Sarjana Ekonomi – Hai sobat sarjanaekonomi.co.id jumpa lagi dalam artikel kesayangan Anda.
Pada pembahasan kali ini, akan membahas mengenai Fraud. Untuk lebih jelasnya mari simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini.
Pengertian Fraud
Fraud merupakan salah satu tindakan curang, yang dilakukan sedemikian rupa, sehingga menguntungkan diri sendiri atau kelompok atau merugikan pihak lain (perorangan, perusahaan atau institusi).
Penyebab Fraud
- Insentif atau tekanan untuk melakukan fraud
- Peluang untuk melakuakn fraud
- Sikap atau rasionalisasi untuk membenarkan tindakan fraud
Faktor yang Mempengaruhi Fraud
- Opportunity biasanya muncul sebagai akibat lemahnya pengendalian inernal di organisasi tersebut. Terbukanya kesempatan ini juga dapat menggoda individu atau kelompok yang sebelumnya tidak memiliki motif untk melakukan fraud.
- Pressure atau Motivasi pada sesorang atau individu akan memebuat mereka mencari kesempatan melakukan fraud, beberapa contoh pressure dapat timbul karena masalah keuangan pribadi, Sifat-sifat buruk seperti berjudi, narkoba, berhutang berlebihan dan tenggat waktu dan target kerja yang tidak realistis.
- Rationalization terjadi karena seseorang mencari pembenaran atas aktifitasnya yang mengandung fraud. Pada umumnya para pelaku fraud meyakini atau merasa bahwa tindakannya bukan merupakan suatu kecurangan tetapi adalah suatu yang memang merupakan haknya, bahkan kadang pelaku merasa telah berjasa karena telah berbuat banyak untuk organisasi. Dalam beberapa kasus lainnya terdapat pula kondisi dimana pelaku tergoda untuk melakukan fraud karena merasa rekan kerjanya juga melakukan hal yang sama dan tidak menerima sanksi atas tindakan fraud tersebut.
Pencegahan Fraud
- Risk Analysis – Desain kebijakan anti korupsi harus diawali dengan melakukan analisa apa saja pola korupsi yang mungkin terjadi. Kemudian ditindaklanjuti dengan desain program anti korupsi yang sejalan dengan analisa tersebut.
- Implementasi – Melakukan sosialisasi kebijakan anti korupsi, pelatihan anti korupsi, dan evaluasi proses bisnis untuk menghindari korupsi.
- Sanksi – Harus ada sosialisasi kepada seluruh karyawan mengenai sangsi atas korupsi. Sangsi itu dapat berupa pengurangan kompensasi, tidak naik jabatan, atau bahkan pemecatan atau proses hukum.
- Monitoring – Melakukan evaluasi program anti korupsi secara berkala dan mengambil langkah perbaikan secara terus menerus.
Jenis-Jenis Fraud
1. Jenis Fraud Berdasarkan Pelaku
- Employee Fraud (Kecurangan Pegawai) ialah suatu kecurangan yang dilakukan oleh pegawai dalam suatu organisasi kerja.
- Management Fraud (Kecurangan Manajemen) yaitu salah satu kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan menggunakan laporan keuangan atau transaksi keuangan sebagai sarana fraud, biasanya dilakukan untuk mencurangi pemegang kepentingan (stakeholders) yang terkait organisasinya.
- Investment Scams yakni yang dapat melakukan kebohongan investasi dengan menanam modal.
- Vendor Fraud merupakan suatu perusahaan mengeluarkan tarif yang mahal dalam hal pengiriman barang.
- Customer Fraud adalah para pelanggan menipu penjual agar mereka mendapatkan sesuatu yang lebih dari seharusnya.
2. Jenis Fraud Berdasarkan Tindakan
- Penyelewengan Terhadap Aset (Misappropriation of Assets) ialah salah satu penyalahgunaan aset perusahaan secara sengaja utk kepentingan pribadi, biasanya sering dilakukan oleh pegawai (employee). Contohnya, penggelapan kas perusahaan, penggunaan fasilitas untuk kepentingan pribadi.
- Kecurangan Dalam Laporan Keuangan (Fradulent Finacial Reporting) yakni sebuah salah saji atau pengabaian jumlah dan pengungkapan yang disengaja dengan maksud menipu para pengguna laporan, biasanya sering dilakukan oleh manajemen. Contohnya, overstating asset, understating liabilities.
Sifat-Sifat Fraud
- Positioning – Posisi seseorang atau fungsi dalam organisasi dapat memberikan kemampuan untuk membuat atau memanfaatkan kesempatan untuk penipuan.Seseorang dalam posisi otoritas memiliki pengaruh lebih besar atas situasi tertentu atau lingkungan.
- Intelligence and Creativity – Pelaku kecurangan ini memiliki pemahaman yang cukup dan mengeksploitasi kelemahan pengendalian internal dan untuk menggunakan posisi, fungsi, atau akses berwenang untuk keuntungan terbesar.
- Convidence atau Ego – Individu harus memiliki ego yang kuat dan keyakinan yang besar dia tidak akan terdeteksi. Tipe kepribadian umum termasuk seseorang yang didorong untuk berhasil di semua biaya, egois, percaya diri, dan sering mencintai diri sendiri (narsisme).
- Coercion – Pelaku kecurangan dapat memaksa orang lain untuk melakukan atau menyembunyikan penipuan. Seorang individu dengan kepribadian yang persuasif dapat lebih berhasil meyakinkan orang lain untuk pergi bersama dengan penipuan atau melihat ke arah lain.
- Deceit – Penipuan yang sukses membutuhkan kebohongan efektif dan konsisten. Untuk menghindari deteksi, individu harus mampu berbohong meyakinkan, dan harus melacak cerita secara keseluruhan.
- Stress – Individu harus mampu mengendalikan stres karena melakukan tindakan kecurangan dan menjaganya agar tetap tersembunyi sangat bisa menimbulkan stres.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Fraud : Pengertian, Sifat, Jenis, Faktor, Penyebab & Pencegahannya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi yang membacanya. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :