Sarjana Ekonomi – Hai sobat sarjanaekonomi.co.id jumpa lagi dalam artikel kesayangan Anda.
Pada pembahasan kali ini, akan membahas mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB). Untuk lebih jelasnya mari simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini.
Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Organizational Citizenship Behavior disingkat OCB merupakan suatu perilaku karyawan atau anggota organisasi yang bersifat sukarela diluar job deskripsi dan tidak diatur dalam peraturan perusahaan, namun sangat menguntungkan perusahaan karena dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi dan tidak terkait dengan sistem penghargaan formal.
Organizational Citizenship Behavior (OCB) pertama kali diperkenalkan oleh Organ et al tahun 1988. Konsep yang sama juga telah dikenalkan oleh Bamard (1938) yang disebut kerelaan bekerja sama (Willingness to Coorporate) dan oleh Katz (1964) yang menyebutnya inovatif dan perilaku spontan (Innovative and Spontaneous Behaviours).
Istilah lain yang mengacu pada Organization Citizenship Behaviour (OCB) adalah Prosocial Organizational Behaviour (POB), Extra Role Behaviour (ERB), dan Counter Role Behaviour (CRB).
Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) Menurut Para Ahli
1. Richard
Organizational Citizenship Behavior ialah perilaku kerja yang melebihi persyaratan kerja dan turut berperan dalam kesuksesan organisasi.
2. Robbins
Organizational citizenship behavior yakni sebuah perilaku individu atau perseorangan yang sukarela dan bukan bagian dari syarat formal pekerjaan, tetapi dapat meningkatkan fungsi efektif organisasi.
3. Steers et.al.
Organizational Citizenship Behavior merupakan sikap membantu yang ditunjukkan oleh anggota organisasi, yang sifatnya konstruktif, dihargai oleh perusahaan tapi tidak secara langsung berhubungan dengan produktivitas individu.
4. Aldag & Resckhe
Organizational Citizenship Behavior yaitu kontribusi individu dalam melebihi tuntutan peran di tempat kerja. OCB ini melibatkan beberapa perilaku meliputi perilaku suka menolong orang lain, menjadi volunteer untuk tugas-tugas ekstra, patuh terhadap aturan-aturan dan prosedur-prosedur di tempat kerja.
5. Organ et.al.
Organizational citizenship behavior ialah perilaku individu yang mempunyai kebebasan untuk memilih, yang secara tidak langsung atau tidak secara eksplisit dikaitkan dengan sistem reward, dan memberi kontribusi pada efektivitas dan efisiensi fungsi organisasi.
Manfaat Organizational Citizenship Behavior (OCB)
- Meningkatkan produktivitas manager dan rekan kerja.
- Menghemat sumber daya yang dimiliki manajemen dan organisasi secara keseluruhan.
- Menjadi sarana yang efektif untuk mengkoordinasi kegiatan tim kerja secara efektif.
- Meningkatkan kemampuan organisasi untuk merekrut dan mempertahankan karyawan dengan kualitas performa yang baik.
- Mempertahankan stabilitas kinerja organisasi.
- Membantu kemampuan organisasi untuk bertahan dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
- Meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi pada perubahan lingkungan.
- Menciptakan organisasi menjadi lebih efektif dengan membuat modal sosial.
Faktor Yang Mempengaruhi Organizational Citizenship Behavior (OCB)
- Perbedaan individu
- Sikap pada pekerjaan sikap dan variabel kontekstual
Dimensi Organizational Citizenship Behavior (OCB)
- Sportmanship merupakan kemauan atau keinginan untuk bertoleransi terhadap ketidaknyamanan yang muncul penentuan kerja tanpa komplain.
- Civic Virtue ialah komitmen karyawan terhadap perusahaan secara keseluruhan seperti menghadiri rapat, menyampaikan pendapat, atau berpartisipasi aktif dalam kegiatan perusahaan.
- Helping Behavior yaitu perilaku sukarela karyawan untuk menolong rekan kerja atau mencegah terjadinya permasalahan terkait dengan pekerjaan.
- Organizational Loyalty yakni bentuk perilaku kesetiaan karyawan terhadap perusahaan seperti menampilkan image positif mengenai perusahaan membela perusahaan dari ancaman eksternal dan mendukung serta membela tujuan organisasi.
- Organizational Compliance adalah perilaku individu yang mematuhi segala peraturan, prosedur dan regulasi organisasi meskipun tidak ada pihak yang mengawasi.
- Individual Initiative ialah bentuk dorongan dari dalam diri individu untuk melaksanakan tugas secara lebih baik atau melampui standar yang telah ditetapkan.
- Self Development yakni perilaku individu secara sukarela untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan sendiri seperti mengikuti kursus, pelatihan, seminar atau mengikuti perkembangan terbaru dari bidang yang dikuasai.
Motif Organizational Citizenship Behavior (OCB)
1. Motif Berprestasi
Motif yang mendukung orang untuk menggambarkan suatu standart istimewa (excellence), mencari prestasi dari tugas, kesempatan atau kompetisi.
Tingkah laku seperti menolong orang lain, membicarakan perubahan bisa mempengaruhi orang lain, berupaya untuk tidak mengeluh dan ikut serta dalam rapat unit dan hal-hal yang membentuk OCB benar-benar diaanggap sebagai kunci untuk kesuksesan.
2. Motif Afiliasi
Motif ini mendukung orang untuk mewujudkan, memelihara dan memperbaiki hubungan dengan orang lain. Afiliasi adalah tingkah laku ekstra-role yang melibatkan OCB dan tingkah laku prososial untuk membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain atau organisasi.
Masyarakat yang orientasinya pada afiliasi menggambarkan OCB karena mereka menempatkan nilai orang lain dan hubungan kerja sama.
3. Motif Kekuasaan
Motif ini mendukung orang untuk mencari status dan situasi yuang mana mereka bisa mengontrol pekerjaan atau perilaku orang lain.
Individu yang orientasinya pada kekuasaan menganggap OCB adalah alat yang memperoleh kekuasaan dan status dengan figur otoritas dalam organisasi.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ OCB (Organizational Citizenship Behavior) : Pengertian, Manfaat, Dimensi, Motif & Faktornya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi yang membacanya. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :
- Total Quality Management (TQM)
- OEE (Overall Equipment Effectiveness)
- Pengambilan Keputusan
- Knowledge Management
- Intellectual Capital