Keterlibatan Kerja

Diposting pada

Sarjana EkonomiHai sobat sarjanaekonomi.co.id jumpa lagi dalam artikel kesayangan Anda.

Pada pembahasan kali ini, akan membahas mengenai Keterlibatan Kerja. Untuk lebih jelasnya mari simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini.

√ Keterlibatan Kerja : Pengertian, Karakteristik, Aspek, Dimensi dan Faktor Terlengkap


Pengertian Keterlibatan Kerja

Keterlibatan Kerja (Job Involvement) merupakan suatu bentuk komitmen seorang karyawan dalam melibatkan peran dan keperdulian terhadap pekerjaan baik secara fisik, pengetahuan dan emosional sehingga menganggap pekerjaan yang dilakukannya sangat penting dan memiliki keyakinan yang kuat untuk menyelesaikannya.


Pengertian Keterlibatan Kerja Menurut Para Ahli

1. Hiriyappa

Keterlibatan kerja sebagai tingkat sampai sejauh mana individu mengidentifikasi-kan dirinya dengan pekerjaannya, secara aktif berpartisipasi di dalamnya, dan menganggap performansi yang dilakukannya penting untuk keberhargaan dirinya.


2. Davis & Newstrom

Keterlibatan kerja ialah sebuah keterlibatan mental dan emosional orang-orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi kepada tujuan kelompok dan berbagai tanggung jawab pencapaian tujuan itu.


3. Umam

Keterlibatan kerja merupakan derajat seseorang secara psikologis mengartikan dirinya dengan pekerjaan dan menganggap tingkat kinerjanya sebagai hal penting bagi harga diri.


4. Robbins

Keterlibatan kerja yakni sebuah derajat dimana orang dikenal dari pekerjaannya, berpartisipasi aktif di dalamnya, dan menganggap prestasinya penting untuk harga diri.


5. Kanungo

Keterlibatan kerja yaitu tingkat sejauh mana karyawan menilai bahwa pekerjaan yang dilakukannya memiliki potensi untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhannya sebagai hasil dari proses identifikasi psikologis yang dilakukan karyawan terhadap tugas-tugas yang bersifat khusus atau pekerjaannya secara umum yang mana proses tersebut bergantung pada sejauh mana kebutuhan-kebutuhan, baik intrinsik maupun ekstrinsik, dirasa penting.


6. Brown

Keterlibatan kerja (Job Involvement) merujuk pada tingkat dimana seseorang secara psikologis memihak kepada organisasinya dan pentingnya pekerjaan bagi gambaran dirinya.


7. Patchen

Keterlibatan kerja (Job Involvement) yang tinggi akan menunjukkan perasaan solidaritas yang tinggi terhadap perusahaan dan mempunyai motivasi kerja internal yang tinggi.


8. Lodahl dan Kejner

Keterlibatan kerja (Job Involvement) yaitu internalisasi nilai-nilai tentang kebaikan pekerjaan atau pentingnya pekerjaan bagi keberhargaan seseorang.


9. Prasetyo

Keterlibatan kerja yakni salah satu variabel yang dapat digunakan untuk memprediksi kondisi di dalam organisasi, seperti tingkat absenteeism dan turnover.


10. Luthans

Keterlibatan kerja yaitu terjadi jika anggota organisasi menempatkan dirinya dalam peran fisik, kognitif, dan emosional selama bekerja.


Karakteristik Keterlibatan Kerja

1. Karakteristik Karyawan dengan Keterlibatan Kerja yang Tinggi

  • Menghabiskan waktu untuk bekerja.
  • Memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pekerjaan dan perusahaan.
  • Puas dengan pekerjaannya.
  • Memiliki komitmen yang tinggi terhadap karier, profesi, dan organisasi.
  • Memberikan usaha-usaha yang terbaik untuk perusahaan.
  • Tingkat absen dan intensi turnover rendah.
  • Memiliki motivasi yang tinggi.

2. Karakteristik Karyawan dengan Keterlibatan Kerja yang Rendah

  • Tidak mau berusaha keras untuk kemajuan perusahaan.
  • Tidak peduli dengan pekerjaan maupun perusahaan.
  • Tidak puas dengan pekerjaan.
  • Tidak memiliki komitmen terhadap pekerjaan maupun perusahaan.
  • Tingkat absen dan intensi turnover tinggi.
  • Memiliki motivasi kerja yang rendah.
  • Tingkat pengunduran diri yang tinggi.
  • Merasa kurang bangga dengan pekerjaan dan perusahaan.

Dimensi Keterlibatan Kerja

1. Perasaan Berarti

Secara psikologis, perasaan berarti adalah perasaan diterima melalui energi fisik, kognitif, dan emosional. Perasaan berarti adalah merasakan pengalaman bahwa tugas yang sedang dikerjakan berharga, berguna dan bernilai.


2. Rasa Aman

Secara psikologis, rasa aman muncul saat individu mampu menunjukkan atau bekerja tanpa rasa takut atau memiliki konsekuensi negatif terhadap citra diri, status dan karier. Perasaan aman dan percaya dibangun dengan situasi yang telah diperkirakan, konsisten jelas tanpa ancaman.


3. Perasaan Ketersediaan

Secara psikologis, perasaan ketersediaan berarti individu merasa bahwa sumber yang memberikan kecukupan fisik personal, emosional dan kognitif tersedia pada saat yang dibutuhkan.


4. Power (Kekuasaan)

Ini meliputi pemberian wewenang yang cukup untuk karyawan untuk membuat keputusan yang berhubungan dengan pekerjan yang mencakup berbagai isu seperti metode kerja, penugasan kerja, hasil prestasi, pelayanan pelanggan dan pemilihan karyawan.

Besarnya kekuasaan beragam mulai dari sekedar meminta input untuk dipakai manajer dalam membuat keputusan sampai dengan karyawan bisa mengambil keputusan sendiri dalam mengatasi isu tersebut.


5. Information (Informasi)

Informasi bisa dalam bentuk data tentang hasil operasi, rencana usaha, kondisi persaingan, teknologi baru, metode kerja dan gagasan untuk memperbaiki organisasi.

Memiliki akses yang tepat waktu dengan informasi yang relevan adalah hal yang penting untuk membuat keputusan yang efektif.

Organisasi dapat mempromosikan keterlibatan karyawan dengan menjamin bahwa informasi yang penting mengalir dengan bebas kepada mereka yang memiliki wewenang untuk pengambilan keputusan.


6. Knowledge and Skills (Pengetahuan dan Keterampilan)

Keterlibatan kerja karyawan dapat meningkatkan efektivitas organisas bergantung dari tingkat sejauh mana karyawan mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dengan baik.

Organisasi dapat mempermudah keterlibatan karyawan dengan menjalankan program pelatihan dan pengembangan untuk memperbaiki pengetahuan dan keterampilan karyawan.

Program tersebut bisa meliputi berbagai keahlian yang berhubungan dengan menjalankan tugas, mengambil keputusan pemecahan masalah dan memahami bagaimana operasi bisnis.


7. Rewards (Penghargaan)

Pada umumnya orang melakukan sesuatu untuk mendapatkan penghargaan, maka penghargaan bisa berpengaruh kuat kepada keterlibatan karyawan dalam organisasi.

Keterlibatan yang artinya dalam organisasi dapat menjadi penghargaan internal bagi karyawan, karena mereka merasa berharga dan berhasil.

Penghargaan eksternal seperti gaji dan promosi dapat menguatkan keterlibatan karyawan jika penghargaan itu berhubungan secara langsung dengan kinerja yang dihasilkan dari adanya partisipasi atau terlibatnya dalam pengambilan keputusan.


Faktor yang Mempengaruhi Keterlibatan Kerja

1. Variabel Personal

Variabel personal yang bisa mempengaruhi keterlibatan kerja meliputi variabel demografi dan psikologis. Variabel demografi mencakup usia, pendidikan, jenis kelamin, status pernikahan, jabatan, dan senioritas.

Sedangkan variabel psikologis mencakup intrinsic atau extrinsic need strength, nilai-nilai kerja, locus of control, kepuasan terhadap karakteristik atau hasil kerja, usaha kerja, performansi kerja, absensi, dan intensi turnover.


2. Variabel Situasional

Variabel situasional yang dapat mempengaruhi keterlibatan kerja mencakup pekerjaan, organisasi, dan lingkungan sosial budaya.

Variabel pekerjaan mencakup karakteristik atau hasil kerja, variasi, otonomi, identitas tugas, feedback, level pekerjaan (status formal dalam organisasi), level gaji, kondisi pekerjaan (work condition), job security, supervisi, dan iklim interpersonal.


Aspek-Aspek Keterlibatan Kerja

1. Pekerjaan adalah Minat Hidup yang Utama

Keterlibatan kerja akan muncul bila pekerjaan dirasakan sebagai sumber utama terhadap harapan individu dan sumber kepuasan dari kebutuhan-kebutuhan yang menonjol (salient need) individu.

Kebutuhan yang menonjol ini akan menguat bila pekerjaan dipersepsikan mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya sehingga akan membuat individu menghabiskan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk pekerjaannya.


2. Berpartisipasi Aktif Dalam Pekerjaan

Partisipasi aktif akan terjadi bila seseorang diberikan kesempatan yang seluas-luasnya dalam bekerja seperti kesempatan mengeluarkan ide-ide, membuat keputusan.

Yang berguna untuk kesuksesan perusahaan, kesempatan untuk belajar, mengeluarkan keahlian dan kemampuannya dalam bekerja, sehingga partisipasi aktif ini akan berpengaruh pada hasil kerja dan hasil yang memuaskan akan mempengaruhi rasa berharga pada dirinya.


3. Menganggap Performa sebagai Hal yang Penting Bagi Harga Dirinya

Usaha kerja yang ditampilkan menggambarkan seberapa jauh seseorang yang terlibat pada pekerjaannya akan menganggap pentingnya pekerjaan tersebut bagi self-esteem atau rasa keberhargaan diri pada diri seorang.

Hal ini bisa terlihat dari seberapa sering karyawan memikirkan tentang pekerjaannya yang belum terselesaikan setelah jam kerja selesai, masalah yang belum selesai menjadi pusat konsep diri yang berlaku dalam hati.


4. Menganggap Kinerja Konsisten dengan Konsep Dirinya

Seseorang yang terlibat dalam pekerjaannya akan memiliki konsentrasi terhadap unjuk kerja sehingga mempengaruhi konsistensi seseorang dengan konsep dirinya.

Hal ini dapat terlihat dari seseorang memiliki prinsip terhadap pekerjaannya, unjuk kerjanya konsisten dengan kemampuan yang dimiliki.


Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Keterlibatan Kerja : Pengertian, Karakteristik, Aspek, Dimensi & Faktor Yang Mempengaruhinya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi yang membacanya. Terima Kasih.


Baca Juga Artikel Lainnya :