Manajemen Biaya

Diposting pada

SarjanaEkonomi.Co.ID – Hai sobat sarjanaekonomi.co.id pada pembahasan kali ini akan membahas tentang Manajemen Biaya. Mulai dari pengertian, tujuan, manfaat, serta prinsipnya secara lengkap. Simak penjelasannya dibawah ini.

√ Manajemen Biaya : Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Prinsipnya Terlengkap


Pengertian Manajemen Biaya

Manajemen Biaya merupakan salah satu sistem yang di desain untuk dapat menyediakan informasi bagi manajemen untuk sebagai pengidentifikasian peluang-peluang penyempurnaan, perencanaan strategi, dan pembuatan keputusan operasional mengenai pengadaan dan penggunaan suber-sumber yang diperlukan oleh organisasi.

Sistem manajemen biaya ini terdiri atas semua alat-alat, teknik-teknik, dan metode-metode yang secara bersama-sama membentuk suatu sistem manajemen biaya.

Sistem manajemen biaya terintegrasi menunjukkan adanya saling hubungan dengan elemen-elemen sistem lainnya yaitu sebagai berikut :

  • Sistem desain dan pengembangan
  • Sistem pembelian dan produksi
  • Sistem pelayanan konsumen
  • Sistem pemasaran dan distribusi

Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli

1. Yudhi Herliansyah

Pengertian Manajemen Biaya itu sendiri dapat dijelaskan sebagai berikut ini :

  • Filosofi dalam upaya perbaikan terus menerus dalam suatu peningkatan pelayanan dengan biaya rendah.
  • Sikap proaktif atau kebiasaan yang mendasarkan bahwa setiap biaya produksi (keluaran) merupakan hasil keputusan suatu manajemen.
  • Teknik atau suatu rangkaian teknik dalam menentukan atau mencapai tujuan organisasi.

2. Deden Mulyana

Manajemen biaya merupakan salah satu sistem yang didesain untuk dapat menyediakan suatu informasi baik bersifat keuangan (pendapatan dan biaya) maupun non keuangan (kualitas dan produktivitas) bagi manajemen untuk dapat identifikasi peluang-peluang penyempurnaan, perencanaan strategik dan pembuatan keputusan operasional mengenai pengadaan dan penggunaan sumber-sumber yang diperlukanoleh organisasi.


Macam – Macam Manajemen Biaya

1. Biaya Bahan Baku Langsung dan Tidak Langsung

Biaya bahan baku langsung (direct material cost) adalah salah satu biaya bahan baku pada produk atau objek lainnya (dikurangi diskon pembelian tetapi ditambah beban angkut dan yang terkait).

Sedangkan, biaya bahan baku tidak langsung (indirect material cost) merupakan salah satu biaya dari bahan baku yang digunakan dalam produksi tetapi bukan bagian dari produk yang sudah jadi.


2. Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Tidak Langsung

Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) meliputi tenaga kerja yang digunakan untuk dapat menghasilkan produk atau jasa ditambah sebagian jam kerja tidak produktif yang normal dan tidak dapat dihindari, seperti waktu istirahat dan solat.

Jenis lain dari jam kerja ini tidak produktif yang dibebaskan dan dirancanakan adalah waktu jeda. Biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost) ini meliputi pengawasan, pengendalian mutu, inspeksi, pembelian dan penerimaan, penanganan bahan baku, tenaga kerja bagian kebersihan, waktu jeda, pelatihan, dan kebersihan.

Perlu diingat bahwa suatu elemen dari biaya tenaga kerja kadang kala dapat digolongkan sebagai langsung sekaligus tidak langsung, tergantung dari objek biayanya


3. Biaya Tidak Langsung Lainnya

Selain biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku tidak langsung, biaya tidak langsung lainnya juga diperlukan dalam menghasilkan suatu produk atau jasa. Antara lain adalah suatu biaya fasilitas, peralatan yang digunakan untuk dapat menghasilkan produk atau jasa, dan peralatan pendukung lainnya.

Semua biaya tidak langsung tersebut biasanya digabungkan ke dalam suatu tempat penampungan biaya yang disebut dengan overhead atau disebut juga overhead pabrik (factory overhead).

Kadang kala biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung yang dapat digabungkan menjadi satu, sehingga disebut juga sebagai biaya utama (prime cost). Sedangkan biaya konversi (conversion cost) merupakan suatu gabungan dari biaya tenaga kerja langsung dan overhead.


4. Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Total biaya ini terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap (fix cost) merupakan salah satu bagian dari total biaya yang tidak berubah meskipun output berubah dalam rentang yang relevan.

Sebaliknya, biaya variabel merupakan suatu perubahan pada total biaya yang dikaitkan dengan setiap perubahan pada jumlah penggerak biaya. Biaya tetap meliputi banyak biaya tidak langsung yang tidak akan berubah karena unit yang diproduksi.

Akan tetapi, beberapa biaya tidak langsung adalah suatu variabel karena berubah seiring perubahan jumlah dan unit yang diproduksi. Istilah biaya campuran (mixed cost) digunakan untuk dapat mengacu pada total biaya yang meliputi komponen biaya tetap maupun variabel.


5. Biaya per Unit dan Biaya Marginal

Biaya per unit (unit cost) atau biasa disebut dengan biaya rata-rata (average cost) merupakan total biaya produksi dibagi jumlah unit output.


Proses Manajemen Biaya

Ada 4 (empat) proses yang dilakukan untuk membuat project cost management, yaitu sebagai berikut :

  • Plan cost management

Merupakan suatu proses untuk menetapkan kebijakan, prosedur, dan dokumentasi perencanaan, pengelolaan, pengeluaran, dan pengendalian biaya proyek.

Manfaat utama dari proses ini adalah untuk dapat membuat adanya penjagaan atau pemantawan dan pengarahan tentang bagaimana biaya proyek akan dikelola sepanjang proyek dilaksanakan.


  • Estimate cost

Merupakan suatu perkiraan pengembangan sumber daya moneter yang diperlukan untuk dapat melengkapi kegiatan proyek. Keakuratan perkiraan suatu proyek akan meningkat selama proyek berlangsung melalui siklus hidup proyek.


  • Determine budget

Merupakan suatu proses menggabungkan estimasi biaya kegiatan individu atau paket pekerjaan untuk menetapkan cost baseline. Manfaat utamanya untuk dapat menentukan cost baseline terhadap kinerja proyek yang dapat dipantau dan dikendalikan.


  • Cost Control

Merupakan salah satu proses pengendalian biaya termasuk dalam monitoring kinerja pembiayaan, meyakinkan bahwa hanya suatu perubahan yang tepat yang termasuk dalam baseline biaya yang direvisi, memberikan informasi pada stakeholders bahwa perubahan dapat mengakibatkan perubahan biaya pula.


Manfaat Manajemen Biaya

  1. Perencanaan serta dapat mengendalikan suatu organisasi.
  2. Peningkatan terhadap suatu pelacakkan biaya.
  3. Mengoptimalkan kinerja dari daur hidup suatu produk.
  4. Dapat membuat sebuah keputusan.
  5. Manajemen investasi.
  6. Mengukur dari hasil kinerja.
  7. Medukung dalam otomasi beserta filosofi pemanufakturan.

Tujuan Manajemen Biaya dalam Bisnis

Secara garis besar ada empat tujuan dari sistem manajemen biaya, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Untuk dapat mengidentifikasi biaya aktivitas bisnis.
  2. Untuk bisa mengetahui tingkat efisiensi, efektivitas, serta nilai ekonomi aktivitas bisnis.
  3. Membantu untuk menyempurnakan kinerja organisasi di masa depan.
  4. Untuk mencapai suatu tujuan di poin 1 – 3 secara bersamaan dalam sebuah lingkungan perubahan teknologi.

Konsep Manajemen Biaya

Sistem Manajemen Biaya didasarkan atas beberapa konsep dasar yaitu sebagai berikut :

  • Konsep Nilai Tambah

Adalah suatu konsep yang menjelaskan bahwa perusahaan harus berusaha melaksanakan kegiatan yang bernilai tambah dengan efisiensi bernilai sempurna dan mengeliminasi aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah.


  • Konsep Akuntansi Aktivitas

Adalah suatu proses pengumpulan dan pelacakan kinerja keuangan dan operasional mengenai kegiatan signifikan perusahaan dan penyediaan umpan balik antara hasil-hasil sesungguhnya dengan yang direncanakan serta penentuan tindakan koreksi jika diperlukan.

Activity-based costing (ABC) adalah suatu metodologi untuk mengukur biaya dan kinerja aktivitas, sumber-sumber, dan obyek biaya.


  • Konsep Biaya Target

Adalah suatu biaya berbasis pasar yang dihitung dengan menggunakan harga pasar yang diperlukan untuk mencapai pangsa pasar yang ditentukan terlebih dahulu.

Biaya target = Harga pasar untuk dapat mencapai pangsa pasar – Laba diharapkan. Penentuan biaya target adalah suatu alat manajemen untuk mengurangi biaya selama daur hidup produk tertentu.


Elemen – Elemen Manajemen Biaya

  • Lingkungan pemanufakturan maju.
  • Just-in-time (JIT).
  • Total quality management (TQM).
  • Activity-based management (ABM).
  • Akuntansi aktivitas (AA).
  • Activity-based costing (ABC).
  • Pengukuran kinerja.
  • Manajemen Investasi.

Prinsip Manajemen Biaya

  1. Mengidentifikasikan biaya yang bernilai tambah dan tidak bernilai tambah.
  2. Melacak secara langsung biaya kegiatan tidak bernilai tambah.
  3. Melacak secara langsung biaya signifikan pada suatu tujuan pelaporan biaya.
  4. Menentukan pusat biaya untuk setiap kelompok kegiatan homogeny.
  5. Meningkatkan keterlacakan biaya dengan menggunakan suatu system ABC.
  6. Mengembangkan driver biaya untuk dapat menunjukkan sebab-akibat kegiatan dan biaya.
  7. Mengumpulkan biaya daur hidup suatu produk.
  8. Membebankan biaya suatu teknologi.
  9. Membandingkan suatu biaya sesungguhnya dengan biaya target.
  10. Menggunakan suatu biaya efektif (cost-effective) untuk pengendalian internal.

Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Manajemen Biaya : Pengertian, Macam, Proses, Manfaat, Tujuan, Konsep, Elemen & Prinsipnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi para pembaca. Terima Kasih.


Baca Juga Artikel Lainnya :