Sarjana Ekonomi – Hallo semuanya, kembali lagi di sarjanaekonomi.co.id , di artikel kali ini kami akan membahas mengenai deplesi . apakah sebelumnya kalian sudah mengetahui apa itu deplesi? , jika belum artikel ini dapat menambah pengetahuan kalian karena di artikel ini kalian bisa memahami secara lengkap.
Pengertian Deplesi
Deplesi adalah berkurangnya harga perolehan (cost) atau nilai sumber-sumber alam seperti tambang dan hutan kayu. Menurunnya harga perolehan tersebut disebabkan oleh perubahan (pengolahan) sumber-sumber alam tersebut sehingga menjadi persediaan.
Dalam ilmu akuntansi yang merupakan bagian ilmu yang paling banyak memakai istilah deplesi, deplesi bisa diartikan sebagai alokasi biaya yang diperolehan sumber-sumber alam ke periode-periode yang menerima manfaat dari sumber itu. Biaya deplesi dihitung dengan metode satuan produksi yang artinya bahwa biaya deplesi merupakan fungsi jumlah satuan yang dieksploitasi selama satu periode. Dalam ini hal yang di eksploitasi yaitu sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui. Karena pengelolaan sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui berhubungan erat dengan sektor pertambangan, maka dapat diungkapkan bahwa kata deplesi selalunya pasti merujuk pada perhitungan akuntansi pertambangan yang berkaitan dengan hasil residu, tafsiran perolehan dan lainnya sebagainya.
Macam-Macam Aktiva Yang Terkena Deplesi
- Tambang emas
- Tambang batu bara
- Tambang biji besi
- Tambang minyak
- dan lain sebagianya.
Metode Deplesi
berikut ini ada beberapa metode untuk menghitung Deplesi
1. Harga perolehan aktiva
Harga perolehan sumber-sumber alam (disebut juga wasting assets) adalah pengeluaran sejak memperoleh ijin sampai sumber alam itu dapat diambil hasilnya. Jika sumber daya alam, harga perolehannya adalah pengeluaran dimulai sejak mendapatkan izin sampai sumber daya alam itu dapat diambil hasilnya. Jika pengeluaran itu terlalu kecil, maka dilakukan penilaian atas sumber daya alam tersebut.
2. Taksiran nilai sisa apabila sumber alam sudah selesai dieksploitasi.
3. Taksiran hasil yang secara ekonomis dapat dieksploitasi.
Deplesi dihitung untuk tiap unit hasil sumber alam (ton, barrel).
Tujuan Perhitungan Deplesi
Adapun beberapa tujuan dari perhitungan deplesi adalah sebagai berikut:
- Untuk mengetahui sisa stok dari sumber daya setelah dimanfaatkan atau akibat kerusakan.
- Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya.
- Sebagai bahan perencanaan pembangunan di masa yang akan datang.
- Mencegah dan mengurangi kelangkaan sumberdaya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menghitung deplesi adalah sebagai berikut:
- Harga perolehan dari aktiva. Jika sumber daya alam, harga perolehannya adalah pengeluaran dimulai sejak mendapatkan izin sampai sumber daya alam itu dapat diambil hasilnya. Jika pengeluaran itu terlalu kecil, maka dilakukan penilaian atas sumber daya alam tersebut.
- Taksiran nilai sisa apabila sumberdaya alam sudah selesai dieksploitasi atau digunakan.
- Taksiran hasil yang secara ekonomis dapat dieksploitasi atau digunakan.
- Deplesi dihitung dari tiap unit hasil sumberdaya alam (barrel dan tonase).
Cara melakukan koreksi terhadap deplesi bisa dengan cara berikut ini:
- Deplesi pada tahun lalu dan masa yang akan datang sudah dicatat dan dikoreksi. Pada saat adanya perubahan, kemudian Dihitung lagi deplesi per unit kemudian dilakukan koreksi.
- Deplesi tahun lalu sudah dicatat tidak dikoreksi, tetapi deplesi tahun yang akan datang dilakukan dengan data yang terakhir. Deplesi pada tahun lalu tidak dikoreksi, tetapi deplesi untuk tahun berjalan dan tahun yang akan datang dilakukan revisi kembali.
Dari penejelasan artikel diatas √ Deplesi : Pengertian, Metode & Tujuannya Lengkap pastinya kalian sudah memahami apa itu deplesi, semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan kalian yaa, terima kasih telah mengunjungi sarjanaekonomi.co.id
Baca Juga Artikel Lainnya :