Sarjana Ekonomi – Hai sobat sarjanaekonomi.co.id jumpa lagi dalam artikel kesayangan Anda.
Pada pembahasan kali ini, akan membahas mengenai Korelasi. Untuk lebih jelasnya mari simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini.
Pengertian Korelasi
Korelasi merupakan salah satu bentuk dan ukuran dengan memiliki beberapa variabel dalam hubungan yang memakai kata dari korelasi positif sehingga terjadi perubahan dengan meningkat pada suatu benda.
Statistik korelasi yaitu sebuah cara atau metode untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antar variabelnya. Dan apabila terdapat hubungan maka perubahan – perubahan yang terjadi pada salah satu variabel X akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada variabel lainnya (Y).
Rumus Korelasi
Keterangan :
n : Pasangan data X atau Y
Σx : Jumlah dari bentuk Variabel X
Σy : Jumlah dengan Variabel Y
Σx2 : Kuadrat dengan Jumlah pada Variabel X
Σy2 : Kuadrat dengan Jumlah pada Variabel Y
Σxy : Hasil dari Perkalian dan Jumlah
Bentuk Variabel X atau Variabel Y
Manfaat Korelasi
- Dapat mengukur beberapa hubungan variabel
- Dapat memotivasi kerja terhadap produktivitas variabel
- Dapat menemukan kualitas dengan layanan
- Dapat melakukan tingkatan inflasi pada variabel yang tertentu
Jenis-Jenis Korelasi
- Korelasi Sederhana ialah salah satu teknik statistik dengan mengukur kekuatan antara hubungan variabel untuk mengetahui dari bentuk hubungan yang bersifat kuantitatif.
- Korelasi Parsial merupakan suatu metode untuk pengukuran tentang keeratan antara hubungan variabel yang bebas dengan variabel yang tidak bebas sehingga dapat dengan mudah untuk mengontrol dari salah satu variabel.
- Korelasi Ganda yakni sebuah bentuk yang dapat digunakan untuk dapat melihat dari berbagai hubungan antara variabel dalam bentuk independen dan dependent sehingga dapat berkaitan dengan interkorelasi dari variabel dependen.
Bentuk Hubungan Korelasi
1. Korelasi Linear Positif (+1)
- Perubahan Nilai Variabel diikuti perubahan Nilai Variabel yang lainnya secara teratur dengan arah yang sama. Jika Nilai Variabel X mengalami kenaikan, maka Variabel Y juga ikut naik. Jika Nilai Variabel X mengalami penurunan, maka Variabel Y pun ikut turun.
- Jika Nilai Koefisien Korelasi mendekati +1 (positif Satu) berarti pasangan data Variabel X dan Y mempunyai Korelasi Linear Positif yang kuat.
2. Korelasi Linear Negatif (-1)
- Perubahan Nilai Variabel diikuti perubahan Nilai Variabel yang lainnya secara teratur tetapi dengan arah yang berlawanan. Jika Nilai Variabel X mengalami kenaikan, maka Variabel Y akan turun. Jika Nilai Variabel X turun, maka Nilai Variabel Y mengalami kenaikan.
- Apabila Nilai Koefisien Korelasi mendekati -1 maka hal ini menunjukan pasangan data Variabel X dan Variabel Y mempunyai Korelasi Linear Negatif yang kuat/erat.
3. Tidak Berkolerasi (0)
- Kenaikan Nilai Variabel yang satunya terkadang diikuti dengan penurunan Variabel yang lainnya atau terkadang diikuti dengan kenaikan Variable yang lainnya.Arah hubungannya tidak teratur, searah, dan terkadang berlawanan.
- Apabila Nilai Koefisien Korelasi mendekati 0 (Nol) berarti pasangan data Variabel X dan Y mempunyai korelasi yang sangat lemah atau berkemungkinan tidak berkolerasi.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Korelasi : Pengertian, Manfaat, Bentuk, Jenis & Rumusnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi yang membacanya. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :