Pengertian Obligasi

Diposting pada

SarjanaEkonomi.Co.ID Hai sobat sarjanaekonomi.co.id jumpa lagi dalam artikel ini. Pada pembahasan kali ini juga akan dibahas mengenai Obligasi. Mulai dari pengertian, jenis, karakteristik, kelebihan dan kekurangannya akan dibahas secara lengkap. Simak penjelasannya dibawah ini.

√ Obligasi : Pengertian, Jenis, Karakteristik, Kelebihan, dan Kekurangannya Terlengkap


Pengertian Obligasi

Obligasi atau bond merupakan suatu sertifikat atau surat berharga yang berisi tentang pengakuan atas hutang oleh penerbit obligasi kepadad investor (pemberi pinjaman).

Obligasi adalah suatu sertifikat atau surat berharga yang isinya adalah kontrak antara investor selaku pemegang obligasi dengan perusahaan penerbit obligasi yang menyatakan bahwa pemegang obligasi telah meminjamkan sejumlah dana kepada suatu perusahaan penerbit obligasi.

Perusahaan penerbit obligasi ini merupakan sebagai peminjam dana, berkewajiban untuk membayar sejumlah bunga secara berkala sesuai dengan tempo yang telah ditetapkan dan juga melunasi pokok pinjaman ketika tanggal jatuh tempo obligasi.


Pengertian Obligasi Menurut Para Ahli

1. Berk

Obligasi merupakan salah satu surat berharga yang telah diterbitkan (dijual) oleh perusahaan atau pemerintah untuk memperoleh dana dari investor dengan pemberian kompensasi berupa bunga yang dibayarkan berdasarkan perjanjian awal.


2. Eduardus Tandelilin

Obligasi adalah suatu sekuritas yang berisi janji untuk dapat memberi pembayaran tetap sesuai jadwal yang telah ditetapkan.


3. Frank J. Fabozzi

Obligasi adalah salah satu jenis hutang atau surat pengakuan utang sebuah perusahaan atau pemerintah yang akan dibayar lunas ketika waktu jatuh tempo sebesar jumlah nominalnya.

Penghasilan yang bisa diperoleh dari sebuah obligasi adalah tingkat bunga yang dibayarkan oleh sebuah penerbit obligasi.


4. Yuliana dkk

Obligasi adalah salah satu surat pengakuan utang yang diterbitkan perusahaan atau pemerintah atau lembaga yang lain sebagai pihak yang berutang, yang memiliki nilai nominal tertentu dan kesanggupan untuk membayar bunga secara berkala atas dasar persentase tertentu yang tetap.


5. Fahmi

Obligasi merupakan salah satu surat berharga yang didalamnya tercantum berbagai hal yang menjelaskan tentang nilai nominal, tingkat kupon (suku bunga), nama penerbit, jangka waktu serta ketentuan ketentuan lain yang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku yang dijual kepada publik.


6. Pratomo dan Nugraha

Obligasi merupakan salah satu surat hutang berjangka waktu lebih dari satu (1) tahun dengan tingkat suku bunga tertentu yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk memperoleh dana dari masyarakat yang nantinya akan digunakan untuk pembiayaan perusahaan atau anggaran pemerintah.


7. Keputusan Presiden RI Keppres ( RI No. 775/KMK/001/1982 )

Obligasi adalah salah satu jenis efek berupa surat pengakuan utang atas pinjaman uang dari masyarakat dalam bentuk tertentu, untuk jangka waktu sekurang-kurangnya 3 tahun dengan menjanjikan imbalan bunga yang jumlah serta saat pembayarannya yang telah ditentukan terlebih dahulu oleh emiten.


8. Drs. Bambang Riyanto

Obligasi ialah suatu pengakuan hutang yang harus dikeluarkan oleh suatu pemerintah atau perusahaan atau lembaga-lembaga lain sebagai pihak yang berhutang yang memiliki nilai nominal tertentu dan kesanggupan untuk membayar bunga secara periodik atas suatu dasar persentase tertentu yang tetap.


9. Rahardjo

Obligasi yakni suatu produk pengembangan dari surat utang jangka panjang. Prinsip utama pada jangka panjang bisa dicerminkan dari suatu karakteristik atau struktur yang melekat pada sebuah obligasi.

Pihak penerbit obligasi pada dasarnya dapat melakukan sebuah pinjaman kepada pembeli obligasi yang diterbitkannya. Pendapatan yang didapat oleh para investor obligasi tersebut berbentuk tingkat suku bunga atau kupon.

Selain aturan tersebut yang telah diatur pula suatu perjanjian untuk melindungi kepentingan penerbit dan kepentingan investor obligasi tersebut.


10. Fakhrudin & Hadianto

Obligasi yaitu salah satu surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara sih pemberi pinjaman (dalam hal ini investor) dengan yang diberi pinjaman (issuer).

Jadi surat obligasi adalah sebuah lembar kertas yang menyatakan bahwa para pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman kepada suatu perusahaan yang menerbitkan surat obligasi.


Kategori Obligasi

  • Obligasi Pemerintah

Pengertian obligasi pemerintah yakni suatu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah, obligasi pemerintah ini bersifat obligasi yang bebas resiko.

Sehingga pemerintah dapat menaikkan pajak ataupun mencetak uang bertujuan untuk dapat melunasi pembayaran obligasinya pada saat jatuh tempo. Namun obligasi ini juga dapat beresiko fatal jika saja pemerintah dalam suatu negara tersebut finansialnya kurang bagus.


  • Obligasi Syariah

Obligasi sayriah yakni suatu surat obligasi yang memiliki jangka waktu yang panjang berdasarkan sebuah prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk dapat membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa hutang serta membayar kembali dengan jatuh tempo.

Dibawah ini merupakan prinsip-prinsip obligasi syariah diantaranya :

  1. Suatu kegiatan usaha yang spesifik, sehingga harus dapat diadakan pembukuan yang terpisah untuk menentukan manfaat yang timbul.
  2. Hasil suatu investasi yang diterima pemilik dana itu merupakan manfaat yang diterima oleh perusahaan dari hasil penjualan obligasi.
  3. Tidak diperkenankan untuk memberikan jaminan hasil usaha.
  4. Obligasi tidak dapat digunakan untuk menggantikan suatu hutang yang sudah ada.
  5. Jika pemilik dana tidak ingin menangung rugi, maka pemilik usaha tersebut harus mengikat diri.
  6. Pemilik dana dapat sebagian dari hasil keuntungan.
  7. Obligasi dapat dijual kembali, baik kepada pemilik dana lainnya maupun kepada suatu emiten.
  8. Obligasi juga dapat dijual dibawah nilai modal awal.
  9. Perubahan nilai pasar tidak dapat mempengaruhi perubahan jumlah hutang.

  • Obligasi Ritel Indonesia

Pengertian Obliggasi ritel Indonesia atau singkatan dari ORI, yakni salah satu surat hutang yang telah dikeluarkan leh pemerintah Indonesia dan dijual kepada individu warga negara Indonesia melalui suatu agen penjual resmi yang ditunjuk oleh pemerintah. Lalu tujuan dari ORI yakni untuk dapat membiayai anggran pendapatan dan belanja negara pada tahun berjalan.

Dasar hukum ORI yaitu Undang-undang nomor 24 tahun 2002 tentang salah satu surat hutang negara dan peraturan menteri keuangan nomor 42/PMK.08/2014 tentang penjualan obligasi negara kepada investor ritel di pasar perdana dosmetik.

Cara memiliki ORI, anda akan dikenakan suatu biaya pembukaan rekening tabungan, biaya pembukaan rekening surat berharga serta biaya transfer dana yang akan digunakan untuk menggunakan ORI.


Perbedaan Obligasi dan Saham

√ Obligasi : Pengertian, Jenis, Karakteristik, Kelebihan, dan Kekurangannya Terlengkap


Jenis-Jenis Obligasi

1. Berdasarkan Penerbitnya

  • Government Bond atau Treasury Bond yaitu salah satu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah. Misalnya, Bank sentral atau Departemen Keuangan.
  • Corporate Bond yaitu suatu obligasi yang diterbitkan oleh suatu perusahaan.
  • Municipal Bond yaitu salah satu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek tertentu di daerah.

2. Berdasarkan Sistem Pembayaran Bunga

  • Zero Coupon Bonds yaitu salah satu obligasi yang pembayaran bunganya dilakukan sekaligus pada saat jatuh tempo.
  • Coupon Bonds yaitu salah satu obligasi yang pembayaran kuponnya dilakukan secara periodik sesuai dengan ketentuan dari penerbit obligasi.
  • Fixed Coupon Bonds yaitu salah satu obligasi yang tingkat kupon bunga nya telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana, dan pembayarannya dilakukan secara periodik.
  • Floating Coupon Bonds yaitu salah satu obligasi yang tingkat kupon bunga nya ditentukan sebelum jangka waktu tertentu, atau mengacu pada suatu ketentuan. Misalnya yaitu Average Time Deposit (ATD).

3. Berdasarkan Jenis dan Karakteristiknya

  • Callable Bond yaitu suatu obligasi yang hanya bisa ditarik pada saat jatuh tempo.
  • Convertible Bond yaitu suatu obligasi yang dapat diubah menjadi saham oleh pemegang obligasi.
  • Non-Convertible Bond yaitu suatu obligasi yang tidak dapat diubah menjadi saham.
  • Euro Bond yaitu suatu obligasi yang diterbitkan di luar negeri dalam mata uang asing.
  • Yankee Bond yaitu salah satu obligasi yang diterbitukan dalam mata uang lokal dimana obligasi tersebut ditawarkan.
  • Zero Coupon Bond yaitu suatu obligasi yang tidak membayar bunga dan dijual dengan diskon.
  • Floating Rate Bond yaitu suatu obligasi yang menawarkan coupon rate berubah-ubah.

Manfaat Obligasi

  • Bunga

Bunga yang dibayar secara reguler sampai jatuh tempo dan ditetapkan dalam persentase dari nilai nominal.

Contohnya yaitu : Obligasi dengan kupon 10%, artinya pihak yang menerbitkan suatu obligasi akan membayar sebesar Rp10 setiap Rp100 dari nilai nominal setiap tahun. Biasanya bunga dapat dibayarkan setiap 3 atau 6 bulan sekali.


  • Capital Gain

Sebelum jatuh tempo biasanya obligasi ini diperdagangkan di Pasar Sekunder, sehingga para investor mempunyai kesempatan untuk memperoleh Capital gain.

Capital gain ini juga dapat diperoleh jika para investor membeli obligasi dengan diskon, yaitu dengan nilai lebih rendah dari nilai nominalnya, kemudian pada saat jatuh tempo ia akan memperoleh suatu pembayaran senilai dengan harga nominal.


  • Hak Klaim Pertama

Jika emiten bangkrut atau dilikuidasi, pemegang obligasi sebagai kreditur akan memiliki hak klaim pertama atas aktiva perusahaan.


  • Hak Konversi atas Obligasi Konversi

Jika memiliki obligasi konversi, para investor akan dapat mengonversikan obligasi menjadi saham pada harga yang telah ditetapkan, dan kemudian berhak untuk memperoleh manfaat atas saham tersebut.


Karakteristik Obligasi

1. Nilai Obligasi (jumlah dana yang dipinjam)

Dalam penerbitan pada obligasi, maka suatu perusahaan akan dengan jelas menyatakan jumlah dana yang dibutuhkan yang dikenal dengan istilah “jumlah emisi obligasi”. Penentuan besar kecilnya jumlah dari penerbitan obligasi berdasarkan aliran arus kas perusahaan, kebutuhan, serta kinerja bisnis perusahaan.


2. Jangka Waktu Obligasi

Setiap obligasi harus mempunyai masa jatuh tempo atau berakhirnya masa pinjaman (maturity). Secara umum masa jatuh tempo obligasi ini adalah 5 tahun. Ada yang 1 tahun, adapula yang sampai 10 tahun. Semakin pendek jangka waktu obligasi maka akan semakin diminati pula oleh investor, karena dianggap risikonya kecil.


3. Principal dan Coupon Rate

Nilai prinsipal obligasi adalah sejumlah uang yang disetujui oleh para penerbit obligasi agar dibayarkan kepada pemegang obligasi pada masa jatuh tempo. Jumlah ini biasa juga berhubungan dengan redemption value, maturity value, par value or face value.

Coupon rate juga disebut nominal rate, adalah suatu tingkat bunga yang disetujui penerbit untuk dibayar kepada pemegang obligasi setiap tahun. Besarnya pembayaran bunga setiap tahun kepada pemilik obigasi selama jangka waktu obligasi dinamakan sebagai coupon.

Tingkat persentase coupon dikali dengan nilai prinsipal obligasi menghasilkan besarnya coupon. Contohnya yaitu obligasi dengan 8% coupon rate dan nilai par nya adalah $1,000 akan membayar bunga per tahun sebesar $80.


4. Jadwal Pembayaran

Kewajiban suatu pembayaran kupon obligasi oleh perusahaan penerbit ini dilakukan secara berkala sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, bisa dilakukan triwulan, semesteran, atau tahunan.

5. Diterbitkan oleh Perusahaan atau Pemerintah


Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Harga Obligasi

  • Terdapat suatu perbedaan pada sebuah karakteristik pada obligasi tersebut, misalnya obligasi menyebutkan bunga tetap, floating rate, obligasi zero coupon bond, obligasi konversi & income bond.
  • Tingkat pada suku bunga.
  • Resiko tidak mendapatkan suatu bunga atau pokok pinjaman.
  • Besarnya coupon rate dari suatu obligasi.
  • Faktor pembayaran atau pelunasan dari suatu pendapatan obligasi (pajak obligasi yang ditanggung investor).

Harga Obligasi

Harga obligasi adalah salah satu harga apabila kita ingin membeli atau menjual obligasi di pasar modal baik melalui transaksi bursa maupun OTC.

Beberapa hal yang mempengaruhi harga obligasi adalah sebagai berikut :

  • Nominal yaitu suatu harga obligasi sebagaimana pada waktu penerbita.
  • Tingkat Bunga yaitu suatu tingkat bunga yang umum berlaku dalam masyarakat sebagai pembanding kupon (bunga) obligasi.
  • Periode Pembayaran Bunga yaitu suatu periode waktu dimana penerbit melakukan pembayaran kupo . Biasanya 3 bulanan atau 6 bulanan.
  • Jangka Waktu Jatuh Tempo yaitu suatu jangka waktu sejak obligasi diterbitkan sampai dilunasi oleh penerbitnya.

Resiko Obligasi

1. Interest – Rate Risk

Harga dari sebuah obligasi akan berubah pada suatu arah yang berlawanan dari perubahan tingkat bunga yakni Jika tingkat suku bunga naik, maka harga obligasi juga akan turun.

Begitu pula sebaliknya, jika suku bunga turun maka harga obligasi juga akan naik. Jika seorang investor harus dapat menjual obligasi sebelum jatuh tempo, peningkatan suatu tingkat suku bunga bermakna bahwa investor akan mengalami suatu capital loss (missal investor menjual obligasi dibawah harga beli).

Risiko jenis ini dikenal juga dengan interest-rate risk atau market risk. Risiko ini merupakan sebuah risiko yang pada umumnya dialami oleh investor pada pasar obligasi.


2. Reinvestment Risk

Variabilitas pada tingkat reinvestment akibat adanya sebuah perubahan pada tingkat bunga pasar dinamakan reinvestment risk.


3. Call Risk

Sebagian perusahaan menetapkan untuk dapat menarik atau membeli obligasi yang diterbitkannya pada harga dan waktu tertentu. Hal ini menyebabkan para investor akan mengalami call risk dimana pada tanggal tertentu perusahaan penerbit obligasi akan menarik kembali obligasinya.


4. Default Risk

Default Risk juga berkaitan dengan risiko gagal bayar, artinya risiko pada penerbit obligasi yang mengalami kebangkrutan.

Akibat adanya risiko ini, obligasi yang memiliki suatu Default Risk dalam suatu perdagangan di pasar obligasi mempunyai harga yang rendah dibandingkan dengan U.S Treaasury securities. Dilain pihak, obligasi ini dalam perdagangan di pasar obligasi memiliki yield yang akan jauh lebih besar dari treasury bond.


5. Inflation Risk

Peningkatan suatu Inflation risk atau purchasing power risk disebabkan oleh bervariasinya nilai aliran kas yang diterima oleh investor akibat dampak adanya security due inflasi.

Contohnya yakni jika para investor membeli obligasi pada coupon rate sebesar 7%, tetapi tingkat inflasi adalah 8%, maka purchasing power aliran kas secara nyata akan dikurangi.


6. Exchange – Rate Risk

Obigasi yang diperdagangkan dinominasi valuta asing, memiliki suatu nilai yang tidak dapat diketahui dengan pasti. Nilai obligasi dalam mata uang lokal baru dapat diketahui ketika suatu pembayaran kupon atau nilai pokok pinjaman terjadi.


7. Liquidity Risk

Liquidity atau marketable risk bergantung pada kemudahan suatu obligasi untuk dapat dijual kembali sebesar nilai obligasinya.


8. Volatility Risk

Harga suatu jenis obligasi tertentu bergantung pada suatu tingkat suku bunga dan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi nilai obligasi tersebut.

Perubahan pada faktor-faktor tersebut juga berpengaruh pada harga obligasi. Risiko jenis ini dikenal juga dengan volatility risk.


Kelebihan Obligasi

  1. Pemegang obligasi ini mendapatkan bunga (kupon obligasi) yang umumnya lebih tinggi dari bunga deposito Bank. Jenis kupon tersebut adalah salah satu kupon tetap (fixed coupon) dan kupon mengambang (floating coupon).
  2. Surat berharga berbentuk obligasi ini mudah untuk diperdagangkan di pasar sekunder, sesuai mekanisme Bursa Efek Indonesia (BEI) ataupun di luar BEI.
  3. Pemegang obligasi mendapatkan suatu keuntungan dari Capital Gain, yaitu selisih harga obligasi ketika obligasi tersebut di perdagangkan.
  4. Obligasi dapat dijadikan tanggungan kredit di Bank atau untuk dapat membeli instrumen aktiva lain.
  5. Investasi obligasi merupakan salah satu investasi yang aman karena pembayaran pokok utang dan kupon dijamin oleh peraturan perundang-undangan.

Kekurangan Obligasi

  • Pada obligasi tertentu, terdapat sebuah risiko gagal bayar dari penerbit obligasi sehingga investor tidak mendapatkan untung atau bahkan bisa kehilangan investasinya. Risiko ini tidak terdapat pada obligasi suatu negara yang terlindungi undang-undang.
  • Obligasi mudah terpengaruh terhadap suatu perubahan ekonomi, suku bunga, dan situasi politik yang tidak menentu.
  • Pihak investor akan mengalami suatu kerugian ketika menjual obligasi di pasar sekunder sebelum jatuh tempo karena harga jualnya lebih rendah ketimbang harga beli.

Demikianlah penjelasan mengenai √ Obligasi : Pengertian, Jenis, Karakteristik, Kelebihan, dan Kekurangannya Terlengkap. Semoga bermanfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi para pembaca. Terima Kasih.


Baca Juga Artikel Lainnya :