Sarjana Ekonomi – Hai sobat sarjanaekonomi.co.id jumpa lagi dalam artikel kesayangan Anda.
Pada pembahasan kali ini, akan membahas mengenai Kepuasan Kerja. Untuk lebih jelasnya mari simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini.
Pengertian Kepuasan Kerja
Kepuasan Kerja merupakan suatu Kondisi psikis yang menyenangkan yang dirasakan oleh pekerja atau pegawai di dalam suatu lingkungan pekerjaan atas peranannya dalam organisasi dan kebutuhannya terpenuhi dengan baik.
Indikator Kepuasan Kerja
1. Menyenangi Pekerjaannya
Pegawai sadar arah yang ditujunya, punya alasan memilih tujuannya, dan mengerti cara dalam bekerja. Dengan kata lain, seorang pegawai menyenangi pekerjaannya karena ia bisa mengerjakannya dengan baik.
2. Mencintai Pekerjaannya
Dalam hal ini pegawai tidak sekedar menyukai pekerjaannya tapi juga sadar bahwa pekerjaan tersebut sesuai dengan keinginannya.
3. Moral Kerja Positif
Ini merupakan kesepakatan batiniah yang muncul dari dalam diri seseorang atau organisasi untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan mutu yang ditetapkan.
4. Disiplin Kerja
Kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.
5. Prestasi Kerja
Hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan dan kesungguhan serta waktu.
Cara Meningkatkan Kepuasan Kerja Karyawan
1. Menjadi Pendengar yang Baik
Hal ini memang terdengar sederhana. Namun saat atasan melakukan hal ini, karyawan akan sangat merasa dihargai karena bisa mencurahkan kesulitan yang dihadapi ketika bekerja.
Tidak hanya itu, Anda juga bisa memberikan solusi terkait masalah yang dihadapi. Hal ini juga bisa meningkatkan komunikasi antara atasan dan bawahan.
2. Prioritaskan Kesehatan
Kesehatan merupakan hal penting. Berilah karyawan istirahat yang cukup ketika kondisi kesehatan mereka kurang baik. Ketika badan kurang sehat akan menurunkan produktifitas kerja, sehingga mengganggu kinerja perusahaan.
3. Reward Sangat Perlu
Reward tidak melulu soal gaji dan kenaikan pangkat. Bisa juga memberikan tambahan jatah cuti atau liburan bersama tim. Penghargaan atasan pada bawahan soal kinerjanya sangat diperlukan karena bisa menaikkan motivasi.
Jangan sungkan-sungkan memberikan pujian saat mereka bisa menyelesaikan tugas yang berat. Jangan lupa ucapkan terimakasih.
4. Berikan Tantangan
Saat Anda memiliki tim yang cukup banyak, tidak ada salahnya membaginya dalam beberapa tim dan ajak mereka berkompetisi mengerjakan sebuah proyek. Tentu saja cara ini memberikan keuntungan ganda; motivasi tinggi dan proyek selesai tepat waktu.
Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
1. Faktor Individu
Faktor individu adalah salah satu aspek utama yang berpengaruh pada job satisfaction. Secara detail, faktor ini mencakup beberapa hal seperti usia pegawai, kesehatan. IQ, latar belakang pendidikan, emosi, sikap kerja, pola pikir dan kepribadian.
2. Faktor Intrinsik Pekerjaan
Faktor kedua yang mempengaruhi job satisfaction adalah faktor intrinsik pekerjaan. Adapun secara detail faktor ini mencakup keharusan pegawai memiliki skill khusus, tingkat kesulitan pekerjaan dan kebanggaan atas suatu pekerjaan.
3. Gaji dan Fasilitas
Gaji dan fasilitas menjadi salah satu hal yang cukup penting dan sangat berpengaruh pada job satisfaction. Beberapa hal yang lebih spesifik mengenai poin ini adalah fasilitas jaminan kesehatan, jaminan hari tua, jaminan rumah tangga dan lainnya.
4. Pengawasan
Faktor lain yang cukup berpengaruh pada job satisfaction seorang pegawai adalah pengawasan. Sebagaimana diketahui bahwa pengawasan dalam perusahaan adalah hal penting untuk menjaga kinerja. Namun, peran supervisi yang buruk akan menurunkan tingkat job satisfaction dari pegawai.
5. Rekan Kerja dan Sosial
Rekan kerja dan sosial sangat berperan terhadap tingkat dari job satisfaction yang dialami oleh seorang karyawan. Dalam hal ini, seringkali kualitas dengan rekan kerja akan berpengaruh dengan hasil kerja dari seorang pegawai tersebut.
Selain itu, faktor sosial dari perusahaan dan di luar itu juga cukup berpengaruh terhadap job satisfaction. Dalam hal ini, beberapa kegiatan sosial, seperti perserikatan pekerja, kebebasan politik, hubungan keluarga dan beberapa lainnya akan berpengaruh pada job satisfaction yang dirasakan.
6. Kondisi Kerja
Faktor lain yang berpengaruh pada job satisfaction ialah kondisi kerja. Kondisi kerja yang dimaksud adalah fasilitas dari pekerjaan yang didapatkan. Beberapa diantaranya seperti ventilasi, kantin, tempat parkir, keamanan dan lainnya.
Respons Terhadap Kepuasan Kerja
1. Keluar
Kondisi ini terjadi ketika pekerja tidak merasakan kepuasan dan justru merasa terancam.
2. Menyatakan Pendapat
Respons ini keluar karena adanya perbedaan pendapat. Jika pendapat karyawan dihargai, bisa saja mereka akan bertahan dan jika sebaliknya, bisa jadi mereka akan keluar.
3. Kesetiaan
Kondisi atau respons ini muncul karena ada kesesuaian antara keinginan karyawan dengan apa yang didapatkan. Ini adalah respons terbaik terkait job satisfaction.
4. Mengabaikan
Mengabaikan adalah bentuk ketidakpuasan seorang karyawan. Ia tetap bekerja namun abai pada usaha-usaha untuk memajukan perusahaan tempat ia bernaung.
Teori Kepuasan Kerja
1. Two Factor Theory
Two factor theory yaitu suatu teori yang mengemukakan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan meruapakan bagian dari kelompok variabel yang tidak sama yaitu motivators dah hygiene factors.
Ketidakpuasan berkaitan dengan kondisi disekitaran pekerjaan contohnya kondisi kerja, gaji, safety, kualitas pengawasan dan hubungan dengan orang lain dan bukan dengan pekerjaan itu sendiri. Karena faktor mencegah reaksi negatif disebut dengan hygiene atau maintainance factors.
Dan sebaliknya kepuasan diambil dari faktor yang berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri atau hasil langsung seperti sifat pekerjaan, prestasi dalam pekerjaan, peluang promosi dan kesempatan untuk mengembangkan diri dan diakui. Karena faktor ini berhubungan dengan indeks kepuasan kerja tinggi yang disebut dengan motivators.
2. Value Theory
Berdasarkan teori ini , kepuasan kerja terjadi di tingkatan dimana hasil pekerjaan diterima oleh individu seperti yang diharapkan. Jika hasil yang diterima semakin banyak, maka semakin puas dan sebaliknya.
Kunci dalam menuju kepuasan dengan teori ini adalah perbedaan antara aspek pekerjaan yang dimiliki dengan yang diinginkan seseorang. Jika semakini besar perbedaan, maka semakin rendah kepuasan seseorang.
3. Teori Ketidaksesuaian
Merupakan salah satu teori yang pertama kali dikemukakan oleh Porter (1961), teori ini menyarakan bahwa setiap orang menginginkan supaya sejumlah pekerjaan yang telah disumbangkan kepada pemberi karyawan akan dihargai sebesar yang diterima secara kenyataan.
4. Teori Keadilan
Teori keadilan dikemukakan pertama kali oleh Zaleznik (1958) lalu dikembangkan oleh Adams (1963). Dalam teori ini menunjukkan kepada seseorang merasa puasa atau tidak puas tergantung kepada perasaan adil (equity) atau tidak adil (inequity).
Perasaan adil dan tidak adil terhadap suatu situasi diperoleh setiap orang dengan cara membandingkan dirinya dengan orang lain di tingkat dan jenis pekerjaan yang sama, di tempat yang sama ataupun berbeda.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Kepuasan Kerja : Pengertian, Indikator, Faktor, Respon, Teori & Cara Meningkatkannya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi yang membacanya. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :