Intellectual Capital

Diposting pada

Sarjana Ekonomi Hai sobat sarjanaekonomi.co.id jumpa lagi dalam artikel kesayangan Anda.

Pada pembahasan kali ini, akan membahas mengenai Intellectual Capital. Untuk lebih jelasnya mari simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini.

√ Intellectual Capital : Pengertian, Unsur, Jenis, Pengukuran dan Ciri Terlengkap


Pengertian Intellectual Capital

Intellectual Capital merupakan suatu asset yang tidak mempunyai wujud didalam bentuk sumber daya informasi serta juga pengetahuan yang fungsinya dalam peningkatan kemampuan bersaing dan juga bisa meningkatkan kinerja perusahaan. Intellectual Capital ini biasanya disebut juga sebagai modal intelektual.


Pengertian Intellectual Capital Menurut Para Ahli

1. International Federation of Accountan (IFAC)

Intellectual Capital merupakan salah satu hal yang sebagai saham atau modal yang berbasis pada pengetahuan yang dimiliki perusahaan.


2. Gunawan dkk

Intellectual Capital merupakan aset tidak berwujud, termasuk informasi dan pengetahuan yang dimiliki badan usaha yang harus dikelola dengan baik untuk memberikan keunggulan kompetitif bagi badan usaha.


3. Pangestika

Intellectual Capital mencakup semua pengetahuan karyawan, organisasi dan kemampuan mereka untuk menciptakan nilai tambah dan menyebabkan keunggulan kompetitif berkelanjutan.


4. Puspitasari

Intellectual Capital ialah ilmu pengetahuan atau daya pikir yang dimiliki oleh perusahaan, tidak memiliki bentuk fisik (tidak berwujud), dan dengan adanya modal intelektual tersebut, perusahaan akan mendapatkan tambahan keuntungan atau kemapanan proses usaha serta memberikan perusahaan suatu nilai lebih dibanding dengan kompetitor atau perusahaan lain.


5. Arfan Ikhsan

Intellectual Capital yaitu nilai total dari suatu perusahaan yang menggambarkan aktiva tidak berwujud (intangible asstes) perusahaan yang bersumber dari tiga pilar, yaitu modal manusia, struktural dan pelanggan.


6. Stewart

Intellectual Capital (modal intelektual) adalah materi intelektual pengetahuan, informasi, hak pemilikan intelektual, pengalaman yang dapat digunakan untuk menciptakan kekayaan.


7. Bontis, Chong Keow dan Richardson

Intellectual Capital yaitu

  • Intellectual capital bersifat elusive, tetapi sekali ditemukan dan dieksploitasi akan memberikan organisasi basis sumber baru untuk berkompetisi dan menang.
  • Intellectual capital adalah istilah yang diberikan untuk mengkombinasikan intangible asset dari pasar, intellectual property, infrastruktur dan pusat manusia yang menjadikan suatu perusahaan dapat berfungsi.
  • Intellectual capital adalah materi intelektual (pengetahuan, informasi, intellectual property, pengalaman) yang dapat digunakan untuk menciptakan kekayaan. Ini adalah suatu kekuatan akal kolektif atau seperangkat pengetahuan yang berdaya guna.
  • Intellectual capital adalah pengejaran penggunaan efektif dari pengetahuan (produk jadi) sebagaimana beroposisi terhadap informasi (bahan mentah).
  • Intellectual capital dianggap sebagai suatu elemen nilai pasar perusahaan dan juga market premium.

Ciri-Ciri Intellectual Capital

  • Aset yang membagikan perusahaan kewenangan dalam pasar, misalnya trademark, kesetiaan konsumen, bisnis yang terus lagi dan lain-lainnya.
  • Aset yang mengediakan kepunyaan dari hasil gagasan intellectual property misalnya paten, merek dagang, hak paten dan lain-lainnya.
  • Aset yang membagikan ke lembaga kewenangan internal, misalnya budaya perusahaan, manajemen dan prosedur bisnis, kewenangan yang diperoleh dari sistem teknologi informasi dan lain-lainnya.
  • Aset yang diperoleh dari seseorang yang bekerja di perusahaan tersebut, misalnya pengetahuan mereka kepandaian, keahlian networking dan lain-lainnya.

Unsur-Unsur Intellectual Capital

1. Human Capital

Nilai pegawai ditetapkan dari keahlian dalam menerapkan keahlian mereka.


2. Structural Capital

Structural capital ialah keahlian suatu lembaga dalam mengisi prosedur rutinitas perusahaan dan strukturnya yang memberi usaha pegawai untuk memperoleh kemampuan intelektual yang ideal dan memperoleh bisnis secara keseluruhaan, seperti sistem operasional perusahaan dan prosedur manufakturing.


3. Relational Capital

Relational Capital ialah modal yang terdiri dari tentang yang dapat dengan jelas pengenalan seperti hak paten, pengesagan, waralaba, namun juga dapat melingkupi tentang yang tidak terlihat berwujud seperti hubungan dengan konsumen dan interaksi antar manusia.


Jenis-Jenis Intellectual Capital

1. Human Capital

Human capital merupakan lifeblood dalam intellectual capital, disini terdapat sumber innovation dan improvement, tapi komponen ini sulit untuk diukur.

Selain itu, human capital juga merupakan tempat bersumbernya pengetahuan yang sangat berguna, keterampilan dan kompensasi dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Human capital mencerminkan kemampuan kolektif perusahaan untuk menghasilkan solusi terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut.

Human Capital akan meningkat apabila perusahaan mampu menggunakan pengetahuan yang dimiliki karyawannya. Beberapa karakteristik dasar yang dapat diukur dalam modal manusia ini, diantaranya training programs, credential, experience, competence, recruitment, mentoring, learning programs, individual potential and personality.


2. Structural Capital atau Organization Capital

Komponen ini merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal dan kinerja bisnis secara keseluruhaan, misalnya seperti sistem operasional perusahaan, proses manufakturing, budaya organisasi, filosofi manajemen dan semua bentuk intellectual property yang dimiliki perusahaan.

Seorang individu bisa memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, namun jika organisasi memiliki sistem dan prosedur yang buruk maka intellectual capital tidak bisa mencapai kinerja secara optimal dan potensi yang tidak dimanfaatkan secara maksimal.


3. Relational Capital atau Customer Capital

Ini merupakan komponen intellectual capital yang memberikan nilai secara nyata. Rational capital merupakan hubungan yang harmonis (association network) yang dimiliki perusahaan dengan para mitranya, baik yang berasal dari pemasok yang andal dan berkualitas, berasal dari hubungan perusahaan dengan pemerintah maupun dengan masyarakat sekitar.

Relation capital bisa muncul dari berbagai bagian diluar lingkungan perusahaan yang bisa menambah nilai bagi perusahaan tersebut.


Pengukuran Intellectual Capital

Metode VAIC (Value Added Intellectual Coefficient) didesain untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud (tangible asset) dan aset tidak berwujud (intangible assets) yang dimiliki perusahaan. VAIC merupakan instrument untuk mengukur kinerja intellectual capital perusahaan.

Metode ini untuk mengukur seberapa dan bagaimana efisiensi intellectual capital dan capital employed dalam menciptakan nilai berdasarkan pada hubungan tiga komponen utama, yaitu (1) Human capital, (2) Capital employed, (3) Structural capital.

Model ini dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added (VA).

Value added adalah indikator paling objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam pentiptaan nilai (value creation).

VA dihitung sebagai selisih antara output dan input. Output (OUT) merepresentasikan revenue dan mencakup seluruh produk dan jasa yang dijual di pasar, sedangkan input (IN) mencakup seluruh beban yang digunakan dalam memperoleh revenue.

Hal penting dalam model ini adalah bahwa beban karyawan (labour expense) tidak termasuk dalam IN. Karena peran aktifnya dalam proses value creation, intellectual potential (yang direpresentasikan dengan labour expense) tidak dihitung sebagai biaya (cost) dan tidak masuk dalam komponen IN.

Karena itu, aspek kunci dalam model Pulic adalah memperlakukan tenaga kerja sebagai entitas penciptaan nilai (value creating entity)

Proses value creation dipengaruhi oleh efisiensi yaitu sebagai berikut :

1. Value added of Capital Employed (VACA)

Value Added of Capital Employed (VACA) ialah indikator untuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari physical capital.

Pulic (1998) mengasumsikan bahwa jika 1 unit dari CE (Capital Employed) menghasilkan return yang lebih besar daripada perusahaan yang lain, maka berarti perusahaan tersebut lebih baik dalam memanfaatkan CE-nya.

Dengan demikian, pemanfaatan (Intellectual Capital) IC yang lebih baik merupakan bagian dari (Intellectual Capital) IC perusahaan.


2. Value Added Human Capital (VAHU)

Value Added Human Capital (VAHU) menunjukkan berapa banyak VA dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Hubungan antara VA dengan HC mengindikasikan kemampuan HC untuk menciptakan nilai di dalam perusahaan.


3. Structural Capital Value Added (STVA)

Structural Capital Value Added (STVA) menunjukkan kontribusi structural capital (SC) dalam penciptaan nilai.

STVA mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai.

SC bukanlah ukuran yang independen sebagaimana HC dalam proses penciptaan nilai. Artinya, semakin besar kontribusi HC dalam value creation, maka akan semakin kecil kontribusi SC dalam hal tersebut. Lebih lanjut Pulic menyatakan bahwa SC adalah VA dikurangi HC.


Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Intellectual Capital : Pengertian, Ciri, Unsur, Jenis & Pengukurannya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi yang membacanya. Terima Kasih.


Baca Juga Artikel Lainnya :