Manajemen Produksi

Diposting pada

Sarjana Ekonomi – Hallo semuanya, kembali lagi di sarjanaekonomi.co.id , di artikel kali ini kami akan membahas mengenai manajemen produksi. apakah sebelumnya kalian sudah mengetahui apa itu manajemen produksi? , jika belum artikel ini dapat menambah pengetahuan kalian karena di artikel ini kalian bisa memahami secara lengkap.

Manajemen Produksi


Pengertian manajemen produksi

Manajemen produksi merupakan salah satu bagian di bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengkoordinasikan kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu di buat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan.


Pengertian manajemen produksi menurut para ahli

1. Sofjan Assauri (2008: 18)

Menurut Sofjan Assauri menyatakan bahwa pengertian manajemen produksi dalam operasi ekonomi adalah merupakan kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan serta menambah kegunaan atau utilitas suatu barang maupun jasa.


2. Handoko

Menurut Handoko (1999: 3) yang ada di dalam bukunya mengatakan bahwa “manajemen produksi dan operasional ialah usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumberdaya-sumberdaya (disebut juga dengan faktor-faktor produksi), tenaga kerja, mesin – mesin, peralatan, bahan mentah dan lain sebagainya di dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk atau jasa”.


3. Irham Fahmi, (2012:3)

Irham Fahmi mengemukakan bahwa manajemen produksi adalah suatu ilmu yang membahas secara komprehensif bagaimana pihak manajemen produksi perusahaan mempergunakan metodologi ilmiah dengan mengarahkan serta mengatur sumberdaya untuk mencapai suatu hasil produksi yang diinginkan.


4. Fogarty dalam Eddy Herjanto (2008: 20)

Sedangkan menurut Fogarty yang diterjemahkan oleh Eddy Herjanto, pengertian dari manajemen produksi dan operasi adalah suatu proses secara berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.


Fungsi Manajemen Produksi

1. Proses pengolahan.

Proses dalam pengolahan ini termasuk pengolahan dari awal sampai akhir. Proses pengolahan terdiri dari operasi yang dilakukan dari awal dan berlanjut sampai menjadi produk/ Jasa. Ini juga mencakup metode serta teknik ketika digunakan saat pengolahan berupa masukan/ input.

2. Jasa Penunjang.

Sangat diperlukan penunjang dalam sebuah proses, dimana jasa penunjang tersebut merupakan sarana berupa pengorganisasian dalam menetapkan juga cara yang akan dijalankan sehingga proses pengolahan sehingga pengolahan dilaksanakan secara efektif dan efisien.

3. Perencanaan.

Perencanaan ini banyak keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.

4. Pengendalian atau pengawasan.

Pangendalian dan pengawasan ini mengambil fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud juga tujuan ketika penggunaan maupun pengolahan masukan/ input sesuai dengan perencanaan.

Ruang Lingkup Manajemen Produksi

Ruang lingkup manajemen produksi memiliki tiga kategori keputusan atau kebijakan utama yang tercakup di dalamnya, yaitu sebagai berikut:

  • Keputusan atau kebijakan mengenai desain. Desain dalam hal ini tergolong tipe keputusan berjangka panjang, dan dalam arti yang luas meliputi penentuan desain dari produk yang akan dihasilkan, desain atau lokasi dan tata letak pabrik, desain atas kegiatan pengadaan masukan yang diperlukan, desain atas metode dan teknologi pengolahan, desain atas organisasi perusahaan, dan desain atas job description dan job specification.
  • Keputusan atau kebijakan mengenai proses transformasi (operations). Keputusan oprasi ini berjangka pendek, berkaitan dengan keputusan taktis, dan operasi. Di dalamnya terkait jadwal produksi, gilir kerja (Shift) dari personal pabrik, anggaran produksi, jadwal penyerahan masukan ke subsistem pengolahan, dan jadwal penyerahan keluaran ke pelanggan atau penyelesaian produk.
  • Keputusan atau kebijakan perbaikan terus-menerus dari sistem operasi. Karena sifatnya berkesinambungan (terus-menerus), maka kebijakan tersebut bersifat rutin. Kegiatan yang terakup di dalamnya pada pokoknya meliputi perbaikan terus-menerus dari mutu keluaran, keefektifan dan keefisienan sistem, kapasitas dan kompetensi dari para pekerja, perawatan sarana kerja atau mesin, serta perbaikan terus-menerus atas metode penyelesaian atau pengerjaan produk.

Tujuan Manajemen Produksi

  • Untuk membahas cara-cara pengelolaan fungsi produksi secara efektif dan efisien;
  •  Memperkenalkan peralatan-peralatan dan teknik standar yang dapat digunakan;
  •  Mengembangkan suatu apresisasi kegiatan manajemen
  • Tujuan tersebut sejalan dengan tujuan umum perusahaan yaitu menghasilkan laba maksimum.

Ciri-ciri Manajemen Produksi

  • Hubungan langsung secara personal confrontation
    Dalam personal selling terjaadi hubangan langsung antara penjual dan pembeli yang menyebabkan kedua pihak dapat saling mengamati sifat, kebutuhan, dan sekaligus dapat mengadakan penyesuaikan secara langsung.
  • Hubungan akrab secara cultivation
    Personal selling dapat membentuk hubungan yang lebih akrab dengan pembeli.
  • Adanya tanggap (response)
    Personal selling membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengar pembicaraan penjual dan memberikan reaksi, walaupun reaksi tersebut hanya merupakan suatu pernyataan terimakasih.

Contoh Manajemen Produksi

1.proses ekstraktif(pertambangan batu bara & timah)
2.proses fabrikasi(perusahaan mebel & tas)
3.proses analitik (minyakbumi di proses menjadi bensin,solar dan kerosin)


Nah, dari penjelasan artikel diatas pastinya kalian sudah mengetahui apa itu Manajemen Produksi : Pengertian, Fungsi, Ruang Lingkup, Tujuan & Contohnya Lengkap. semoga artikel ini bermanfaat dan berguna bagi kalian semua yang membacanya, terima kasih telah mengunjungi sarjanaekonomi.co.id


Baca Juga Artikel Lainnya :