalam suatu kegiatan proses transformasi.
- Adanya suatu mekanisme yang dapat mengendalikan suatu pengoperasian.
Hubungan Manajemen Operasional dengan “Supply Chain”
Supply chain dapat diartikan dengan logistik. Bidang ini berhubungan dengan suatu proses produksi dan distribusi barang.
Dalam hal ini, “supply chain” dapat mengatur distribusi barang ke suplier, manufaktur dan retailer sehingga sampai ke tangan konsumen. Intinya “supply chain” ini selalu berhubungan langsung dengan suatu produk jadi serta mengirim hal-hal yang berhubungan dengan suatu perusahaan seperti barang yang dibutuhkan di perusahaan.
Manajemen operasional ini sangat erat kaitannya dengan “supply chain” atau SCM (supply chain management). Mereka juga harus paham tren global dan lokal, memahami permintaan konsumen dan kapasitas bahan produksi.
Bertanggung Jawab dalam Pengiriman Hasil Produksi
Porsi besar yang harus menjadi suatu tanggung jawab manajemen ini adalah menjadi penyalur utama atau pendistribusi hasil produksi ke konsumen. Mereka juga harus memastikan produk sampai dalam jangka waktu tertentu.
Di samping itu, department ini akan melakukan suatu kontrol kualitas langsung ke konsumen apakah sudah layak dan memenuhi kebutuhan mereka.
Mereka nantinya akan bisa menerima feedback langsung dari konsumen dan mendistribusikan informasi ini sebagai suatu proses pengembangan.
Sekilas, manajemen ini terbatas pada suatu produk fisik saja. Tentu nanti akan dibuat bingung dengan dua hal ini ketika sebuah organisasi atau perusahaan selalu ada dua macam yaitu produksi barang yang bisa disimpan dan jasa.
Di sini ada dua perbedaan yang mencolok. Ketika ini tentang suatu produksi barang fisik, konsumen tidak terlibat kontak secara langsung dan mereka dipisahkan oleh suatu proses pengiriman dan akhirnya mereka membeli produk langsung melalui reseller atau retailer-nya.
Namun, dalam hal servis, konsumen bisa juga terlibat langsung melihat proses servis-nya. Bisanya mereka berhubungan langsung dengan suatu aspek operasionalnya. Misalnya pada salon, bengkel dan sejenisnya. Sehingga untuk operational management khusus dalam bidang jasa atau service, manajemennya akan lebih ditekankan di bagian ini.
Contoh Kegiatan Manajemen Operasional Disektor Barang Dan Jasa
Adapun contoh kegiatan manajemen operasional disektor barang dan jasa yang diantaranya yaitu sebagai berikut :
- Produk Barang
Manufaktur, pertanian, perkebunan, perikanan, berbagai pabrik pembuatan suatu produk barang, pertambangan, industri berat maupun ringan, konstruksi, otomotif, perumahan.
- Produk Jasa
Jasa professional, pendidikan, hukum, kesehatan, perdagangan, layanan masyarakat, transportasi, perbankan, asuransi, dan hiburan, administrasi, real estate, serta jasa perbaikan.
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai √ Manajemen Operasional : Pengertian, Ciri, Fungsi, Tujuan, Ruang Lingkup, Peran, Jenis & Contohnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi para pembaca. Sekian dan Terima Kasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :
- Manajemen Persediaan
- Manajemen Agribisnis
- Manajemen Pemasaran
- Manajemen Strategi
- Manajemen Organisasi