Pengertian Manajemen

Diposting pada

SarjanaEkonomi.Co.ID – Hai sobat sarjanaekonomi.co.id jumpa lagi dalam artikel ini. Pada pembahasan kali ini juga akan dibahas mengenai Manajemen. Mulai dari sejarah perkembangannya, teori para tokoh serta fungsi dari Manajemen akan dibahas secara lengkap. Simak penjelasannya dibawah ini.

√ Manajemen : Sejarah Perkembangan Dan Teori Tokoh Manajemen Dari Awal Hingga Sekarang [ TERLENGKAP ]


Sejarah Manajemen

Ilmu manajemen sudah ada sejak berpuluhan ribu tahun yang lalu. Hal ini terbukti dengan adanya Piramida di Mesir. Piramida itu dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun lamanya.

Pembangunan piramida tersebut tak mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakannya, mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja, serta mengontrol pembangunannya.

Praktik manajemen lainnya bisa dilihat selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang saat itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan di Italia.

Penduduk Venesia membangun bentuk awal suatu perusahaan bisnis dan mengerjakan banyak kegiatan yang biasa terjadi di organisasi-organisasi modern saat itu.

Sebagai ilustrasinya yakni di gudang senjata Venesia, kapal perang yang diluncurkan sepanjang kanal dan dalam setiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal ini.

Hal tersebut sama seperti dengan model lini perakitan (assembly line) yang dikembangkan oleh Hanry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan itu, orang Venesia mempunyai sistem penyimpanan dan pergudangan untuk melihat isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.

Sebelum abad ke-20, telah terjadi dua peristiwa yang sangat penting di dalam ilmu manajemen. Peristiwa penting pertama terjadi di tahun 1776 saat Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, “The Wealth of Nation”.

Di dalam bukunya, ia menyampaikan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh oleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor) yakni perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang.

Smith juga menyatakan bahwa pembagian kerja bisa meningkatkan produktivitas dengan meningkatnya keterampilan dan kecekatan setiap pekerja, menghemat waktu yang terbuang pada pergantian tugas, dan menciptakan mesin dan penemuan lain yang bisa menghemat tenaga kerja.

Peristiwa penting kedua yang dapat mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen ialah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri tersebut menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat dalam pindahnya kegiatan produksi dari setiap rumah menuju tempat khusus yang dinamakan pabrik.

Perpindahan tersebut mengakibatkan setiap manajer yang saat itu membutuhkan teori yang bisa membantu mereka memperkirakan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, membagikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain sebagainya, sampai ilmu manajamen tersebut mulai dikembangkan oleh para ahli.

Di awal abad ke-20 seorang industriawan Perancis bernama Henry Fayol mengemukakan suatu gagasan lima fungsi utama manajemen yaitu diantaranya sebagai berikut ini merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Gagasan Fayol tersebut kemudian mulai dipakai sebagai kerangka kerja buku ajaran ilmu manajemen dalam pertengahan tahun 1950 dan terus-menerus berlangsung hingga sekarang.

Ahli sosiologi Jerman Max Weber menguraikan suatu tipe ideal organisasi yang dinamakan sebagai birokrasi yang berbentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang diartikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan secara teperinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal.

Weber juga mengerti bahwa bentuk “Birokrasi Yang Ideal” itu tidak ada di dalam realita. Dia hanya mengilustrasikan tipe organisasi tersebut dengan maksud dan tujuan yang dapat menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan bisa dikerjakan dalam suatu kelompok besar. Teorinya ini dapat menjadikan contoh desain struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.

Perkembangan selanjutnya terjadi di tahun 1940-an saat Patrick Blackett mencetuskan ilmu riset operasi yang adalah kombinasi dari sebuah teori statistika dengan sebuah teori mikroekonomi.

Yang iterkenal dengan “Sains Manajemen”. Beliau juga mencoba pendekatan sains untuk mengatasi masalah di dalam manajemen khususnya di bidang logistik dan operasi. Pada tahun 1946 Peter F. Drucker sering juga disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemen melahirkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan sebagai berikut yakni “Konsep Korporasi” (Concept of the Corporation).

Buku ini juga muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang sebuah organisasi.

 Peter F. Drucker Seseorang yang disebut Bapak Ilmu Manajemen
Peter F. Drucker Seseorang yang disebut Bapak Ilmu Manajemen


Pengertian Manajemen Secara Umum

Manajemen merupakan seperangkat prinsip yang berkaitan dengan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian, dan penerapan prinsip-prinsip ini dalam memanfaatkan sumber daya fisik, keuangan, manusia dan informasi secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Secara etimologis, pengertian manajemen merupakan seni untuk melaksanakan dan mengatur. Manajemen ini juga dilihat sebagai ilmu yang mengajarkan proses mendapatkan tujuan dalam organisasi, sebagai usaha bersama dengan beberapa orang dalam organisasi tersebut sehingga ada orang yang merumuskan dan melaksanakan tindakan manajemen yang disebut dengan manajer.


Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli

1. George Robert Terry

Menurut George Robert Terry menjelaskan bahwa manajemen sebagai proses khas dari beberapa tindakan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Seluruh tindakan tersebut bertujuan mencapai target dengan memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia.


2. Ricky W. Griffin

Menurut Ricky W. Griffin  menyatakan bahwa manajemen merupakan proses perencanaan, organisasi, koordinasi, dan kontrol pada sumber daya agar tujuan tercapai secara efektif dan efisien. Efektif di sini maksudnya tujuan tercapai sesuai rencana, dan efisien berarti bahwa manajemen dilakukan secara cermat, terorganisir, dan tepat waktu.


3. Lawrence A. Appley

Menurut Lawrence A. Appley menyatakan bahwa manajemen sebagai keahlian dalam membangkitkan orang lain agar bersedia melakukan sesuatu. Tak harus seseorang, keahlian manajemen juga dapat dimiliki oleh organisasi maupun kelompok.


4. Hilman

Menurut Hilman menjelaskan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai suatu target melalui perantara, serta melakukan pengawasan. Dengan begitu, tujuan dapat tercapai bersama.


Unsur – Unsur Manajemen

Didalam sebuah kinerja manajemen dalam kegiatan bisnis agar berjalan dengan lancar, ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dengan teliti. karna masing masing unsur mempunyai fungsinya masing masing. Secara umum, ada 6 unsur pada kegiatan didalam manajemen.

1. Manusia

Dalam sebuah kegiatan manajemen, sumber daya manusia membuat rencana dan tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, tanpa adanya manusia, kegiatan manajemen tidak akan pernah ada.


2. Uang

Uang menjadi unsur penting didalam suatu kegiatan manajemen karena salah satu perantara utama dalam mencapai tujuan. Karena didalam kegiatan manajemen membutuhkan Biaya operasional agar didalam kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik.


3. Material

Salah satu faktor penting karena kualitas bisnis dipengaruhi oleh kualitas material yang dipilih. Jadi, jika material yang dipilih buruk, tujuan manajemen akan sulit tercapai.


4. Mesin

Mesin adalah salah satu unsur lain yang perlu diperhatikan. Dengan adanya sebuah mesin atau teknologi, pekerjaan yang dilakukan oleh sumber daya manusia pasti akan lebih mudah. Tujuan pun akan lebih cepat tercapai dan efektif.


5. Metode

Unsur yang satu ini mempengaruhi sebuah kinerja didalam manajemen. Bila metode yang dibuat ini berdasarkan target, fasilitas, waktu, uang, dan kegiatan bisnis, kegiatan manajemen pasti akan berjalan lebih lancar dan efektif. Unsur yang satu ini juga perlu mendapat campur tangan dari manusia agar dapat tercipta dengan baik.


6. Pasar

Unsur yang satu ini terbilang sangat krusial karena didalam sebuah bisnis hanya dapat berkembang bila sudah dikenal di pasaran. Unsur pasar dipengaruhi oleh sebuah unsur material karena barang atau jasa yang laku harus mempunyai kualitas yang baik.


Fungsi – Fungsi Manajemen

1. Perencanaan

Perencanaan ini berorientasi pada masa depan dan menentukan arah perusahaan. Ini adalah cara yang rasional dan sistematis untuk membuat keputusan yang akan berpengaruh terhadap masa depan perusahaan. Dengan perencanaan ini, segala kegiatan yang akan dan suatu saat akan dilakukan bisa diatur sedemekian rupa sehingga tujuan perusahaan bisa tergapai.


2. Pengorganisasian

Pengorganisasian ini berguna untuk mengkordinasikan berbagai kegiatan dalam perusahaan. Hal ini sangat penting untuk memudahkan pengawasan terhadap sumber daya agar bisa menjalankan kegiatan secara efektif dan efisien. Lebih mudahnya, pengorganisasian dilakukan untuk menentukan tugas yang akan dikerjakan dimasing-masing pihak.


3. Kepegawaian

Kepegawaian ini berfungsi untuk merekrut dan mempertahankan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan baik di tingkat manajerial maupun non-manajerial. Dalam hal ini berkaitan juga dengan pelatihan, pengembangan, kompensasi dan evaluasi karyawan, dan mempertahankan tenaga kerja ini secara insentif dan memberikan motivasi yang tinggi. Hal itu didasari karena manusia adalah faktor paling vital dalam proses manajemen, penting untuk merekrut karyawan yang tepat.


4. Pengarahan

Fungsi pengarahan ini berkaitan dengan kepemimpinan, komunikasi, motivasi dan pengawasan sehingga karyawan melakukan aktivitas mereka dengan cara yang seefisien mungkin, untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam pengarahan, komunikasi yang baik sangat diperlukan agar informasi bisa diterima dengan baik oleh para pekerja. Selain itu, pemberian motivasi juga akan berpengaruh besar terhadap kinerja pekerjannya.


5. Pengontrolan

Fungsi pengontrolan terdiri dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memastikan bahwa apa yang pekerja lakukan sesuai dengan tugas mereka. Kegiatannya terdiri dari penetapan standar yang harus dilakukan pekerja hingga memperbaiki penyimpangan yang dilakukan oleh pekerja yang ada dalam perusahaan.


Tokoh Manajemen

Tokoh-tokoh Manajemen sesuai zaman yakni sebagai berikut :

1. Teori Manajemen Klasik

  • Robert Owen, Bapak manajemen Klasik (1800an)
  • Charles Babbage

2. Teori Manajemen Ilmiah

  • Frederick winslow taylor, Bapak manajemen Ilmiah (1900an)
  • Frank Bunker Gilberth dan Lilian Gilberth
  • Henry laurance Gantt
  • Harrington Emerson

3. Teori Organisasi Klasik

  • Henry Fayol
  • James D Mooney
  • Marry Parker Follet
  • Chaster I.Barnard


Penjelasan Teori Dari Tokoh Manajemen

Perkembangan teori manajemen di saat ini sudah berkembang dengan pesatnya. Namun sampai sekarang pula belum ada suatu teori yang bersifat umum dan pasti ataupun berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi manajemen yang bisa diterapkan ke dalam berbagai situasi dan kondisi.

Para manajemen banyak yang mengalami dan menemukan pandangan-pandangan yang berbeda tentang suatu manajementersebut yang berbeda ialah dalam penerapannya.

Dimana setiap pandangan hanya bisa ditemukan dalam berbagai masalah yang berbeda pula, sedangkan untuk permasalahan yang sama belum tentu bisa ditemukan.


Ada 3 Teori Pemikiran Manajemen

1.  Teori Manajemen Klasik 

Ilmu manajemen ini muncul setelah negara bagian Eropa Barat dan Amerika mengalami revolusi industri, yang terjadi sekitar awal abad ke-20 yakni mulai ditinggalkannya prinsip-prinsip lama yang telah tidak efektif dan efisien lagi.

Ada 2 Tokoh yang mengawali munculnya Manajemen yakni sebagai berikut :

  • Robert Owen ( 1971 – 1858 )

Dimulai di tahun 1800-an sebagai seorang manager pabrik pemintalan kapas di New Lanark, Scotlandia. Robert Owen melimpahkan perhatiaannya kepada penggunaan faktor produksi tenaga kerja.

Dari hasil pengamatan yang disimpulkan bahwa terhadap mesin yang diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan yang akan menghasilkan keuntungan pada perusahaan tersebut.

Selanjutnya disebutkan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan juga dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan tersebut. Dari hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia atau Bapak Koperasi Dunia.

  • Charles Babbage ( 1792 – 1871 )

Charles Babbage merupakan seorang Profesor Matematika yang berasal dari Inggris yang menaruh minatnya pada bidang manajemen.

Minat dan perhatiannya diarahkan pada hal pembagian kerja (devision of labour) yang mempunyai beberapa keunggulan, yaitu diantaranya sebagai berikut :

  1. Waktu yang sangat diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman baru.
  2. Banyaknya waktu yang terbuang jika seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain, dan orang tersebut harus bisa menyesuaikan kembali pada pekerjaan yang baru sehingga akan menghambat kemajuan dan keterampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi di dalam pekerjaannya tersebut.
  3. Kecakapan dan keahlian seseorang akan bertambah karena seorang pekerja yang bekerja terus menerus di dalam tugasnya.
  4. Adanya perhatian dalam pekerjaannya sehingga bisa meresapi alat-alatnya sebab perhatiannya di situ saja.

Keikutsertaan lain dari Charles Babbage yakni menciptakan mesin hitung (calculator) mekanis yang pertama, mengembangkan program permainan yang ada pada komputer, mengembangkan kerja sama yang dapat saling menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik perusahaan, serta membuat skema suatu perencanaan pembagian keuntungan.


 2. Teori manajemen ilmiah

Tokoh – Tokoh dari Teori Manajemen Ilmiah diantaranya ialah :

1. Frederick Winslow Taylor

Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan ini dibahas di tahun 1900an. Taylor merupakan seorang manager dan seorang penasehat suatu perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesar manajemen. Taylor lebih dikenal sebagai  Bapak Manajemen Ilmiah (Scientific Management).                                                  

Dari hasil penelitian dan analisanya Taylor mengemukakan 4 Prinsip Scientific Management yakni sebagai berikut :

  • Menghilangkan sistem coba-coba dan menggunakan metode-metode ilmu pengetahuan dalam setiap unsur-unsur kegiatan.
  • Memilih pekerjaan yang terbaik di setiap tugas tertentu dan selanjutnya menerapkan latihan dan pendidikan kepada pekerja.
  • Setiap petugas harus dapat menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan didalam menjalankan tugasnya.
  • Harus bisa menjalin kerja sama yang baik antara pimpinan dan pekerja.

Karya Taylor lainnya ialah mengenai upah perpotong minimum dibagikan kepada para pekerja yang menghasilkan sama dengan standar atau dibawah standar yang telah ditentukan.

Sedangkan upah dari per potong maksimum dibagikan kepada para pekerja yang menghasilkan diatas standar. Sistem upah dari per potong ini lebih dikenal dengan sebutan “The Taylor Differential Rate System”.

Frederick Winslow Taylor ialah beliau Bapak Manajemen Ilmiah (Scientific Management).
Frederick Winslow Taylor ialah beliau Bapak Manajemen Ilmiah (Scientific Management).

2. Frank Bunker Gilbreth dan Lilian Gilbreth ( dari tahun 1868 – 1924 dan tahun 1878 – 1917 )

Pasangan suami istri yang masuk ke dalam dengan tujuan untuk mengembangkan manajemen ilmiah. Frank merupakan Pelopor Study Gerak dan Waktu.

Beliau yang mengemukakan beberapa teknik manajemen yang di ilhami oleh gagasan Taylor. Beliau tertarik pada pengerjaan suatu pekerjaan yang memperoleh effisiensi yang tertinggi.

Sedangkan Lilian Gilbreth yang seorang istri nya lebih cenderung tertarik pada aspek-aspek di dalam pekerjaan, seperti penyeleksian penerimaan tenaga kerja baru, penempatan dan latihan bagi tenaga kerja yang baru.

Bukunya yang berjudul “The Pshikology of Management” menyatakan bahwa tujuan akhir dari manajemen ilmiah yakni saling membantu para karyawan untuk meraih potensi di dalam hidupnya sebagai mahluk hidup.


3. Hendry Laurance Gantt ( tahun 1861 – 1919 )

Hendry adalah asisten dari Taylor, beliau berdiri sendiri sebagai Seorang Konsultan.

Adapun gagasan yang dicetuskannya antara lain sebagai berikut :

  • Kerjasama yang saling memanfaatkan antara manager dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan bersama.
  • Melaksanakan seleksi ilmiah terhadap para tenaga kerja.
  • Pembayaran upah pegawai dengan memakai sistem bonus.
  • Penggunaan instruksi kerja yang sangat terperinci.

4. Harrington Emerson ( 1853 – 1931 )

Prinsip utamanya ialah berhubungan dengan tujuan, dimana dari hasil penelitiannya yang menunjukan kebenaran prinsip yakni uang akan lebih berhasil jika mengetahui tujuan penggunaannya seperti apa. Bukti dari gagasan Emerson yakni adanya istilah “Management by Objek (MBO)”.


3. Teori Organisasi Klasik

Tokoh-tokoh Teori Organisasi Klasik diantaranya yakni sebagai berikut :

a. Hanry Fayol ( 1841 – 1925 )   

Fayol merupakan seorang industrialis Perancis. Fayol menuturkan bahwa teori dan teknik administrasi ialah dasar dari pengelolaan organisasi yang sangat kompleks, ini juga diungkapkan di dalam bukunya yang berjudul “Administration Industrielle et General atau General and Industrial Management “ yang telah ditulis di tahun 1908 oleh Costance Storrs.

Fayol juga membagikan Manajemen menjadi 5 unsur yakni : Perencanaan, Pengorganisasian, Pemberian Perintah, Pengkoordinasian dan Pengawasan. Fungsi ini dikenal sebagai Fungsionalisme.

Fayol juga selanjutnya membagikan 6 Kegiatan Manajemen yakni : Teknik Produksi dan Manufakturing Produk, Komersial,Keuangan, Keamanan, Akuntansi dan Manajerial.

Hendry Fayol juga mengemukakan 14 Prinsip Manajemen yakni sebagai berikut :

1. Devision of work

Adanya spesialisasi di dalam pekerjaan, dimana dengan spesialisasi bisa meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja yang optimal. Maksudnnya ialah menghasilkan pekerjaan yang lebih banyak dan terbaik bagi usaha yang sama.


2. Uathority and Responsibility

Otoritas adalah hak untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk dapat dipatuhi.
Tanggung jawabnya adalah tugas dan fungsi yang harus dikerjakan, untuk itu diperlukan wewenang dari pihak diatasnya. Semuanya diperlukan sangsi supaya dapat dipatuhi oleh orang yang menerima.


3. Dicipline

Mengerjakan apa yang telah menjadi persetujuan bersama. Disiplin tersebut sangatlah penting dalam tercapainya tujuan bersama, karena tanpa ini tidak akan mencapai tujuan bersama.


4. Unity of Command

Setiap bawahan hanya menerima instruksi dari seorang atasannya saja untuk membebaskan kebingungan dan saling lempar tanggung jawab. Jika hal ini dilanggar maka wewenang atau otoritas ini  akan berkurang, dan disiplin juga akan terancam dan stabilitas akan goyah.


5. Unity of Direction

Seluruh kegiatan pada organisasi yang memiliki tujuan dan sasaran yang sama harus dapat diarahkan oleh seorang manajer.


6. Subordination of Individual Interst to Generale Interest

Kebutuhan seseorang tidak dapat diatas kepentingan bersama atau suatu organisasi tertentu.


7. Renumeration

Gaji bagi para pegawai adalah harga servis atau layanan yang telah diberikan. Konpensasi juga harus adil baik bagi karyawan maupun pemilik perusahaan.


8. Centralization

Standarisasi dan desentralisasi adalah pembagian kekuasaan. Sentralisasi dapat dipakai pada suatu organisasi yang kecil, namun lain bagi organisasi yang besar sentralisasi tidak mungkin bisa dilakukan, harus menggunakan desentralisasi. Bila peranan yang diberikan kepada bawahan lebih besar, maka haruslah digunakan desentralisasi.


9. Scalar Chain ( garis wewenang )

Jalan yang harus diikuti oleh semua komunikasi bermula dari dan sampai kembali kekuasaan terakhirnya. Pedomannya mempermudahkan komunikasi antar pegawai yang setingkat.


10. Order

Disini berlaku setiap tempat untuk setiap orang dan setiap orang untuk setiap tempatnya. Untuk setiap orang ditempatkan pada posisi yang tepat untuk mereka yang sesuai pada kemampuan, bakat dan minatnya masing-masing.


11. Equty

Untuk mendorong supaya pekerja dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik, sungguh-sungguh dan penuh kesetiaan, makadari itu harus ada persamaan perlakuan dalam suatu organisasi.


12. Stability of Tonure of Personel

Seseorang pegawai membutuhkan penyesuaian untuk mengerjakan suatu pekerjaan barunya supaya bisa berhasil dengan baik. Bilamana seseorang sering kali dipindahkan tugas dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya akan menghambat dan membuat pekerja tersebut produktivitasnya kecil. Turn over tenaga kerja yang tinggi tidak baik bagi pelaksanaan fungsi-fungsi dari organisasi tersebut.


13. Initiative

Bawahan diberikan kekuasaan dan kebebasan didalam mengajukan pendapatnya, menjalankan dan menyelesaikan rencananya, meskipun ada suatu kesalahan yang mungkin terjadi.


14. Esprit the Corps

Persatuan merupakan keleluasaan, pelaksanaannya operasi organisasi butuh memiliki kebanggaan sendiri, keharmonisan dan kesetiaan dari para anggotanya yang tercermin di dalam semangat korps.


Teori Hubungan Manusiawi ( Neo Klasik )

Teori ini timbul dikarenakan pendekatan klasik yang tidak sepenuhnya mewujudkan efisiensi di dalam produksi dan keselarasan kerja.

Tokoh-tokoh aliran Hubungan Manusiawi ialah sebagai berikut :

1. Hugo Munsterberg ( 1863 – 1916 )

Hugo merupakan seorang pencetus psikologi industri sehingga dapat dikenal sebagai Bapak Psikologi Industri. Bukunya yakni “Psikology and Industrial Efficiensy”, menjabarkan bahwa untuk setiap mencapai tujuan produktifitas harus dapat melakukan tiga cara yaitu yang pertama penemuan best posibble person, yang kedua penciptaan best posibble work dan yang ketiga penggunaan best posibble effect.


2. Elton Mayo ( 1880 – 1949 )

Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne, yang mana hubungan manusiawi dapat digambarkan seorang manager bertemu atau berinteraksi dengan bawahannya.

Jika moral dan efisiensi kerja bisa memburuk maka hubungan manusiawi di dalam suatu organisasi juga akan menjadi buruk. Mayo juga meneliti pengaruh dari kondisi penerangan terhadap produktifitas yang terjadi.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jika kondisi penerangan naik, maka dari itu produktifitas juga akan bisa naik dan begitupun sebaliknya juga.

Percobaan kedua yaitu jika kelompok yang terdiri dari enam orang yang dapat dipisahkan di dalam ruangan yang terpisah, dimana ruangan pertama kondisinya bisa diubah setiap waktu sedangkan ruangan lainnya tidak bisa mengalami perubahan.

Variabel yang akan dirubah seperti upah, jam istirahat, jam makan, hari kerja dan lain sebagainya. Ternyata kondisi tersebut mengalami kenaikan produktivitas, dan ternyata juga kenaikan produktivitas ini bukan diakibatkan oleh intensif keuangan.

Rantai reaksi yang emosional antar pekerja berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas, perhatian khusus dan simpatik yang sangat berpengaruh, fenomena ini juga dapat dikenal sebagai Howthorne Effect.


Teori Hubungan Modern ( Ilmu Pengetahuan ) atau Teori Perilaku

Dalam perkembangannya Teori Hubungan Modern ini dapat dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :

1. Perilaku Organisasi

Ditandai dengan pandangan dan pendapat yang baru mengenai perilaku manusia dan sistem. Tokoh-tokoh aliran perilaku organisasi ini yakni sebagai berikut :

  1. Douglas McGregor yang lebih dikenal dengan Teori X dan Teori Y.
  2. Frederick Herzberg yang dapat lebih dikenal dengan teori motivasi higenis atau teori dua faktor.
  3. Chris Agriris mengatakan bahwa suatu organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya.
  4. Edgar Schein mengatakan bahwa dinamika kelompok dalam organisasi.
  5. Abraham Maslow mengemukakan tentang hirarki kebutuhan tentang perilaku manusia dan dinamika proses.
  6. Robert Blak dan Jane Mouton menyampaikan lima gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi yang manajerial (managerial grid).
  7. Rensislikert menyatakan empat sistem manajemen dari sistem pertama (exploitatif otoritatif) sampai dengan sistem keempat (partisipatif kelompok).
  8. Fred Feidler menggunakan pendekatan contigency pada suatu studi kepemimpinan.
  • Sumbangan Aliran Perilaku Organisasi

Sumbangan aliran ini terlihat pada peningkatan pemahaman terhadap motivasi perseorangan, perilaku kelompok, hubungan antara pribadi di dalam kerja dan pentingnya bekerja bagi manusia.

Semua hal tersebut telah membuat para manajer semakin peka dan terampil dalam hal menangani dan berhubungan baik dengan bawahannya.


2. Prinsip Dasar Perilaku Organisasi

  1. Manajemen tidak bisa dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan, prosedur dan prinsip).
  2. Manajemen harus bisa sistematis dalam pendekatannya harus dengan pertimbangan yang konservatif.
  3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer yang individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi yang ada.
  4. Pendekatan motivasional yang dapat menghasilkan komitmen dalam pekerja terhadap suatu tujuan organisasi yang sangat dibutuhkan.
  • Keterbatasan Aliran Perilaku Organisasi

Meskipun demikian, para ahli berpendapat bahwa potensi teori tersebut belum dikembangkan lebih lanjut. Selain itu juga banyak kritikan terhadap aliran tersebut, sebab disamping terlalu umum, juga terlalu abstrak dan ruwet atau rumit.

Rekomendasi bagi mereka sering berbeda dari ahli yang satu dengan ahli lainnya, sehingga para manajer mengalami kesulitan menentukan pendapat mereka yang paling baik.


Teori Golongan Kuantitatif (Riset Operasi dan Manajemen Sains)

Tiga area yang ada di dalam pemikiran Quantitative Management Theory ialah sebagai berikut :

  • Management Sience
  • Operations Management
  • Management Information System

Di dalam manajemen kuantitatif meliputi 4 aspek yang terkait diantaranya sebagai berikut :

  • Aplikasi Statistik
  • Optimalisasi Model
  • Sistem Informasi
  • Simulasi Computer

Perkembagan pada teori ini dimulai dengan dapat digunakannya kelompok-kelompok riset operasi 24 di dalam memecahkan permasalahan dalam suatu industri.

Teknik riset operasi 24 itu sangat penting dengan semakin berkembangnya teknologi pada saat ini di dalam pembuatan dan pengambilan keputusan.

Penggunaan riset operasi 24 di dalam manajemen ini selanjutnya disebut juga sebagai Aliran Manajemen Science.

Langkah-langkah Pendekatan Manajemen Science yakni sebagai berikut :

  • Perumusan permasalahan dengan jelas dan sangat terperinci.
  • Penyusunan model matematika pada pengambilan keputusan.
  • Penanganan model.
  • Pengujian model atas hasil dari penggunaan model.
  • Penentuan pengawasan atas hasilnya.
  • Pelaksanaan hasil di dalam kegiatan yang implementasi.

Tokoh pemikiran manajmen yang Kuantitatif  ialah Von Neumann (1940). Konsep strategic planning juga disebut dengan “The Game Theory” . Di dalam teori ini juga membahas tentang tingkatan outcome yang dapat diprediksikan dari perhitungan kegiatan secara kolektif dari perilaku dan perhitungan dampak dan dari berbagai kesempatan yang ada.

Kontribusi dari Gerakan Pemikiran Kuantitatif  ialah sebagai berikut :

  • Pengembangan suatu teknik pemikiran kuantitatif yang kompleks adalah sebagai alat yang dalam pengembangan keputusan dan pemecahan masalah bisnis.

  • Penggunaan model yang matematis pada suatu proses perencanaan dan pengawasan yang menimbulkan penerapan yang luas pada teknik komputerisasi sebagai alat dalam pengambilan keputusan

  • Penggunaan komputer pada suatu operasional sebuah organisasi bisnis yang di mulai dari penerapan konsep kuantitatif ini.

Aliran kuantitatif ini di mulai perkembangannya sejak Perang Dunia II. Pada saat itu Inggris ingin memecahkan beberapa persoalan yang sangat kompleks sekali di dalam perang.

Inggris juga kemudian membentuk Tim Riset Operasi (Reserch Operation), yang dipimpin oleh P.M.S Blackett. Tim ini juga terdiri dari para ahli matematika, fisika, dan ilmuwan lain sebagainya.

Inggris pun berhasil menemukan terobosan-terobosan yang sangat penting dari team tersebut. Amerika Serikat kemudian meniru Inggris untuk membentuk tim riset operasi yang sama seperti yang dibentuk oleh Inggris.

Manajemen operasi juga merupakan variasi lain dari pendekatan kuantitatif.

Beberapa model manajemen operasi ialah : pengendalian persediaan sebagai EOQ (Economic Order Quantity), simulasi, analisis break-event, serta programasi lenier (linear programming).

  • Sumbangan Aliran Kuantitatif (Riset Operasi/Manajemen Sains)

Pendekatan kuantitatif ini memberikan sumbangan yang sangat penting terutama di dalam perencanaan dan pengendaliannya. Pendekatan tersebut juga dapat membantu memahami persoalan manajemen yang paling kompleks. Dengan menggunakan model yang matematika, persoalan yang kompleks dapat disederhanakan pula.

  • Keterbatasan Aliran Kuantitatif (Riset Operasi/Manajemen Sains)

Buruknya model kuantitatif ini banyak yang menggunakan model atau simbol yang sangat sulit dimengerti oleh kebanyakan orang, termasuk para manajer.

Pendekatan kuantitatif ini juga tidak dapat melihat persoalan perilaku dan psikologi manusia dalam suatu organisasi. Walaupun demikian potensi model kuantitatif tersebut juga belum dikembangkan sepenuhnya. Bilamana dapat dikembangkan lebih lanjut pendekatan kuantitatif ini akan memberikan sumbangan yang lebih sangat berarti nya.


Fungsi Manajemen Menurut Tokoh – Tokoh

1. Menurut pendapat Dalton E.M.C. Farland (1990) dalam “Management Principles and Management” yakni : Planning Organizing Controlling

2. Menurut pendapat George R. Ferry (1990) dalam “Principles of Management” yakni : Planning Organizing Activating Controlling (POAC)

3. Menurut pendapat H. Koontz dan O’Donnel (1991) dalam “The Principles of Management” yakni : Planning Organizing Staffing Controlling Directing

4. Menurut pendapat Luther Gullick yakni : Planning Organizing Staffing Directing Coordinating Reporting Controlling

5. Menurut pendapat Nickels & McHugh yakni : Planning Organizing Directing Controling

6. Menurut pendapat Richar W Griffin yakni : Planning Organizing Leading Controling

7. Menurut pendapat Ernest Dale yakni : Planning Organizing Staffing Directing Innovating Representing Controling

8. Menurut pendapat Henry Fayol yakni : Planning Organizing Commanding Coordinating Controlling


Jenis – Jenis Manajemen

Di dalam sebuah penerapan ilmu manajemen dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak sekali jenis atau contoh yang bisa kita pelajari, sesuai dengan bidangnya. yaitu sebagai berikut :

  • Manajemen Sumber Daya Manusia
  • Manajemen Pemasaran
  • Manajemen Keuangan
  • Manajemen Strategi
  • Manajemen Risiko
  • Manajemen Agribisnis
  • Manajemen Administrasi Perkantoran
  • Manajemen Biaya
  • Manajemen Organisasi
  • Manajemen Produksi
  • Manajemen Personalia dan Administrasi
  • Manajemen Perusahaan
  • Manajemen Waktu
  • Manajemen Organisasi
  • Manajemen Komunikasi
  • Manajemen Pendidikan
  • Manajemen Konstruksi
  • Manajemen Stress
  • Manajemen Rantai Pasokan
  • Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
  • Manajemen Hubungan Masyarakat (Humas)
  • dan lain sebagai nya

Demikianlah penjelasan mengenai √ Manajemen : Pengertian, Sejarah, Unsur, Fungsi, Jenis & Contohnya Lengkap. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda. Mohon maaf untuk kesalahan yang ada pada tulisan maupun informasi yang diberikan. Sekian dan terima kasih banyak. Sampai jumpa pada artikel selanjutnya.


Baca Juga Artikel Lainnya :