Sarjana Ekonomi – Hai sobat sarjanaekonomi.co.id jumpa lagi dalam artikel kesayangan Anda.
Pada pembahasan kali ini, akan membahas mengenai Experiential Marketing. Untuk lebih jelasnya mari simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini.
Pengertian Experiential Marketing
Experiential marketing merupakan suatu usaha yang digunakan perusahaan atau pemasar untuk mengemas produk sehingga mampu menawarkan pengalaman emosi hingga menyentuh hati dan perasaan konsumen. Experiential berasal dari kata experience yang berarti sebuah pengalaman.
Dengan adanya experiential marketing, pelanggan akan dapat membedakan produk dan jasa yang satu dengan lainnya karena mereka dapat merasakan dan mendapatkan pengalaman secara langsung.
Pengertian Experiential Marketing Menurut Para Ahli
1. Andreani
Experiential marketing ialah lebih dari sekedar memberikan informasi dan peluang pada pelanggan untuk mendapatkan pengalaman atas keuntungan yang diperoleh dari produk atau jasa itu sendiri namun juga membangkitkan emosi dan perasaan yang berdampak terhadap pemasaran, khususnya penjual.
2. Smilansky
Experiential marketing yaitu proses mengidentifikasi dan memuaskan kebutuhan konsumen dan aspirasi yang menguntungkan, melibatkan konsumen melalui komunikasi dua arah yang membawa kepribadian merek untuk hidup dan menambah nilai target audiens.
3. Schmitt
Experiential marketing yakni suatu proses penawaran produk dan jasa oleh pemasar kepada konsumen dengan perangsangan emosi konsumen yang menghasilkan berbagai pengalaman bagi konsumen.
4. Kartajaya
Experiential marketing merupakan suatu konsep pemasaran yang bertujuan untuk membentuk konsumen-konsumen yang loyal dengan menyentuh emosi mereka dan memberikan suatu feeling yang positif terhadap produk dan service.
5. Handi Chandra
Experiential marketing adalah salah satu strategi pemasarn yang dibungkus dalam bentuk kegiatan sehingga memberi pengalaman yang dapat membekas dihati konsumen.
Impelementasi Experiential Marketing
1. Communications (Komunikasi)
Komunikasi di experintial providers adalah promosi yang dilaksanakan perusahan dalam bentuk iklan, majalah, katalog, brosur, surat kabar, laporan tahunan dan lain sebagainya.
2. Visual atau Verbal Indentity (Identitas Visual)
Verbal identity dapat digunakan untuk membuat produk yang bisa menyentuh indera, perasaan, fikiran, perilaku dan pertalian dalam bentuk nama, logo, dan juga tanda perusahaan.
3. Product Present (Bentuk Produk)
Product present expros meliputi produk, kemasan dan tampilan produk dan juga karakter merk sebagai bagian dari kemasan.
4. Co-Branding
Co-branding dimanfaatkan untuk membesarkan satu atau beberapa experiential module, co-branding epros meliputi event marketing, sponsorship, partnership dan juga bentuk kerjasama lain.
5. Spatial Environments (Ruang)
Spatial environments meliputi desain gedung, kantor, atmosfer dan lainnya.
6. Website (Situs)
Website perusahaan dapat membentuk penciptaan SEMs, Warna, suara dan kreatifitas menu dalam situs adalah bagian pembentukan pengalaman pengguna situs perusahaan.
7. People (Staff)
People bisa dijadikan kekuatan diantara ExPros yang lainnya, hal ini dikarenakan keberadaannya adalah sesuatu yang dinamis, kemampuannya dalam berinteraksi dengan konsumen, dan juga pengaruhnya yang dapat dirasakan secara langsung oleh konsumen.
People dalam ExPros meliputi tenaga penjual, wakil perusahaan dan juga personel lain yang dengan langsung bisa berinteraksi dengan konsumen.
Manfaat Experiential Marketing
- Membangkitkan kembali merk datang yang mengalami penurunan.
- Mendiferensiasikan produk dari pesaing.
- Menciptakan image dan identitas bagi perusahaan.
- Mempromosikan inovasi.
- Mendorong percobaan, pembelian dan loyal consumption.
Strategi Experiential Marketing
1. Sense (Panca Indera)
Sense marketing memiliki daya tarik dengan indera, Ini memiliki tujuan untuk menciptakan pengalaman sensorik melalui penglihatan, suara, sentuhan, rasa dan penciuman.
Sense marketing bisa digunakan untuk membedakan perusahaan dan produk, untuk memotivasi konsumen, dan menambah nilai produk. Sense marketing memerlukan pemahaman mengenai bagaimana mencapai dampak sensorik.
Tujuan keseluruhan kampanye sense ini yaitu untuk menciptakan kesenangan estetika, kegembiraan, keindahan, dan kepuasan melalui rangsangan indera.
Ada tiga strategi kunci yang bisa memotivasi sense marketing. Organisasi bisa menggunakan sense marketing untuk membedakan diri dan produk di pasar, memotivasi konsumen untuk membeli produk dan memberikan nilai pada konsumen.
2. Feel (Perasaan)
Feel marketing menarik perasaan dan emosi pelanggan dengan tujuan menciptakan pengalaman afektif dari suasana hati positif berhubungan dengan merek hingga emosi yang kuat dari kegembiraan dan kebanggaan.
Hal yang dibutuhkan dalam feel marketing yaitu pemahaman stimulus apa yang bisa merangsang emosi tertentu dan juga kemauan konsumen untuk terlibat dalam pengambilan perspektif dan empati.
3. Think (Pola Pikir)
Think marketing menarik kecerdasan dengan tujuan penciptaan kognitif, pengalaman pemecahan masalah yang melibatkan konsumen secara kreatif.
Think menarik untuk melibatkan pelanggan berfikir memusat dan menyebar melalui kejutan, intrik dan provokasi.
Think marketing tidak hanya untuk produk berteknologi tinggi namun juga bisa digunakan untuk desain produk, eceran, dan dalam pengkomunikasian industri lainnya.
4. Act (Perilaku)
Act marketing bertujuan memengaruhi pengalaman tubuh, gaya hidup dan juga interaksi.
Act marketing memperkaya kehidupan pelanggan dengan meningkatkan pengalaman fisik mereka, menunjukkan pada pelanggan cara lain untuk melakukan kegiatan, gaya hidup alternatif dan interaksi.
Seringkali perubahan gaya hidup lebih memotivasi, menginspirasi dan spontan secara alami dan juga dibawa panutan. Iklan pada act marketing menunjukkan hasil perilaku atau gaya hidup.
5. Relate (Pertalian)
Relate marketing berisi mengenai aspek pemasaran sense, feel, think, dan act. Akan tetapi, relate marketing berkembang melampaui kepribadian individu, perasaan pribadi, dengan begitu menambah pengalaman individu dan menghubungkan individu tersebut dengan dirinya sendiri, orang lain maupun budaya.
Kampanye relate menarik bagi keinginan individu untuk pengembangan diri. Mereka menarik kebutuhan untuk dianggap positif oleh orang lain. Mereka mengaitkan orang dengan sistem sosial yang lebih luas yang membangun hubungan merk yang kuat dan komunitas merk.
Karakteristik Experiential Marketing
1. Fokus Pada Pengalaman Pelanggan
Suatu pengalaman terjadi sebagai pertemuan, menjalani atau melewati situasi tertentu yang memberikan nilai-nilai indrawi, emosional, kognitif, perilaku dan ralasional yang menggantikan nilai-nilai fungsional.
2. Pola Konsumsi
Analisis pola konsumsi dapat menimbulkan hubungan untuk menciptakan sinergi yang lebih besar. Produk dan jasa tidak lagi dievaluasi secara terpisah, tetapi dapat dievaluasi sebagai bagian dari keseluruhan pola penggunaan yang sesuai dengan kehidupan konsumen.
Hal yang terpenting, pengalaman setelah pembelian diukur melalui kepuasan dan loyalitas.
3. Keputusan Rasional Dan Emosional
Pengalaman dalam hidup sering digunakan untuk memenuhi fantasi, perasaan dan kesenangan. Banyak keputusan dibuat dengan menuruti kata hati dan tidak rasional.
Experiential marketing pelanggan merasa senang dengan keputusan pembelian yang telah dibuat.
4. Metode Dan Perangkat Bersifat Elektrik
Metode dan perangkat untuk mengukur pengalaman seseorang lebih bersifat elektrik. Maksudnya lebih bergantung pada objek yang akan diukur atau lebih mengacu pada setiap situasi yang terjadi dari pada menggunakan suatu standar yang sama.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Experiential Marketing : Pengertian, Implementasi, Strategi, Karakteristik & Manfaatnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi yang membacanya. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :
- Personal Selling
- Bauran Pemasaran
- Strategi Pemasaran
- Komunikasi Pemasaran
- Marketing Adalah
- Promosi Adalah
- Green Marketing
- Multi Level Marketing (MLM)