SarjanaEkonomi.Co.ID – Hai sobat sarjanaekonomi.co.id berikut ini adalah penjelasan terlengkap mengenai Jurnal Penyesuaian. Simak penjelasannya berikut ini dengan fungsi dan contohnya dibawah ini.
Pengertian Laporan Penyesuaian
Jurnal Penyesuaian ialah proses penyesuaian tentang catatan atau fakta yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi. Jurnal penyesuaian juga disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data (informasi) penyesuaian akhir periode.
Ayat jurnal penyesuaian adalah suatu jurnal yang dibuat dalam proses pencatatan perubahan saldo dalam beberapa akun sehingga saldo mencerminkan jumlah saldo yang sebenarnya.
Digunakan untuk mencatat suatu transkasi yang sudah terjadi namun belum dicatat. Ayat jurnal penyesuaian juga dapat digunakan untuk mencatat transaksi yang sudah dicatat namun memerlukan koreksi agar nilainya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya di akhir periode. Jurnal penyesuaian baik suatu perusahaan dagang atau perusahaan jasa dibuat pada akhir periode akuntansi.
Contoh jurnal penyesuaian dibuat untuk transaksi-transaksi berikut ini sebagai berikut :
- Beban dibayar di muka
- Pendapatan diterima dimuka
- Pemakaian perlengkapan
- Pendapatan yang masih harus diterima
- Beban yang belum dibayar
- Penyusutan aktiva tetap.
Fungsi dan Tujuan Laporan Penyesuaian
Fungsi jurnal penyesuaian berdasarkan informasi diatas yaitu sebagai berikut :
- Menetapkan saldo catatan pada akun buku besar pada akhir periode sehingga setiap perkiraan saldo riil, khususnya perkiraan harta dan kewajiban menunjukkan jumlah yang sebenarnya.
- Menghitung setiap perkiraan nominal (perkiraan pendapatan dan beban) yang sebenarnya selama dalam periode yang bersangkutan.
Jenis – Jenis Laporan Penyesuaian
1. Jurnal Penyesuaian Beban Dibayar Dimuka ( Prepaid Expenses )
Beban dibayar dimuka ialah beban yang seharusnya dibayar disetiap bulan tetapi harus langsung dibayarkan sekaligus setahun atau beberapa tahun. Jadi, ketika menemukan beban yang seharusnya dibayarkan pada periode mendatang, maka harus dapat dihitung beban mana yang dilaporkan pada periode yang bersangkutan (sekarang).
2. Jurnal Penyesuaian Penyusutan ( Depreciation )
Penyusutan peralatan yang harus dicatat sebagai pengakuan beban depresiasi atau bisa jadi beban penyusutan oleh perusahaan. Contohnya adalah kendaraan, bangunan dan benda fisik lainnya.
3. Jurnal Penyesuaian Beban Terhutang ( Accrued Expense )
Suatu kewajiban yang berasal dari beban yang telah diakui atau telah terjadi di dalam suatu perusahaan tapi belum dibayar. Contohnya seperti kasusnya adalah gaji karyawan.
4. Jurnal Penyesuaian Pendapatan Belum Diterima ( Accrued Revenue )
Piutang Pendapatan adalah suatu pendapatan yang sudah diperoleh tetapi masih belum diterima dan belum dicatat dalam rekening-rekening. Oleh karena itu, setiap periode harus dapat dibuat penyesuaian untuk mencatat pendapatan tersebut.
5. Jurnal Penyesuaian Pendapatan Diterima Dimuka ( Unearned Revenue )
Biasanya masih banyak yang bingung dengan istilah unearned revenues atau deferred revenues. Di dalam bahasa Indonesia kedua istilah tersebut mengacu pada suatu istilah pendapatan diterima dimuka, yang artinya kalian menerima uang di muka sedangkan service atau suatu barang yang kalian perjual belikan belum diterima customer. Contohnya seperti pada pemesanan tiket pesawat secara online.
Contoh Laporan Penyesuaian
Berikut ini adalah cara menyelesaikan dan mengerjakan kasus jurnal penyesuaian :
Contoh Soal Jurnal Penyesuaian Beserta Jawabannya
Cara membuat sebuah jurnal penyesuaian sebenarnya sangat mudah yang perlu diperhatikan yaitu mengetahui perilaku transaksi yang terjadi dan mengetahui aturan debet kredit dalam suatu akuntansi sebagai dasar menyusun ayat jurnal penyesuaian.
1. Beban/Biaya Dibayar di Muka
Perusahaan seringkali telah membayar beban untuk beberapa periode yang mendatang, beban tersebut dinamakan beban atau biaya yang dibayar dimuka.
Jadi, jika menemukan beban yang seharusnya dapat dibayarkan pada periode mendatang, maka harus dihitung beban mana yang dilaporkan pada periode yang bersangkutan (sekarang).
Contoh Kasus :
Neraca saldo akun asuransi menunjukkan nilai Rp. 3.600.000. dan pada akhir periode, suatu informasi saldo akun menunjukkan tersisa sebanyak Rp. 3.000.000. , artinya premi asuransi yang sudah menjadi beban ialah Rp. 3.600.000-Rp. 3.000.000 = Rp. 600.000 (yang harus diakui sebagai beban suatu asuransi dan mengurangi asuransi dibayar dimuka).
2. Beban Sewa Gedung Dibayar Dimuka
Contoh Kasus :
Saldo suatu akun sewa dibayar dimuka berjumlah Rp. 19.200.000 tidak menunjukkan keadaan yang sebenarnya, karena sudah bisa terpakai sewa sebesar Rp. 3.200.000. Jadi beban sewa akan bertambah dan sewa dibayar dimuka berkurang sebesar Rp. 3.200.000.
3. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima (Piutang Pendapatan)
Pendapatan yang masih harus diterima yakni jika suatu pendapatan sudah menjadi hak suatu perusahaan tapi belum diterima, maka hak tersebut harus dicatat sebagai suatu pendapatan pada periode tersebut.
Contoh Kasus :
Suatu perusahaan telah menyelesaikan pekerjaan yang berjumlah Rp. 550.000. Jumlah ini belum termasuk yang terdapat pada suatu neraca saldo sebesar Rp. 15.600.00 (piutang pendapatan perusahaan). Jadi dicatat sebagai yang menambah piutang pendapatan dan pendapatan jasa sebesar Rp. 16.150.000.
4. Pendapatan Diterima Dimuka
Pendapatan yang diterima dimuka tidak boleh dicatat sebagai pendapatan, namun sebagai utang, sebab suatu perusahaan belum merealisasikan pendapatan tersebut untuk apa jadi belum menjadi hak perusahaan.
Contoh Kasus :
Saldo pendapatan dapat diterima dimuka berjumlah Rp. 10.000.000. dan sampai akhir periode suatu perusahaan baru mengerjakan sebesar Rp. 2.600.000. Jadi dicatat sebagai suatu pendapatan sewa bertambah dan pendapatan diterima dimuka berkurang sebesar Rp. 2.600.000. Artinya masih ada Rp. 7.400.000 yang masih menjadi utang pendapatan suatu perusahaan.
5. Penyusutan Peralatan
Penyusutan peralatan yang harus dicatat sebagai pengakuan beban depresiasi atau beban penyusutan oleh perusahaan.
Contoh Kasus :
Informasinya menunjukkan bahwa beban penyusutan atau depresiasi untuk periode Desember 2017 adalah sebesar Rp. 1.400.000. Jadi akan menambah suatu beban penyusutan dan menambah akumulasi penyusutan sebesar Rp. 1.400.000.
6. Pemakaian Perlengkapan / Perlengkapan Yang Tersisa
Perlengkapan ialah bahan-bahan yang dibeli untuk kepentinfan operasi perusahaan dan tidak untuk dijual kembali. Suatu perusahaan harus mencatat pemakaian perlengkapan atau dilakukan perhitungan fisik terhadap jumlah perlengkapan yang telah terpakai atau yang masih tersisa saja.
Contoh Kasus :
Saldo akun perlengkapan di neraca saldo ialah sebesar Rp. 4.400.000. Pada akhir periode suatu informasi menunjukkan perlengkapan yang masih tersisa sebesar Ro. 2.700.000. Artinya suatu perusahaan telah melakukan pemakaian perlengkapan sebesar Rp. 4.400.000-Rp. 2.700.000 = Rp. 1.700.000. Jadi dapat dicatat menambah beban perlengkapan dan mengurangi perlengkapan sebesar Rp. 1.700.000.
Demikianlah penjelasan tentang √ Jurnal Penyesuaian : Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, Cara Membuat & Contohnya Lengkap. Semoga dapat memberikan suatu gambaran singkat bagi anda yang ingin mengetahui penjelasan singkatnya. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :
- √ Jurnal Umum : Pengertian, Prinsip, Fungsi, Bentuk, Manfaat & Contohnya Lengkap
- √ Jurnal Penutup : Pengertian, Tujuan, Fungsi, Cara Membuat & Contohnya Lengkap
- √ Jurnal Pembalik : Pengertian, Fungsi dan Tujuannya Terlengkap
- √ Jurnal Khusus : Pengertian, Jenis dan Manfaatnya Terlengkap
- √ Neraca Saldo : Pengertian, Fungsi, Manfaat, Jenis, Bentuk, Cara Membuat & Contohnya Lengkap