Sarjana Ekonomi – Hai sobat sarjanaekonomi.co.id jumpa lagi dalam artikel kesayangan Anda.
Pada pembahasan kali ini, akan membahas mengenai Insentif. Untuk lebih jelasnya mari simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini.
Pengertian Insentif
Insentif merupakan salah satu kompensasi khusus yang diberikan suatu perusahaan kepada para karyawan di luar gaji utamanya untuk dapat membantu memotivasi atau mendorong para karyawan tersebut lebih giat dalam bekerja dan berusaha untuk bisa terus memperbaiki prestasi kerja di perusahaan.
Insentif merupakan bentuk lain dari upah langsung diluar gaji dan upah yang merupakan kompensasi tetap, yang disebut sistem kompensasi berdasarkan kinerja (Pay for Performance Plan).
Insentif merupakan motivator yang positif bagi para karyawan untuk meningkatkan gairah kerja, kreatifitas dan pengembangan dirinya menuju tenaga yang profesional.
Jenis-Jenis Insentif
1. Jenis-Jenis Insentif Berdasarkan Bentuknya
- Insentif Material : Insentif yang diberikan dalam bentuk komisi, bonus, bagi hasil, kompensasi ditangguhkan, dan tunjangan hari tua.
- Insentif Non-Material : Insentif yang diberikan kepada karyawan dalam bentuk sertifikat penghargaan, pemberian promosi, jaminan sosial, pujian dalam bentuk tertulis dan lisan.
2. Jenis Insentif Berdasarkan Penerimaannya
- Insentif Individu : Insentif yang diberikan kepada karyawan untuk kerja keras dan prestasi di tempat kerja.
- Insentif Kelompok : Memberikan insentif kepada karyawan sesuai dengan standar masing-masing kelompok / kelompok.
- Insentif Seluruh Pabrik : Memberikan insentif kepada semua karyawan perusahaan sesuai dengan kriteria pembayaran yang ditentukan oleh perusahaan.
Tujuan Pemberian Insentif
1. Bagi Perusahaan
- Untuk mempertahankan tenaga kerja yang terampil dan cakap agar loyalitasnya tinggi terhadap perusahaan.
- Untuk empertahankan dan meningkatkan moral kerja pegawai yang ditunjukkan akan menurunnya tingkat perputaran tenaga kerja dan absensi.
- Untuk meningkatkan produktivitas perusahaan yang berarti hasil produksi bertambah untuk setiap unit per satuan waktu dan penjualan yang meningkat.
2. Bagi Pegawai
- Untuk meningkatkan standar kehidupan dengan diterimanya pembayaran di luar gaji pokok.
- Untuk meningkatkan semangat kerja pegawai sehingga mendorong mereka untuk berprestasi lebih baik.
Kompensasi Insentif
- Bonus Utuh (Lump-Sump) yaitu pembayaran kas sekali waktu/tunai atau hak untuk membeli saham perusahaan berdasarkan kinerja.
- Pembagian Keuntungan (Profit Sharing) yaitu pemberian bonus berdasarkan keuntungan perusahaan.
- Pembagian Pendapatan (Gain Sharing) yaitu pemberian bonus karena berhasit melampaui target kinerja yang ditetapkan atau terjadi efisiensi kerja.
- Pembayaran atas Pengetahuan Yang Dimiliki (Pay for Knowledge) yaitu pemberian kenaikan upah atau gaji atas keterampilan atau pekerjaan baru yang mereka kuasai.
Bentuk-Bentuk Insentif
1. Uang
Bentuk insentif ini merupakan suatu yang penting diberikan sebagai perangsang karena dengan memberi uang berarti memberi alat untuk merealisasikan kehidupan pegawai.
Sehingga merangsang pegawai untuk selalu meningkatkan prestasi kerjanya. Prestasi yang meningkat akan menunjang kenaikan pendapatan.
2. Lingkungan Kerja yang Baik
Bentuk pemberian insentif ini dapat pula dilakukan dengan cara untuk dapat menciptakan lingkungan kerja yang baik.
Dengan begitu,dapat diberikan pula penghargaan pada pegawai yang menghasilkan prestasi yang tinggi.
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang baik dibutuhkan sikap manajer yang baik dalam mendorong bawahannya untuk giat bekerja.
Menurut analisis para ahli, situasi kerja yang baik dapat meningkatkan keinginan untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
3. Partisipasi
Bentuk pemberian insentif ini dapat memberikan dorongan yang kuat pada pegawai untuk meningkatkan kesadaran melakukan tugas dengan diberikannya perhatian, kesempatan untuk berkomunikasi dengan atasan.
Dengan partisipasi akan memberikan pengakuan bahwa partisipan tersebut merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam penciptaan lingkungan kerja yang baik.
Hal ini membutuhkan dukungan dan rasa persatuan sehingga para karyawan akan merasa ikut ambil bagian serta memiliki keinginan untuk berpartisipasi.
Tipe-Tipe Insentif
1. Piece Work (Upah per Output)
Merupakan teknik yang diapakai guna mendorong kinerja kerja pegawai berdasarkan hasil pekerjaan yang dilakukannya dan dinyatakan dalam jumlah unit produksi.
2. Production Bonus (Bonus Produksi)
Merupakan jenis insentif yang diberikan kepada karyawan yang berhasil bekerja sedemikian rupa sehingga produksi yang baku terlampaui.
3. Commisions (Komisi)
Adalah bonus yang diterima karena telah melaksanakan pekerjaan dan sering ditetapkan oleh tenaga-tenaga penjualan.
4. Executifes Insentives (Insentif Eksekutif)
Adalah jenis insentif yang di berikan pada pegawai setingkat manager atau pegawai yang berkedudukan tinggi didalam perusahaan.
5. Maturity Curve (Kurva Kematangan)
Yaitu insentif yang diberikan kepada karyawan atau tenaga kerja, dikarenakan masa kerja dan golongan pangkat serta gaji sudah tidak dapat mencapai pangkat dan penghasilan yang lebih tinggi lagi.
6. Rencana Insentif Kelompok
Merupakan kenyataan bahwa dalam banyak organisasi, kinerja bukan sebuah keberhasilan individual, tetapi karena keberhasilan kelompok kerja yang bisa bekerja dalam suatu tim.
Jenis lain dari insentif yakni :
- Individual Incentive
Yaitu insentif pemberiannya ditujukan kepada karyawan atas usaha dan prestasi kerja masing-masing karyawan. - Group Incentive
Adalah jenis insentif yang pemberiannya kepada karyawan yang didasarkan pada standar dari masing-masing kelompok. - Plant Wide Incentive
Adalah jenis insentif yang pemberiannya kepada seluruh karyawan yang berdasarkan kriterian pembayaran yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
Prinsip Pemberian Insentif
Pada dasarnya pemberian insentif dihubungkan dengan balas jasa atas prestasi ekstra yang melebihi standar yang sudah ditetapkan dan disetujui bersama.
Insentif juga memberikan sebuah penghargaan dalam bentuk pendapatan ekstra untuk usaha ekstra yang dihasilkan.
Pengaturan insentif harus ditetapkan dengan cermat dan tepat dan harus dikaitkan erat dengan tujuan perusahaan yang bersangkutan.
Jumlah insentif yang akan diberikan pada seseorang harus dihubungkan dengan apa yang sudah dicapai selama periode tertentu saja, sesuai dengan rumus pembagian yang sudah diketahui oleh semua pihak secara nyata.
Rumus pembagian insentif ditetapkan secara adil sehingga hal tersebut dapat mendorong peningkatan lebih banyak output kerja dan meningkatkan keinginan untuk mencapai tambahan penghasilan serta menguntungkan semua pihak.
Indikator Pemberian Insentif
1. Kinerja Pegawai
Pegawai yang sangat berprestasi atau yang menunjukkan kinerja di atas rata-rata biasanya selalu akan mendapatkan insentif dari perusahaan.
2. Waktu Kerja Pegawai
Seperti kata pepatah, waktu adalah uang. Insentif yang diterima oleh para pegawai juga dapat ditentukan oleh waktu kerja para pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya.
3. Senioritas Karyawan
Masa kerja seorang karyawan di sebuah perusahaan juga berpengaruh kepada besarnya insentif yang akan diterimanya.
4. Kebutuhan Pegawai
Pemberian insentif kepada para pegawai dapat juga didasarkan kepada tingkat urgensi suatu kebutuhan akan kualitas hidup yang lebih baik dari pegawai.
5. Keadilan dan Kelayakan
Perusahaan juga sering memberikan insentif kepada para karyawan berdasarkan pada pengorbanan kerja yang telah dilakukan oleh pegawai tersebut.
6. Evaluasi Jabatan Karyawan
Tingkat jabatan seorang karyawan juga dapat menjadi salah satu indikator penting dalam pemberian insentif.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai Insentif : Pengertian, Tujuan, bentuk, Kompensasi, Prinsip, Indikator & Jenisnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi yang membacanya. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :