Revaluasi Adalah

Diposting pada

Sarjana Ekonomi Hai sobat sarjanaekonomi.co.id jumpa lagi dalam artikel kesayangan Anda.

Pada pembahasan kali ini, akan membahas mengenai Revaluasi. Untuk lebih jelasnya mari simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini.

√ Revaluasi : Pengertian, Contoh, Pengaruh dan Dampak Terlengkap


Pengertian Revaluasi

Revaluasi merupakan salah satu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk meningkatkan nilai mata uang domestik (Rupiah) terhadap mata uang asing. Revaluasi dapat terjadi karena kebijakan pemerintah untuk meningkatkan ekonomi.


Pengaruh Revaluasi Terhadap Bisnis

1. Kasus Impor

Jika Anda memiliki perusahaan yang membutuhkan bahan baku dari luar negeri, Anda akan mendapat manfaat dari kebijakan revaluasi.

Misalnya, jika Anda biasanya membeli bahan baku dengan harga $ 1.000 dengan nilai tukar rupiah pada waktu itu adalah Rp12.000, Anda harus mengeluarkan dana Rp12 juta.

Tetapi jika revaluasi terjadi dan nilai tukar menguat menjadi Rp. 11.000, uang yang Anda habiskan untuk impor berkurang menjadi Rp. 11 juta. Jadi dalam kasus importir, kebijakan revaluasi bisa dibilang menguntungkan.


2. Kasus Ekspor

Jika dampak revaluasi pada impor memiliki efek positif, dalam hal ekspor dapat berdampak negatif.

Ketika Anda menjual produk bisnis ke luar negeri dengan harga produk Rp. 12 juta dengan nilai tukar awal Rp. 12.000, Anda akan menerima dolar sebesar $ 1.000.

Namun, jika kebijakan revaluasi terjadi, dolar yang Anda terima dengan nilai tukar Rp. 11.000 akan kurang dari $ 1.000. Tentu saja ini akan merugikan perusahaan karena produk yang dijual turun ke harga jual di mata asing.


3. Kasus Saham

Jika dilihat dari definisi revaluasi di atas, efeknya tidak hanya terasa pada bisnis ekspor impor.

Nilai tukar rupiah terhadap harga saham perusahaan juga dipengaruhi oleh kebijakan revaluasi. Tetapi dalam hal harga saham, nilai tukar rupiah tidak memiliki dampak langsung. Revaluasi dapat memiliki pengaruh positif pada pemegang saham jika dilihat pada periode waktu tertentu.

Jadi, jika Anda ingin membuat keputusan dalam seorang pedagang, Anda tidak dapat menggunakan informasi tentang nilai tukar dalam satu hari.


Contoh Revaluasi

Misalnya, sebuah perusahaan garmen Indonesia dengan merk Jaya merupakan pengekspor kain ke berbagai negara di Eropa. Semua transaksi menggunakan mata uang USD.

Pada bulan Februari 2019 nilai tukar USD 1 = Rp15000,-
Di bulan April 2019, pemerintah Indonesia mengambil kebijakan revaluasi sehingga nilai tukar USD1 = Rp14000,-

Pada bulan Februari 2019, jika negara A ingin membeli produk perusahaan Jaya senilai Rp1.000.000,- maka negara A harus membayar Rp1.000.000 x (USD1/Rp15000) = USD 66.66

Namun, setelah adanya kebijakan revaluasi, maka nilai transaksi tersebut berubah menjadi Rp1.000.000 x (US$1/Rp14000) = USD 71.428


Dampak Positif dan Negatif Revaluasi

Sebenarnya, kebijakan revaluasi dibuat untuk kepentingan ekonomi negara dalam jangka panjang. Jika nilai rupiah di Indonesia cukup stabil dalam jangka waktu yang lama.

Hal itu menandakan pertumbuhan ekonomi negara semakin membaik. Ditambah lagi pada neraca perdagangan bisa dikatakan surplus atau defisit juga tergantung dari nilai tukar rupiah.

Namun, di sisi lain revaluasi juga bisa memberikan dampak negatif, khususnya bagi para pebisnis. Kebijakan revaluasi akan berdampak pada daya saing dan keuntungan para pengusaha di dalam negeri yang melakukan kegiatan ekspor-impor.

Dengan adanya revaluasi, maka hal ini akan membuat harga barang-barang lokal menjadi lebih murah di pasar internasional.

Akibatnya, para pengusaha lokal akan mendapat tekanan untuk meningkatkan produktivitas, melakukan kegiatan promosi barang lebih besar agar bisa bersaing di pasar internasional, serta menurunkan harga barang.


Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Revaluasi : Pengertian, Pengaruh, Dampak & Contohnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi yang membacanya. Terima Kasih.


Baca Juga Artikel Lainnya :