SarjanaEkonomi.Co.ID –Hai sobat sarjanaekonomi.co.id jumpa lagi dalam artikel kesayangan Anda. Pada pembahasan kali ini, akan membahas mengenai Laba (Profit). Untuk lebih jelasnya mari simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini.
Pengertian Laba (Profit)
Laba (Profit) yaitu salah satu kegiatan balas jasa yang diterima rumah tangga para konsumen dari rumah tangga produsen karena telah mengorbankan suatu tenaga dan pikirannya dalam mengelola sebuah perusahaan, sehingga perusahaan dapat memperoleh laba.
Laba atau keuntungan dalam suatu Ilmu Ekonomi murni yaitu sebagai salah satu peningkatan dari kekayaan para investor sebagai sebuah hasil dari penanaman modal setelah dikurangi biaya yang berhubungan dengan penananam modal tersebut termasuk biaya kesempatan.
Dalam Akuntansi, Laba yakni sebagai suatu selisih dari harga penjualan dan biaya produksi. Pada umumnya, laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan akan digunakan untuk dapat menilai berhasil atau tidaknya suatu manajemen dalam perusahaan tersebut. Indikator dari laba yaitu Pendapatan dan Biaya.
Pengertian Laba (Profit) Menurut Para Ahli
1. Hansen dan Mowen
Laba ialah salah satu laba operasi dikurangi pajak, biaya bunga, biaya riset, dan juga pengembangan. Laba bersih dapat disajikan dalam suatu laporan rugi-laba dengan menyandingkan antara pendapatan dengan biaya.
2. Horngren
Laba yaitu kelebihan dari total pendapatan dibandingkan total bebannya. Laba disebut juga sebagai pendapatan bersih atau net earnings.
3. Darsono dan Ari Purwanti
Laba yakni suatu prestasi seluruh karyawan dalam suatu perusahaan yang dapat dinyatakan dalam bentuk uang yaitu selisih antara pendapatan dikurangi beban.
4. Kuswadi
Perhitungan laba yang diperoleh dari sebuah pendapatan dikurangi semua biaya.
5. Abdul Halim dan Bambang Supomo
Laba ialah sebuah pusat pertanggungjawaban yang masukan dan keluarannya dapat diukur dengan menghitung selisi antara pendapatan dan biaya.
6. Mahmud M. Hanafi
Laba merupakan suatu ukuran keseluruhan prestasi dari sebuah perusahaan, yang didefinisikan Laba = Penjualan-Biaya.
7. M. Nafarin
Laba (income) yaitu suatu perbedaan antara pendapatan dengan keseimbangan biaya-biaya dan pengeluaran untuk sebuah periode tertentu.
8. Soemarso
Laba ialah selisih lebih dari pendapatan atas beban sehubungan dengan suatu kegiatan usaha. Apabila beban lebih besar dari pendapatan, maka selisihnya disebut sebagai rugi.
Laba atau rugi merupakan suatu hasil perhitungan secara periodik (berkala). Laba atau rugi ini juga belum merupakan laba atau rugi yang sebenarnya.
Laba atau rugi yang sebenarnya ini baru dapat diketahui apabila suatu perusahaan telah menghentikan sebuah kegiatannya dan dilikuidasikan.
9. Themin
Laba yaitu suatu kenaikan dari sebuah manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi (misalnya pada kenaikan aset atau penurunan kewajiban) yang akan menghasilkan peningkatan ekuitas, selain yang dapat menyangkut transaksi dengan pemegang saham.
10. Harahap
Laba yakni sebuah perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari suatu transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang akan dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan itu.
11. Baridwan
Laba yaitu beberapa kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari semua transaksi atau suatu kejadian lain yang dapat mempengaruhi badan usaha pada suatu periode kecuali yang timbul dari sebuah pendapatan (revenue) atau investasi oleh pemilik.
Unsur – Unsur Laba
1. Pendapatan
Pendapatan merupakan suatu hasil dari apa yang akan dikerjakan oleh seseorang. Pendapatan ini juga dapat dipahami sebagai gaji atau hal yang akan didapatkan setelah bekerja atau setelah melakukan suatu bisnis.
2. Beban
Beban merupakan sesuatu hal yang harus dikeluarkan atau apa yang harus dapat dipertanggungjawabkan seseorang untuk mendapatkan sebuah hasil yang akan diharapkan.
Beban tersebut akan sangat penting untuk dapat dipenuhi sehingga Anda akan mendapatkan suatu keuntungan atau laba yang Anda cari.
3. Biaya
Biaya merupakan suatu yang harus dikorbankan dalam suatu bisnis atau juga usaha. Dalam hal ini, biaya dapat diartikan sebagai sesuatu hal yang harus menjadi sebuah kas dalam suatu bisnis.
Biayalah yang akan digunakan sebagai suatu alat penggerak bisnis agar tetap berjalan dengan baik dan juga memberikan suatu keuntungan yang sesuai dengan harapan.
4. Untung-rugi
Keuntungan dan kerugian yang dipahami oleh banyak orang bahkan oleh orang-orang yang tidak akan berkecimpung di dalam dunia ekonomi. Dalam hal ini, sebuah keuntungan merupakan salah satu hal yang akan didapatkan oleh seorang yang akan melakukan bisnis.
Hal ini akan membuat orang yang akan mendapatkan pendapatan mereka. Selain itu, kerugian yaitu suatu hal yang akan dihindari oleh semua pemilik usaha.
5. Penghasilan
Penghasilan merupakan suatu hasil akhir dari suatu bisnis. Penghasilan inilah yang dapat digunakan untuk suatu kehidupan.
Tidak ada hal yang tidak dapat dilakukan untuk memberikan penghasilan yang tinggi. Segala macam cara dapat dilakukan sehingga suatu bisnis dapat memperoleh sebuah laba yang tinggi.
Tujuan Laba
- Untuk dapat membiayai operasional suatu perusahaan dalam pencapaian laba yang lebih maksimal.
- Untuk dapat melunasi hutang yang ada.
- Sebagai cadangan dana untuk suatu kebutuhan investasi perusahaan.
- Untuk perkembangan suatu perusahaan dimasa yang akan datang.
Karakteristik Laba
- Laba yang didasarkan pada suatu transaksi yang akan benar-benar terjadi.
- Laba yang juga didasarkan pada postulat periodisasi, artinya suatu prestasi perusahaan pada periode tertentu.
- Laba yang dapat didasarkan pada prinsip pendapatan yang membutuhkan suatu pemahaman khusus tentang definisi, pengukuran dan pengakuan pendapatan.
- Laba yang membutuhkan pengukuran tentang biaya dalam suatu bentuk biaya historis yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan sebuah pendapat tertentu.
- Laba yang didasarkan pada suatu prinsip perbandingan antara pendapatan dan biaya yang sangat relevan dan kaitan dengan pendapatan tersebut.
Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Laba
1. Periode Waktu
Periode waktu merupakan suatu pembuatan peramalan perubahan laba dengan realisasi yang akan dicapai. Semakin pendek interval waktu, maka akan semakin akurat ramalan tersebut.
2. Besaran Perusahaan
Hal ini dapat disebabkan oleh besaran perusahaan karena skala ekonomi yang berbeda-beda. Skala ekonomi yang tinggi akan menyebabkan suatu perusahaan dapat menghasilkan produk dengan tingkat biaya rendah.
Tingkat biaya rendah merupakan salah satu unsur untuk dapat mencapai laba yang diingikan sesuai standar yang dituangkan dalam bentuk ramalan.
3. Umur Perusahaan
Manajemen suatu perusahaan yang relatif muda akan diperkirakan kurang berpengalaman sehingga tidak cukup mampu menentukan ketepatan suatu ramalan perubahan laba.
4. Kredibilitas Penjamin Emisi
Penjamin emisi juga mempunyai peranan kunci dalam setiap emisi efek yang melalui pasar modal.
Dengan demikian integritas sebuah penjamin emisi mempunyai hubungan positif dengan ketepatan suatu informasi ramalan laba di dalam protestus.
Penjamin emisi akan sangat berhati-hati untuk menjaga kredibilitas karena penjamin emisi yang ingin memberikan hasil yang maksimal kepada para pemakai.
5. Integritas Auditor
Faktor ini mempunyai sebuah dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan, termasuk pada ramalan perubahan laba. Oleh karena itu, seorang auditor harus dapat menjamin bahwa informasi keuangan yang disajikan telah sesuai dengan pedoman penyajian suatu laporan keuangan.
6. Tingkat Leverage
Salah satu kewajiban manajer yakni untuk dapat mengatur resiko. Jadi manajer ini harus melakukan apa saja untuk dapat mengurangi resiko. Tingkat leverage merupakan salah satu hal yang akan mencerminkan suatu resiko.
Risiko tingkat leverage ini dapat tercermin dari sebuah likuiditas yang dimiliki. Jadi manajer juga harus dapat memperhatikan aspek ini dalam melakukan suatu peramalan laba.
Rumus Laba
π = TR – TC
Keterangan :
π : Profit atau Laba
TR : Total Revenue
TC : Total Cost
Fungsi Laba
Laba yang tinggi merupakan pertanda bahwa para konsumen menginginkan output yang jauh lebih dari industry atau perusahaan. Sebaiknya, laba yang rendah atau rugi yaitu suatu pertanda bahwa para konsumen menginginkan kurang dari produk atau komoditi yang akan ditangani dan metode produksinya tida efisien.
Laba ini memberikan pertanda krusial untuk suatu realokasi sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat sebagai refleksi perubahan selera para konsumen dan permintaan sepanjang waktu.
Laba bukanlah suatu system yang sangat sempurna. Laba bukanlah satu-satunya yang dikejar oleh suatu manajemen, melainkan aspek pelayanan.
Ditinjau dari sebuah konsep koperasi, fungsi dari laba bagi suatu koperasi ini tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun pada suatu transaksi anggota dengan koperasinya.
Semakin tinggi partisipasi anggota, maka akan idealnya semakin tinggi juga manfaat yang diterima oleh anggota.
Jenis – Jenis Laba
- Laba Kotor (Gross Profit) yakni salah satu laba yang didapatkan sebelum dikurangi biaya yang menjadi beban dari suatu perusahaan. Atau dengan kata lain, laba kotor merupakan suatu laba dari keseluruhan yang perusahaan peroleh.
- Laba Bersih (Net Profit) ialah salah satu laba yang sudah dikurangi biaya yang merupakan suatu beban perusahaan dalam suatu periode tertentu termasuk pajak.
- Laba Bersih Sebelum Pajak yaitu salah satu laba yang diperoleh setelah laba usaha ini dikurangi dengan biaya bunga.
- Laba Usaha “Operasi” merupakan suatu bentuk laba kotor dikurangi harga pokok penjualan dan biaya-biaya atas usaha.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Laba : Pengertian, Unsur, Fungsi, Tujuan, Karakteristik, Jenis & Rumusnya Lengkap . Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi yang membacanya. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :
- √ Manajemen Laba : Pengertian, Tujuan, Motivasi, Pola, Teknik & Faktornya Lengkap
- √ Laporan Laba Rugi : Pengertian, Fungsi, Tujuan, Elemen, Bentuk, Format & Contohnya Lengkap
- √ Akuntansi : Pengertian, Tujuan, Fungsi, Macam & Manfaatnya Lengkap
- √ Manajemen : Pengertian, Sejarah, Unsur, Fungsi, Jenis & Contohnya Lengkap
- √ Neraca : Pengertian, Unsur, Manfaat, Bentuk, Elemen, Struktur & Contohnya Lengkap