Sarjana Ekonomi – Hai sobat sarjanaekonomi.co.id jumpa lagi dalam artikel kesayangan Anda.
Pada pembahasan kali ini, akan membahas mengenai Kompensasi. Untuk lebih jelasnya mari simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini.
Pengertian Kompensasi
Kompensasi merupakan semua imbalan yang diterima oleh seorang pekerja atas jasa atau hasil kerjanya pada sebuah organisasi atau perusahaan dimana imbalan tersebut dapat berupa uang ataupun barang, baik langsung ataupun tidak langsung.
Istilah kompensasi sangat berhubungan dengan imbalan-imbalan finansial (financial reward) yang diberikan kepada seseorang atas dasar hubungan kerja. Biasanya kompensasi diberikan dalam bentuk finansial (uang) karena pengeluaran moneter yang dilakukan oleh sebuah organisasi.
Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Kompensasi
1. Permintaan dan Penawaran
Pada prakteknya, hukum permintaan dan penawaranakan menghasilkan tingkat upah yang sedang berlaku.
Jika ada sesuatu yang mengakibatkan peningkatan permintaan majikan akan tenaga kerja akan terjadinya kecendrungan peningkatan kompensasi dan begitu sebaliknya.
2. Serikat – Serikat Buruh
Peningkatan kekuatan serikat buruh sebagian disebabkan karena kenyataan bahwa kepentingan para karyawan belum mendapat perhatian yang sama dengan yang diberikan kepada komponen lain dari perusahaan.
3. Kemampuan Untuk Membayar
Jika perusahaan makmur dan mampu membayar maka akan ada kecendrungan untuk menawarkan harga yang lebih tinggi pada tenaga kerja secara keseluruhan.
4. Produktivitas
Penggunaan indeks produktivitas yang tersebar luas sebagai pemecahan dalam kompensasi.
5. Biaya Hidup
Penyesuaian kompensasi dengan biaya hidup bukan penyelesaian fundamental bagi kompensasi karyawan yang wajar.
Penggunaan bersifat sementara pada saat inflasi dimana buruh terpaksa mengikuti kenaikan harga.
6. Pemerintah
Pemerintah menetapkan undang-undang standar perburuhan yang menentukan upah minimum dan hasil kerja standar bagi semua perusahaan.
Tujuan Kompensasi
1. Ikatan Kerja Sama
Adanya kompensasi akan terjalin ikatan kerja sam formal antara Pengusaha dengan para karyawan.
Seorang pengusaha wajib membayar kompensasi yang sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati, sedankan karyawan haruslah melakukan tugas-tugas dengan sebaik-baiknya.
2. Kepuasan Kerja
Dengan balas jasa atau kompensasi, para karyawan dapat mencukupi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial dan egoisnya sehingga mendapatkan kepuasan kerja dari jabatannya.
3. Pengadaan Efektif
Apabila program kompensasi ditetapkan dengan cukup besar, maka dalam mengadakan karyawan yang qualified pada perusahaan akan lebih mudah dan ringan.
4. Motivasi
Apabila kompensasi yang diberikan perusahaan terbilang besar, seorang manajer akan lebih mudah untuk memotivasi bawahannya.
5. Stabilitas Karyawan
Sebuah program kompensasi jikada didasari prinsil adil dan layak serta eksternal konsistensi yang kompetitif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turn-over relatif kecil.
6. Disiplin
Disiplin karyawan semakin baik, jika pemberian balas jasa atau kompensasi cukup besar. Mereka akan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku.
7. Pengaruh Serikitah Buruh
Program kompensasi yang baik mempengaruhi serikat buruh sehingga bisa dihindarkan dan karyawan akan konsentrasi pada pekerjaanya.
8. Pengaruh Pemerinatah
Program kompensasi yang sesuai dengan Undang-Undang Perburuhan yang berlaku maka intervensi pemerintah bisa dihindarkan.
Manfaat Kompensasi
1. Sebagai Transaksi Ekonomi
Dengan adanya kompensasi kepada karyawan, organisasi atauperusahaan akan memproduksi yang lebih banyak dengan kualitas lebih baik. Sedangkan karyawan terpenuhi kebutuhannya dengan mendapatkan pendapatan.
2. Sebagai Transaksi Psikologi
Sebuah pekerjaan merupakan gambaran kontrak psikologi antara karyawan dengan organisasi yang mana setiap indiviu menukarkan beberapa keterampilan yang dibutuhkan organisasi untuk bayaran dan sumber kepuasan lainnya.
3. Sebagai Transaksi Sosial
Kompensasi sebagai transaksi sosial adalah karena kumpulan orang dan pekerjaan merupakan sesuatu yang penting dalam hubungan antara individu dan organisasi.
4. Sebagai Transaksi Politik
Sebagai transaksi politik dikarenakan berkaitan dengan penggunaan kekuatan dan pengaruh.
5. Sebagai Transaksi Etika
Yang menggambarkan transaksi etis dalam istilah kompensasi yang berkeadilan untuk orang dan pekerjaan.
Terminologi Kompensasi
1. Upah atau Gaji Upah (Wages)
Biasanya berhubungan dengan tarif gaji perjam (semakin lama kerjanya, semakin besar bayarannya).
Upah merupakan basis bayaran yang kerap digunakan bagi pekerja-pekerja produksi dan pemeliharaan. Sedangkan gaji (salary) umumnya berlaku untuk tarif mingguan, bulanan atau tahunan.
2. Insentif (Incentive)
Merupakan tambahan-tambahan gaji diatas atau diluar gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi.
Program-program insentif disesuaikan dengan memberikan bayaran tambahan berdasarkan produktivitas, penjualan, keuntungan-keuntungan atau upaya-upaya pemangkasan biaya.
3. Tunjangan (Benefit)
Contoh-contoh tunjangan seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, liburan-liburan yang ditanggung perusahaan, program pensiun dan tunjangan-tunjangan lainnya yang berhubungan dengan kepegawaian.
4. Fasilitas (Facility)
Adalah kenikmatan atau fasilitas seperti mobil perusahaan, keanggotaan klub, tempat parkir khusus.
Jenis-Jenis Kompensasi
- Kompensasi Finansial Langsung yaitu gaji atau upah yang dibayarkan karena kewajiban atau pokok, misalnya bayaran pokok, bayaran intensif berupa bonus dan komisi.
- Kompensasi Finansial Tak Langsung yaitu kompensasi dalam bentuk bayaran diluar kewajiban. Perusahaan berhak memberikan atau tidak memberikan kompensasi tambahan ini bagi karyawannya kecuali jika memang dibutuhkan seperti cuti kehamilan.
- Kompensasi Non Financial yaitu kompensasi yang diberikan hanya jika anggota mampu menyelesaikan pekerjaan tantangan dan bisa mencapai target perusahaan dengan cara inovatif.
Sistem Kompensasi
1. Sistem Waktu
Dalam sistem waktu besarnya kompensasi (gaji dan upah) ditetapkan berdasarkan standar waktu seperti jam, minggu, bulan.
Kelebihan sistem waktu adalah administrasi upah menjadi mudah dan besarnya kompensasi yang akan dibayarkan tetap.
Kelemahannya adalah pekerja yang malas pun mendapatkan kompensasi yang dibayarkan sebesar perjanjian.
2. Sistem Hasil (Output)
Dalam sistem hasil kompensasi yang dibayar selalu berdasarkan pada banyaknya hasil yang diselesaikan bukan pada lamanya waktu pengerjaan.
Sistem ini tidak bisa diterapkan pada karyawan tetap (sistem waktu) dan jenis pekerjaan yang tidak memiliki standar fisik seperti bagi karyawan dan administrasi.
Kelebihan sistem ini dapat memberikan kesempatan untuk karyawan yang bekerja sunguh-sungguh serta berprestasi baik akan mendapatkan balas jasa yang lebih besar.
3. Sistem Borongan
Sistem borongan merupakan suatu cara memberik upah dengan menetapkan besarnya jasa berdasarkan atas volume pekerjaan dan lama pengerjaannya.
Penetapan besarnya kompensasi berdasarkan sistem borongan yang cukup rumit lama mengerjakannya, serta banyak alat yang dipaai untuk menyelesaikannya.
Sehingga dalam sistem borongan pekerjaan bisa mendapatkan kompensasi besar atau kecil tergantung atas kecermatan kalkulasi mereka.
Metode Kompensasi
1. Metode Tunggal
Metode tunggal adalah suatu metode yang menetapkan gaji pokok hanya berdasarkan atas ijazah terakhir dari pendidikan formal yang dimiliki karyawan.
Berdasarkan ini, tingkat gaji pokok dan golongan seseorang ditetapkan atas ijasah yang dijadikan standarnya.
2. Metode Jamak
Metode jamak adalah suatu metode yang dalam menetapkan gaji pokok berdasarkan atas beberapa pertimbangan seperti ijasah, sifat pekerjaan, pendidikan informal, bahkan hubungan keluarga ikut menentukan gaji pokok seseorang.
Kriteria Keberhasilan Sistem Kompensasi
- Mensupport peraihan segala tujuan organisasi atau perusahaan
- Match dan mensupport strategi dan struktur organisasi atau perusahaan.
- Membuat tertarik dan mampu membangun loyalitas karyawan yang memiliki kompeten sesuai dengan standard kemampuan yang diterapkan.
- Mencanangkan spektrum yang lebih besar kepada karakteristik tugas yang diinginkan oleh seluruh elemen organisasi atau perusahaan.
- Merepresentasikan keadilan bagi seluruh elemen organisasi atau perusahaan.
- Sesuai dengan peraturan yang berlaku.
- Mampu merealisasikan seluruh kriteria dengan anggaran yang proporsional yang disesuaikan dengan kondisi keuangan organisasi atau perusahaan.
- Dapat meraih seluruh kriteria dengan pembiayaan seefektif mungkin.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Kompensasi : Pengertian, Tujuan, Manfaat, Terminologi, Faktor, Jenis, Sistem & Metodenya Lengkap . Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi yang membacanya. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :