Struktur Karya Ilmiah

Diposting pada

SarjanaEkonomi.Co.Id – Penulisan terhadap suatu karya tulis ilmiah memang perlu untuk menyesuaikan dengan suatu aturan yang telah  berlaku, sehingga kamu harus dapat memperlihatkan contoh karya ilmiah sangat penting. bisa dijadikan sebagai suatu acuan untuk mendapat berupa gambaran jelas mengenai tata cara format penyusunannya seperti apa.

Bukan hanya tekniknya saja yang harus dapat diperhatikan dalam karya ilmiah tetapi juga cara bagaimana susunan format yang benar, serta penggunaan bahasa yang dapat digunakan. Maka dari itu terdapat banyak orang yang sedang kesusahan untuk menyusun sebuah karya ilmiah dengan baik dan benar. Bagian yang paling penting dalam menyusun  sebuah karya tulis ilmiah harus dapat dibuktikan secara keaslian dan logisnya. Karya ilmiah tidak sama dengan karya tulis yang lain, mulai dari teknik, serta susunan, fungsi, dan lain-lain.

Apabila kamu masih asing serta bingung  tidak begitu paham benar tentang sebuah karya ilmiah, penjelasan dibawah ini akan menambah wawasan dan pengetahuan kamu tentang karya ilmiah. Akan dibahas mengenai suatu pengertian, dan fungsi, serta contoh karya tulis ilmiah yang baik dan benar. Memulai untuk membuat karya ilmiah haruslah disertai dengan kesabaran dan ketelitian serta ketekunan dengan pencarian data yang kamu olah.

Struktur Karya Ilmiah Serta Cara Membuat dan Contohnya


Pengertian Karya Ilmiah

Karya ilmiah adalah suatu laporan yang bersifat tertulis dan akan diterbitkan yang menggambarkan hasil dari sebuah penelitian serta pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau anggota tim untuk memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang di taati  oleh masyarakat secara keilmuan. ada pengertian karya ilmiah sesuai dengan para ahli mengatakan sebagai berikut :

1. Menurut Eko Susilo (1995)

karya ilmiah adalah salah satu karangan atau tulisan yang didapat di sesuaikan dengan sifat keilmuannya dan di landasi oleh hasil berupa pengamatan, pemantauan, dan hasil penelitian dalam bidang terkait, format menurut metode tertentu serta secara sistematika dalam penulisan yang menggunakan bahasa indonesia dan isinya dapat dipertanggungjawabkan oleh kebenarannya atau keilmiahannya dalam hasil karya ilmiah.


2. Menurut Dwiloka dan Riana

karya ilmiah atau dalam artikel ilmiah adalah karya seorang ilmuwan seperti (pembangunan) yang hendak membangun ilmu pengetahuan, dalam teknologi, dan seni yang diperoleh dengan melalui literatur, serta pengalaman, dan juga penelitian.


3. Menurut Brotowidjoyo

mengatakan bahwa “monografi yang tertulis oleh para ilmu pengetahuan yang menjabarkan tentang fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar”.


Jenis-Jenis Karya Ilmiah

Menurut ahli karya ilmiah terdapat tiga jenis antara lain makalah dan skripsi, dengan kertas kerja, laporan penelitian, tesis, dan lain-lain. Mungkin segelintir orang awam masih belum paham tentang berbagai jenis karya ilmiah ini. Berikut penjelasan dari jenis karya ilmiah :

1. Makalah

Makalah adalah suatu karya tulis ilmiah yang memusatkan pada suatu masalah serta pembahasannya berdasarkan dari data di lapangan yang bersifat empiris dan objektif. Menurut KBBI, makalah suatu bentuk tulisan dengan resmi pokok dengan sebuah tujuan untuk dibacakan di hadapan masyarat secara umum dalam suatu persidangan serta disusun dengan tujuan untuk diterbitkan dan juga merupakan hasil dari karya tulis mahasiswa untuk sebuah laporan hasil pengerjaan tugas sekolah atau dalam perguruan tinggi.


2. Skripsi

Skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah yang ditulis menurut pendapat orang lain dan diri sendiri. Data yang didapat melalui observasi lapangan secara langsung atau uji percobaan di laboratorium. Menurut KBBI skripsi adalah tulisan saintifik yang wajib untuk dibuat oleh mahasiswa sebagai persyaratan akhir dalam pendidikannya.


3. Kertas kerja

Kertas kerja hampir sama dengan sebuah makalah, namun berbeda dengan penjabaran untuk kertas kerja lebih mendetail daripada sebuah makalah. Menurut KBBI kertas kerja adalah sebuah karangan yang tertulis serta membahas masalah tertentu yang akan disampaikan dalam bentuk seminar untuk mendapatkan jawaban yang lebih lanjut.


4. Tesis

Tesis adalah suatu karya tulis dalam karya ilmiah yang bersifat lebih dalam dibandingkan dengan bentuk skripsi. Tesis mengungkapkan tentang pengetahuan yang baru yang diperoleh dalam penelitian sendiri. Karya tulis ini akan memperbincangkan terhadap pengujian dalam satu atau lebih hipotesis dan ditulis oleh mahasiswa pascasarjana untuk melengkapi syarat guna memperoleh gelar magister (S2).


Fungsi Karya Ilmiah

Karya ilmiah memiliki beberapa fungsi yang perlu kamu ketahui. Secara umum fungsi karya ilmiah dapat dibedakan menjadi tiga sub bagian fungsi untuk pendidikan, fungsi untuk penelitian, serta fungsi untuk fungsional. Dibawah ini terdapat juga pengertian dari tiap fungsi yang di katakan tadi dalam sebuah karya ilmiah yaitu :

1. Fungsi Untuk Pendidikan

Fungsi yang pertama yaitu tentang suatu pendidikan, dimana dengan menulis sebuah karya ilmiah akan memperoleh pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga untuk para penulisnya. Karena penulis akan mampu berpikir secara kreatif, dalam penulis dapat mempertanggung jawabkan hasil dari sebuah penelitiannya. Di perguruan tinggi, khususnya jenjang untuk sarjana, mahasiswa akan di ajarkan untuk bisa menghasilkan suatu karya ilmiah seperti dalam bentuk makalah, pada laporan praktikum, dan skripsi. Skripsi pada umumnya merupakan hasil dari sebuah laporan dalam penelitian  dalam berskala kecil, tetapi dilakukan cukup yang mendalam.


2. Fungsi Untuk Penelitian

Karya ilmiah yang ditulis bermanfaat untuk mengembangkan dalam ilmu pengetahuan dan bermanfaat juga untuk seorang peneliti untuk dapat mempraktikkan prosedur secara ilmiahnya. Karya tulis ini sangat membantu kepada seorang dalam sebuah peneliti untuk memperoleh suatu hasil data yang akurat serta terperinci dari objek dalam penelitiannya.


3. Fungsi Fungsional

Sebagai fungsi fungsional, fungsi karya tulis ilmiah dapat bermanfaat sebagai alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, untuk bahan pustaka dan untuk kepentingan disiplin dalam ilmu tertentu.

Adapun fungsi lainnya bagi karya tulis ilmiah misalnya yaitu:


  • Untuk Suatu Penjelasan

Maksudnya karya tulis ilmiah dapat menjelaskan tentang bagian-bagian yang sebelumnya belum dapat diketahui para pembaca, misal seperti hal-hal yang kurang jelas dan tidak pasti, sehingga menjadi jelas dan pasti kebenarannya. untuk prediksi, Suatu karya tulis ilmiah pada hasil penelitian dapat menjadi prediksi serta mengenai suatu hal yang belum terjadi, kejadian tersebut bisa untuk diantisipasi atau bisa kita dicegah.


  • Untuk Kontrol

Karya tulis ilmiah berguna juga untuk melakukan kontrol terhadap yang berhubungan benar atau tidaknya suatu pernyataan mengenai dalam sebuah permasalahan yang di hadapi.

Namun pada hakikatnya karya ilmiah memiliki fungsi yaitu :

  • Penjelasan (explanation),Tulisan ini dapat dijelaskan dengan suatu hal yang belum diketahui, tidak jelas, dan tidak pasti keabsahannya.
  • Ramalan (prediction),Tulisan ini dapat membantu kamu guna mengantisipasi hal yang kemungkinan akan datang.
  • Kontrol (control),Tulisan ini dapat bermanfaat untuk mengontrol serta mengawasi benar atau tidaknya dalam suatu pernyataan.

Struktur Karya Ilmiah

Dalam Pembuatan suatu karya Ilmiah kamu harus dapat menggunakan tahapan yang benar supaya karya ilmiah yang kamu buat akan benar, serta mempunyai nilai yang baik dalam pembuatan karya ilmiah oleh karena itu, kamu harus mengikuti tahapan kerangka lmiah sebagai landasan dalam pembuat suatu ilmiah dengan tujuan yang telah kamu tentukan.


BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab bagian pertama dalam karya tulis yang kamu buat dalam memperkenalkan (intro) kepada pembaca apa masalah yang akan dibahas atupun kamu teliti di dalam karya ilmiah. Pendahuluan dalam karya ilmiah sangattidak sama dengan pendahuluan pada buku ilmu pengetahuan. Pendahuluan dalam karya ilmiah ini menyatakan tentang barang apa yang menjadi bahan pokok pembahasan, tujuan, wawasan dan rencana pengembangannya. Sedangkan dalam ilmu pengetahuan umum biasanya terbatas pada pernyataan berupa subyek, evolusi ilmu dan status ilmu secara menyeluruh.


1. Latar Belakang Masalah

Pada bagian ini diterangkan adanya kesalahan antara harapan dan kenyataan, baik berupa kesalahan teoritis maupun kesalahan praktis yang melatar belakangi suatu masalah yang akan diteliti. Pada latar belakang masalah ini di jabarkan secara spesifik hasil dari teori, hasil dalam penelitian, dan hasil diskusi dalam karya ilmiah ataupun pengalaman – pengalaman secara pribadi yang terkait kuat dengan pokok permasalahan yang akan dilakukan.


2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah suatu bentuk upaya untuk menerangkan secara tersurat dalam pernyataan-pernyataan yang hendak dicarikan berupa jawabannya. untuk perumusan dalam sebuah masalah merupakan suatu hasil dari pernyataan yang sanagat lengkap dan terperinci dengan mengenai ruang lingkup pada masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang di teliti. Untuk lebih jelasnya lagi bisa lihat Contoh Rumusan Masalah


3. Hipotesis

Hipotesis adalah bentuk dari jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih mengandalkan data untuk pembuktian terlebih dahulu dengan berdasarkan data yang telah dianalisis sebelumnya. Dalam ilmu ilmiah dan proses berpikir secara ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang cukup jelas dapat menolong kita untuk mengarahkan pada suatu proses tahapan selanjutnya dalam metode ilmiah. terkadang kita saat akan melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting untuk di catat. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan mempermudahkan kamu dalam peneliti untuk mengumpulkan suatu data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir secara ilmiah dapat dilakukan hanya untuk menguji berupa hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.


4. Tujuan Penulisan

Tujuan merupakan sasaran yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian. Isi dan rumusan ini bertujuan penelitian mengarah  kepada isi dan rumusan masalah penelitian. Masalah penilitian dapat dirumuskan dengan menggunakan kalimat pertannyaan, sedangkan rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pertanyaan.


5. Metode Penulisan

Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau pemecahannya. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari sebuah asumsi, atau simpulan, bukan pula berdasarkan data atau fakta khusus. Proses berpikir untuk memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai suatu metode ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa yang sedang dihadapi dan sedang dicari pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses selanjutnya.


6. Manfaat Penulisan

Sedikit berbeda dengan tujuan dalam penelitian, sub pada bagian bab bermanfaat dalam penelitian yang berisikan tentang manfaat penulisan yang dapat diperoleh dari penelitian yang akan dilakukan mahasiswa/peneliti tersebut.


7.  Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan Merupakan aturan – aturan yang ada dalam sebuah penulisan ilmiah. Untuk bagian awal Format Sistematika Penulisan ini berisikan tentang beberapa unsur yang mengandung bagian gambaran dari isi karya tulis, kemudian untuk bagian isi merupakan suatu penjelasan secara detail mengenai tentang content dari karya tulis dan untuk bagian akhir merupakan data-data pelengkap dan pendukung pembuatan suatu karya tulis.


BAB 2 LANDASAN TEORI

Pada bagian ini adalah teori-teori tentang ilm-ilmu yang telah diteliti. cara penyajian teori dalam landasan teori dianggap begitu terlalu sulit karena berpusat dari bacaan-bacaan. Akibatnya terjadilah suatu penyajian dalam materi yang tidak proporsional, yaitu mengambil banyak dari teori walaupun tidak mendasari pada  bidang kaidah yang diteliti. Jadi seharusnya teori yang dikemukakan harus benar-benar menjadi suatu landasan di bidang yang akan diteiti.

Selain itu, pada bagian ini juga dibahas tentang temuan-temuan pada penelitian yang sebelumnya telah terkait secara langsung dengan penelitian sebelumnya. Teori yang ditulis pada orang lain atau temuan oleh penelitian orang lain yang dikutip harus disebut sumbernya untuk menghindari berbagai tuduhan sebagai peniru karya orang lain tanpa menyebut pada sumbernya. Etika karya ilmiah tidak ddapat pembenaran dari seseorang dalam melakukan pencurian karya orang lain.


BAB 3 METODOLOGI PENULISAN

Metodologi penelitian adalah sekumpulan berupa peraturan, dalam kegiatan, serta prosedur yang dipakai kepada pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga adalah sebuah analisis dengan teoritis mengenai suatu cara atau metode.

1. Metode Penelitian

Merumuskan metode yang dapat dipakai dalam sebuah penelitian. Metode penelitian ini telah meliputi apa atau siapa yang akan diteliti, bagaimana cara memilih sampel contoh dari sebagian populasinya, data apa saja yang harus di peroleh dan dikumpulkan serta dengan metode apa data itu dapat dikumpulkan, teknik analisis data yang manakah yang harus digunakan dalam sebuah penelitian.


2. Teknik Pengambilan Data

Dalam Pengambilan Data sangat perlu suatu instrumen. Instrumen ini sangat perlukan untuk pengambilan data untuk penelitian baik penelitian kualitatif maupun penelitian secara kuantitatif. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang di pakai oleh peneliti dalam mengumpulkan data supaya pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih berkualitas, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah untuk diolah.


3. Teknik Sampling

Bagian dari metodologi yang berhubungan dengan pengambilan data dari sebagian dari populasi masyarakat. Jika sampling telah dilakukan dengan metode yang sangat tepat, maka sebuah analisis dari statistik dari suatu sampel dapat dipergunakan untuk menggeneralisasikan keseluruhan populasi yang ada di sekitar.


4. Teknik Analysis

Analisis terhadap data, dengan suatu tujuan tertentu dengan mengolah data tersebut menjadi sebuah informasi yang akurat, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan suau kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik berupa kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari hasil sampel (statistik).


BAB 4 PEMBAHASAN

Pada bagian ini adalah pokok pembicaraan terhadap pokok penulisan. Bagian pada pembahasan ini merupakan bagian paling vital dan merupakan  yang selalu dicermati oleh para penilai. Dari bagian inilah dapat diketahui suatu gagasan penulis dalam memecahkan suatu masalah yang dikemukakan pada latar belakang masalah. Bagian pembahasan merupakan hasil analisis pada penelitian dari data-data tersebut telah diperoleh dan dibahas secara lengkap dan sistematis. Isi pembahasan tidak boleh menyimpang dari pembahasan dan harus dilandari teori-teori yang sudah dikutip dan di uji.


BAB 5 PENUTUP

Di bagian penutup, kesimpulan akhir yang didapat dalam karya ilmiah kemudian harus dapat dijelaskan. Kita sendiri yang menilai apakah hasilnya bisa menjadi jawaban atas latar belakang yang kita buat dan dipaparkan di pendahuluan atau tidak. berikan saran berdasarkan hasil penelitian.


1. KESIMPULAN

Kesimpulan haruslah menjawab semua rumusan masalah dan tujuan pada penulisan. Bagian ini menjelaskan tentang kesimpulan yang telah siperoleh dari hasil sebuah penelitian yang dapat dilakukan sehingga merupakan visual secara umum seluruh analisa dan relevansi dengan hipotesis yang dikemukakan.


2. SARAN

Saran ini berisi tentang sebuah saran untuk penulis kepada pihak-pihak yang terkait di dalamnya dengan tema penelitian dan menjawab dari hasil kesimpulan yang telah dikemukakan.


BAB 6 DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka adalah Tulisan yang tersusun secara rapih dan baik di akhir sebuah karya ilmiah yang berisi nama penulis, judul tulisan, penerbit, identitas penerbit dan tahun terbit sebagai sumber atau rujukan seorang penulis. Untuk lebih jelasnya bisa lihat cara membuat daftar pustaka


Cara Membuat Karya Ilmiah

Menulis karya ilmiah memang banyak dinilai sebagai suatu pekerjaan yang sangat sulit daripada dengan karya non ilmiah. Alasan utamanya adalah karena memang standar yang perlu dijadikan sebagai acuan.

Meskipun lebih sulit, maka bukan berarti penyusunan pada karya ilmiah ini tidak bisa untuk dinikmati prosesnya. Kunci supaya proses penulisan tidak seperti memberi tekanan adalah menulisnya dengan efektif dan efisien. Berikut beberapa cara yang perlu kamu terapkan:

1. Menentukan Topik Lebih Awal

Cara pertama agar penulisan karya ilmiah lebih efektif dan efisien, adalah dengan menentukan sebuah topik permasalahan lebih terlebih dahulu. Sehingga, kamu bisa menyiapkan topik ini jauh-jauh hari untuk kemudian dikembangkan kembali dan diaplikasikan pada kegiatan penelitian.

Proses untuk menentukan sebuah topik telah diakui banyak peneliti dari kalangan akademisi memakan waktu yang sangat lumayan panjang. Hal inilah yang membuat proses penentuan topik sebaiknya dilakukan sejak awal pembuatan atau sejak dini. Sehingga memiliki waktu lebih lama, untuk menemukan sebuah topik yang kreatif sekaligus sesuai dengan bidang ilmu yang kamu kuasai.


2. Menyusun Kerangka

Penulisan karya ilmiah akan jauh lebih mudah dan cepat selesai  dalam menuyusn kerangka terlebih dahulu. maka mulailah dengan menyusun ada berapa bab dalam karya tulis tersebut. Kerangka ini dapat memudahkan kamu untuk menuliskan landasan secara teori dan hasil dalam penelitian yang akan dilakukan secara tersusun dan terstruktur. Sehingga terhindar dari pembahasan yang kurang efektif maupun keluar dari jalur pembahasan.


3. Mengumpulkan Bahan dan Data

Proses pengumpulan data serta bahan dalam penyusunan karya ilmiah adalah proses pada saat mengumpulkan bahan dan data yang akan kita jadikan sebagai bentuk karya ilmiah. sehingga dibutuhkan banyak kesabaran dan kerja keras dari pemmbuatnya, agar hasilnya akan lebih efisien maka proses ini sebaiknya tidak dilakukan secara sendiri.

Informasi dan bantuan ini bisa berupa pemberian berupa referensi dalam jurnal ilmiah, artikel ilmiah yang sesuai, dengan metode penelitian, media penelitian, alat bantu penelitian, dan bantuan lainnya. Sehingga, proses untuk pengumpulan bahan dan data menjadi lebih mudah sekaligus cepat dalam waktu yang sangat efesien.


4. Melakukan Penelitian

Efisiensi dari penyusunan karya ilmiah pada dasarnya adalah dari kegiatan dari sebuah penelitian yang akan melaksanakan. suatu kegiatan dalam penelitian perlu diusahakan supaya dapat selesai dan berjalan sesuai dengan keinginan, atau sesuai dengan persiapan yang sudah dilakukan sebelumnya. Jika sudah selesai dilakukan maka akan memperoleh hasilnya yang cukup baik, maka bisa segera untuk dibahas serta diulas di dalam karya ilmiah yang disusun secara rapih. Datanya sudah valid semua karena berasal dari penelitian yang dilakukan secara langsung.


5. Manajemen Waktu

Semua proses penyusunan karya ilmiah mulai dari penentuan topik sampai ke penyusunan laporan dari hasil penelitian itu akan membutuhkan waktu yang begitu panjang dan lama, sehingga kita harus mengatur manajemen waktu yang baik dan efesien. agar tidak ada waktu yang terbuang dengan sia-sia dalam melakukan karya ilmiah. Menyusun sebuah karya ilmiah, sesederhana mungkin karya tersebut tentu sangat membutuhkan fokus dalam prosesnya yang sedang berjalan. Supaya semakin efektif dan efisien maka informasi yang dipaparkan di atas bisa diterapkan.


Tips Memilih Contoh Karya Ilmiah

Berkembangnya internet dalam dunia komunikasi memberi kemudahan bagi kita untuk mencari berbagai macam referensi dari sebuah karya ilmiah.

Kamu wajib memilih contoh yang memang benar agar hasil tulisan kamu juga ikut benar. Berikut tips untuk memilihnya:

  • Memilih referensi atau contoh penulisan karya ilmiah dari situs yang terpercaya sebagai acuan pembelajaran, misalnya dari situs besar dan terkemuka atau bisa juga dari situs yang dikelola profesional bukan secara gratisan.
  • Membandingkan beberapa situs sekaligus, sehingga dapat mengetahui mana susunan yang paling baik untuk kamu pilih karena akan dipakai di lebih banyak situs.
  • Meminta sebuah referensi dari ahlinya, misal dari guru atau dosen untuk mendapatkan situs URL dari karya ilmiah di situs yang sudah dijamin keasliannya.
  • Mengutamakan karya ilmiah dari situs publikasi seperti jurnal ilmiah, karena dijamin keasliannya.

Mencari contoh penulisan karya ilmiah memang sanagat penting untuk membantu dalam menyusunnya dengan sistematika yang benar dan sesuai dengan aturan yang telah di tentukan.

Sebab tetap ada kemungkinan kalau karya ilmiah tersebut keliru dan salah. Bisa juga memakai sebuah kaidah dalam penyusunan lama yang sudah di ganti dengan yang baru, sehingga isinya sudah tidak sesuai pada zaman sekarang atau sudah tidak berlaku lagi.


1. Contoh Karya Ilmiah Menjaga Kesehatan Jantung

Menjaga Kesehatan Jantung

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Jantung merupakan salah satu organ yang sangat vital di dalam tubuh manusia. Karena itu banyak orang yang berusaha untuk selalu menjaga kesehatan jantung. Akan tetapi nampaknya masih banyak orang yang kurang peduli. Terbukti dari banyaknya korban jiwa akibat penyakit-penyakit yang menyerang jantungnya. Untuk itu penelitian mengenai menjaga kesehatan jantung perlu dilakukan.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana cara menjaga kesehatan jantung?

C. Tujuan Penelitian

Dapat mengetahui cara menjaga kesehatan jantung

BAB II

Pembahasan

Cara Menjaga Kesehatan Jantung

Berbagai penyakit yang menyerang jantung memang masih menjadi masalah besar bagi sebagian orang. Padahal ada banyak cara mudah untuk menjaga kesehatan jantung. Setelah melalui riset yang mendalam, peneliti menemukan beberapa di antaranya.

  • Menghindari stres karena dapat memicu hormon adrenalin abnormal dan menyebabkan darah tinggi.
  • Menjaga kebersihan, baik kebersihan diri sendiri maupun lingkungan.
  • Mengatur pola makan. Kurangi lemak dan junkfood serta perbanyak memakan sayur dan buah.
  • Olahraga teratur.

BAB III

Penutup

Kesimpulan

Menjaga kesehatan jantung memang sangat penting bagi manusia demi mendapat umur yang panjang. Dan ternyata untuk memperoleh jantung yang sehat tidak memerlukan usaha yang terlalu sulit dan bisa dilakukan sehari-hari. Dengan menjaga kesehatan jantung diharapkan semakin sedikit korban yang jatuh akibat penyakit yang menyerang jantung.


2. Contoh Karya Ilmiah Bahaya Internet Bagi Remaja

Bahaya Internet Bagi Remaja

BAB I

Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah

Internet saat ini sudah sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan remaja. Memang internet cukup membantu dalam menyelesaikan banyak pekerjaan. Akan tetapi ternyata internet pun tidak terlepas dari hal-hal negatif yang dapat berdampak buruk. Apalagi usia remaja merupakan saat-saat labil sehingga masih sering terseret arus. Untuk itu penelitian mengenai bahaya internet bagi remaja penting untuk dilakukan.

2. Rumusan Masalah

Bagaimana bahaya internet bagi remaja?

3. Tujuan Penelitian

Dapat menjelaskan bahaya internet bagi remaja

BAB II

Pembahasan

Bahaya Internet Bagi Remaja

Internet di kalangan remaja saat ini nampaknya sudah menjadi kebutuhan pokok. Akan tetapi tidak semua remaja memanfaatkan internet dengan benar. Ada banyak remaja yang cenderung menyalahgunakan internet sehingga berdampak buruk bagi dirinya dan lingkungannya.

Berdasarkan riset yang mendalam, terdapat beberapa bahaya dari penyalahgunaan internet di kalangan remaja, yaitu sebagai berikut:

  • Perilaku bullying melalui sosial media
  • Mudahnya mengakses konten pornografi yang berakibat pada perilaku kejahatan seksual
  • Maraknya kasus penculikan di kalangan remaja setelah berkenalan melalui sosial media.

BAB III

Penutup

Kesimpulan

Internet memang sangat membantu dalam kehidupan, akan tetapi ia tetap memiliki kekurangan. Karena itu orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mengawasi anak-anaknya. Sehingga para remaja dapat membentengi diri dari hal-hal negatif dalam penggunaan internet.


3. Contoh Karya Ilmiah Pencemaran Dalam Lingkungan Hidup

Pencemaran Dalam Lingkungan Hidup

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Lingkungan adalah kesatuan antara abiotik serta biotik. Abiotik merupakan kumpulan-kumpulan benda mati. Sedangkan biotik yaitu kumpulan benda hidup. Di dalam komponen abiotik adalah udara, air, cahaya matahari, tanah, suhu dan lainnya.

Komponen biotik mencakup dekomposer atau disebut pengurai, konsumen, dan juga produsen. Kedua komponen tersebut sangatlah erat kaitannya atau tidak dapat dipisahkan.

Lingkungan hidup diartikan beragam. Menurut Kamus Ekologi, lingkungan hidup dikatakan juga environment. Environment yaitu kesatuan antara makhluk hidup atau biotik dan non hidup atau abiotik yang ada di bumi. Sedangkan, menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2009, lingkungan hidup yaitu kesatuan ruang di seluruh benda. Baik makhluk hidup yang termasuk manusia, keadaan sampai perilaku manusia.

Secara keseluruhan bisa disimpulkan jika lingkungan hidup merupakan gabungan antara semua makhluk hidup dan juga faktor dan komponen di sekelilingnya. Makhluk hidup yang ada di bumi ini adalah salah satu faktor keberhasilan dari lingkungan hidup. Makhluk hidup yang dikhususkan adalah manusia. Manusia merupakan makhluk berakal yang telah diciptakan Tuhan dengan sempurna di dalam keadaan yang utuh pula.

Oleh karena itu, kegagalan dari lingkungan hidup seperti pencemaran yang terjadi bisa dikatakan ulah dari manusia. Tingkah laku manusia pada saat ini telah melebihi batas wajar. Salah satunya adalah membuang sampah sembarangan. Banyak tempat yang seharusnya bersih dari sampah malah tertimbun sampah. Tempat yang seharusnya rindang serta asri, berubah menjadi tempat yang panas dan juga gersang.

2. Rumusan Masalah

Apa saja jenis pencemaran dan bagaimana penjelasannya?

3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui jenis-jenis pencemaran lingkungan hidup.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Jenis Pencemaran

1. Pencemaran Udara

Pencemaran udara tidak selalu dikarenakan oleh ulah manusia. Pencemaran udara bisa juga disebabkan oleh kejadian alam misalnya gunung meletus. Hasil dari letusan gunung berapi tersebut membawa partikel-partikel logam yang berbahaya. Akan tetapi, penyebab utama pencemaran udara di Indonesia biasanya terjadi akibat polusi kendaraan bermotor roda dua, tiga dan juga empat.

Pencemaran udara disebabkan beberapa hal berikut, yaitu:

a. Asap Rokok

Seperti yang sudah diketahui bersama, sebagian besar orang-orang terkaya yang berada di Indonesia adalah bos besar dari perusahaan rokok. Oleh karena itu, tidak heran jika asap rokok menjadi penyumbang pencemaran udara yang paling besar. Kandungan-kandungan yang berbahaya yang ada di dalam rokok seperti tar dan juga nikotin. Maka asap yang ditimbulkan juga berbahaya.

b. Ozon (O3)

Sudah menjadi rahasia publik jika lapisan ozon sudah mulai menipis. Lapisan penghalang buruknya sinar matahari tersebut justru menjadi boomerang bagi bumi. Polutan ozon adalah polutan yang paling berbahaya. Penangannya juga sangat sulit sebab tidak dapat dideteksi. Perlu untuk diketahui, polutan ozon akan menyebabkan kerusakan pada paru-paru.

c. Karbonmonoksida (CO)

Gas CO juga adalah salah satu polutan yang sangat berbahaya. Gas tersebut bisa menimbulkan kematian apabila seseorang menghirupnya dalam jangka waktu yang lama. Contoh dari polutan gas CO adalah ketika tidur di dalam mobil dengan menggunakan AC. Gas-gas CO yang dihasilkan dari kendaraan bermotor di luar bisa masuk ke dalam tubuh. Gas itulah yang menyebabkan kematian.


2. Pencemaran Air

Air yang bersih adalah air yang tidak berbau dan juga tidak berwarna. Sehingga jika diemui air yang berbau, berwarna dan juga terdapat biota yang mati di dalamnya, air tersebut terindikasi sudah tercemar. Pencemaran pada air bisa dikarenakan oleh hal-hal berikut:

a. Limbah pabrik, nuklir dan industry

Limbah pabrik, nuklir dan juga industri mengandung zat-zat kimia yang berbahaya. Salah satunya adalah radioaktif. Pembuangan limbah dengan sembarangan ke sungai sangat membahayakan. Sebab zat berbahaya akan tercampur dengan air sungai. Hal tersebut mengancam keberadaan biota sungai dan juga lingkungan di sekitarnya.

b. Bahan peledak untuk menangkap ikan

Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak memang telah dilarang. Akan tetapi, tetap saja ada oknum-oknum nakal yang masih menggunakan cara tersebut. Penangkapan dengan bahan peledak memang dinilai efektif. Tidak akan memakan waktu yang lama dan juga akan memperoleh hasil tangkapan yang melimpah. Namun, hal tersebut merupakan salah satu penyebab dari pencemaran air.

c. Pestisida

Limbah pertanian sesungguhnya tidak membahayakan. Akan tetapi, penggunaan pestisida yang berlebih dan juga pupuk kimia itulah yang akan menyebabkan pencemaran air. Limbah pertanian yang di dalamnya terdapat pestisida yang berlebih dan juga pupuk kimia tersebut akan mengalir. Yang selanjutnya hal tersebut akan menimbulkan pencemaran pada air.

d. Sampah

Sampah menjadi masalah yang paling utama di zaman sekarang. Kesadaran manusia akan lingkungan sepertinya sudah sangat rendah. Sampah-sampah rumah tangga yang dibuang di sembarang tempat. Mulai dari lorong air kecil atau selokan sampai ke sungai telah dipenuhi sampah. Padahal, sampah menjadi salah satu penyebab utama dari pencemaran air.


3. Pencemaran Tanah

Suatu tanah dapat dikatakan telah tercemar saat tanah itu tidak dapat lagi digunakan untuk kebutuhan manusia. Kebutuhan yang dimaksud contohnya bercocok tanam. Selain itu, tanah yang gersang juga salah satu ciri tanah yang sudah tercemar. Penyebab dari pencemaran tanah, yaitu:

a. Senyawa asam

b. Pestisida berlebih

c. Pupuk kimia

d. Limbah industri, pabrik dan juga nuklir

e. Limbah rumah tangga seperti deterjen.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pencemaran dapat dibagi menjadi tiga yaitu pencemaran air, tanah dan juga udara. Setiap pencemaran mempunyai ciri tertentu. Setiap pencemaran juga mempunyai penyebab tertentu. Penyebab pencemaran satu dengan yang lainnya tidak jauh berbeda.

Contohnya penggunaan pestisida yang berlebih. Untuk itu, manusia sebagai makhluk yang berakal di bumi wajib hukumnya untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan yang dapat menyebabkan pencemaran dan turut menjaga lingkungan.


4. Contoh Karya Ilmiah Dolanan Tradisional dalam Membentuk Karakter Anak

Dolanan Tradisional dalam Membentuk Karakter Anak

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Permainan atau disebut juga dengan dolanan tradisional memiliki karakteristik yang memiliki dampak positif bagi perkembangan anak. Kata bermain untuk anak adalah refleksi pembebasan jiwa dari keterikatan dengan aturan orang tua.

Ketika anak bermain, ia akan mengekspresikan kegembiraan hatinya serta berkomunikasi dengan teman sebayanya. Sehingga, anak bisa belajar bersosialisasi dan juga bergaul dengan lingkungan sekitarnya.


2. Rumusan Masalah

Apa pengertian dolanan tradisional?
Apa pengaruh dolanan tradisional di dalam membentuk karakter anak?

3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengertian dari dolanan tradisional dan juga pengaruhnya terhadap karakter anak.


BAB II

PEMBAHASAN

1. Dolanan Tradisional

Kata “dolanan” adalah suatu kata yang diambil dari Bahasa Jawa. Kata dolanan mempunyai arti mainan atau juga permainan. Sedangkan kata tradisional merupakan cara berpikir dan juga tingkah laku yang sesuai dengan adat dan sudah ada sejak zaman dahulu.

Dolanan anak disebut juga sebagai simbolisasi pengetahuan yang secara turun temurun dan juga mempunyai berbagai macam fungsi di dalamnya.

2. Pendidikan Karakter

Secara sederhana, pendidikan karakter adalah segala usaha yang bisa dilakukan untuk memengaruhi karakter para siswa. Usaha tersebut dilakukan supaya seseorang bisa memahami pentingnya karakter yang positif di dalam diri.

Pendidikan karakter menurut Thomas Lickona yaitu pendidikan tentang sikap yang meliputi ilmu sampai tindakan. Tidak hanya itu, perasaan juga termasuk ke dalam pendidikan karakter.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dolanan tradisional bukan hanya sekedar permainan yang akan memberi dampak gembira. Dolanan tradisional juga memiliki banyak manfaat. Manfaat itu di antaranya adalah melatih kecerdasan otak serta motorik anak dan bisa membentuk karakter pada anak.

Anak bisa meningkatkan jiwa sosial di dalam dirinya dan juga berkomunikasi dengan baik serta bekerjasama dengan teman sepermainan dan juga lingkungannya.


5. Contoh Karya Ilmiah “Bahaya Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja”

“Bahaya Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja”

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Usia remaja adalah usia yang rawan khususnya di dalam pergaulan. Kemajuan teknologi juga akan memicu luasnya pergaulan. Pada saat kini, pergaulan bebas sudah menjadi bahaya paling utama yang dihadapi oleh kalangan remaja.

Bukan hanya itu, pergaulan bebas juga dapat menimbulkan kekhawatiran para orang tua. Usia remaja yang masih labil memang akan sangat mudah untuk dibodohi pergaulan.

2. Rumusan Masalah

Bagaimana bahaya pergaulan bebas untuk para remaja?

3. Tujuan penelitian

Mengetahui bahaya apa saja yang akan mengancam sebagai akibat dari pergaulan bebas.

BAB II

PEMBAHASAN

Bahaya Pergaulan Bebas

Pergaulan tidak selamanya selalu memberikan efek yang baik. Pergaulan yang buruk atau sering disebut dengan pergaulan bebas merupakan salah satu contoh pergaulan dengan efek yang buruk. Dampak negatif dari pergaulan bebas tersebut di antaranya sebagai berikut:

a. Kerusakan moral anak

Pergaulan bebas adalah salah satu penyebab dari rusaknya moral anak bangsa. Mereka akan merasa bebas tanpa diperhatikan oleh para orang tua. Sehingga mereka akan kehilangan akhlak baik yang seharusnya dimiliki.

Berbagai hal negatif bisa mereka lakukan untuk memenuhi rasa bahagianya. Pergaulan bebas akan menyebabkan anak kehilangan sikap sopan dan juga hanya mengikuti zaman.

b. Penggunaan narkotika dan minuman keras

Seperti yang sudah banyak diberitakan, para remaja saat ini banyak yang terciduk sedang berpesta minuman keras ataupun obat terlarang. Bahkan, tidak hanya remaja, anak-anak yang masih usia dini juga sudah menghisap rokok.

Obat-obatan terlarang saat ini mudah ditemukan jika seseorang sudah masuk ke dalam zona pergaulan bebas. Hal ini disebabkan minuman keras dan juga narkotika dijual dengan bebas dimana saja.

c. Kecelakaan sebelum menikah

Dampak negatifve dari pergaulan bebas yang akan berdampak besar bagi diri sendiri ataupun keluarga adalah hamil duluan. Kurangnya sex education bagi remaja akan menjadi sebab utama.

Kecelakaan sebelum menikah tersebut bahkan sudah terjadi pada anak usia Sekolah Dasar (SD). Mereka tidak akan mengetahui apa yang mereka lakukan serta dampak setelah mereka melakukan hal itu.

PENUTUP

KESIMPULAN

Pergaulan pada saat ini sudah memasuki zona yang berbahaya. Dampak negatif dari pergaulan bebas tersebut sudah memakan banyak korban. Mulai dari kerusakan moral dan juga penggunaan obat terlarang dan kecelakaan sebelum menikah.

Pergaulan bebas yang terjadi di kalangan remaja tersebut bisa dikurangi dengan melalui perantara utama yaitu para orang tua. Orang tua harus memberikan edukasi dan juga pengawasan yang cukup kepada anak-anaknya.


6. Contoh Karya Ilmiah “Dampak Negatif Internet Bagi Anak”

Dampak Negatif Internet Bagi Anak

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Internet dapat dibilang adalah salah satu penemuan terbaik dalam sejarah perkembangan teknologi. Seluruh manusia di belahan bumi mana pun dapat saling bersentuhan. Kecanggihan yang ia tawarkan membuatnya dapat diakses segala usia. Sehingga, internet juga sering bahkan selalu digunakan anak. Dengan kondisi emosi anak yang masih “labil”, internet memiliki pengaruh yang besar.

2. Rumusan Masalah

Bagaimana dampak negatif internet bagi anak?

3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dan menjelaskan dampak negatif internet bagi anak.

BAB II
PEMBAHASAN

Dampak Negatif Internet Bagi Anak

Internet kini sudah menjadi kebutuhan primer bagi anak. Namun, tidak semua anak dapat memanfaatkan internet sesuai kaidahnya. Oleh karena itu, dampak negatif internet diantaranya, yaitu:

• Menimbulkan keinginan anak untuk berbuat kekerasan
• Membuat anak keasikan berselancar di internet hingga lupa waktu
• Kasus bullying
• Kecanduan

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Hadirnya internet memang sangat membantu kehidupan bermasyarakat. Internet juga membantu anak dalam melakukan aktivitasnya. Tetapi, banyak dampak negatif yang ditimbulkan internet. Dampak negatif yang ditimbulkan bukanlah masalah yang sepele. Oleh karena itu, peran orang tua sangat diperlukan dalam keadaan ini. Orang tua harus selalu mengawasi putra-putrinya dalam menggunakan internet.


7. Contoh Karya Ilmiah Positif dan Negatif Makanan Kaleng

Positif dan Negatif Makanan Kaleng

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Makanan kaleng masuk ke dalam kategori makanan instan atau cepat saji (junk food). Menurut penelitian yang pernah dilakukan di Jepang, makanan kaleng mengandung zat kimia Stannum (Sn). Zat ini sebenarnya tidak berbahaya bila dikonsumsi sesuai kebutuhan. Namun, zat Sn akan berbahaya bila dikonsumi melebihi empat belas miligram per kilogram berat tubuh.

2. Rumusan Masalah

Bagaimana dampak makanan kaleng bagi kesehatan tubuh?

3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dampak positif dan negatif makanan kaleng.

BAB II
PEMBAHASAN

Dampak Makanan Kaleng Bagi Tubuh

Makanan kaleng merupakan salah satu jenis makanan cepat saji yang diminati. Makanan kaleng identik dengan hewan seperti ikan atau biasa disebut sarden. Namun, tak hanya sarden, makanan kaleng juga dapat berisi sayuran, buah, hingga minuman. Makanan kaleng tidak selalu berdampak buruk bagi tubuh. Ia juga memiliki keunggulan. Dampak positif dan negatif makanan kaleng, yaitu:

1. Dampak positif

a. Menghemat waktu penyajian
b. Kaleng menjaga makanan dari kontaminasi organisme penyebab penyakit
c. Makanan kaleng tidak kekurangan zat gizi

2. Dampak negatif

a. Membuat para Ibu malas memasak
b. Jika dikonsumsi berlebih dapat menyebabkan penyakit berbahaya seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol
c. Jika dimasak dengan suhu tinggi, gizi di dalamnya akan berkurang bahkan hilang.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil yaitu makanan kaleng memiliki dampak positif dan negatif. Dampak negatif akan terjadi bila makanan kaleng yang dikonsumsi melampaui batas. Selain itu, cara masak juga memengaruhi baik buruknya makanan kaleng terhadap kesehatan tubuh. Disamping dampak tak menyenangkan yang ia miliki, makanan kaleng juga memberi dampak positif seperti yang telah dibahas.


Itulah Teman-teman yang dapat saya sampaikan tentang Struktur Karya Ilmiah Serta Cara Membuat dan Contohnya artikel di atas semoga teman-teman yang telah membaca mendapat wawasan tambahan dan memulai untuk belajar dalam membuat sebuah karya ilmiah yang baik dan benar ,Terimakasih.


Baca Juga Artikel Lainnya :