Kebangkrutan Adalah

Diposting pada

Sarjana EkonomiHai sobat sarjanaekonomi.co.id jumpa lagi dalam artikel kesayangan Anda.

Pada pembahasan kali ini, akan membahas mengenai Kebangkrutan. Untuk lebih jelasnya mari simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini.

√ Kebangkrutan : Pengertian, Indikator dan Faktor Penyebab Terlengkap


Pengertian Kebangkrutan

Kebangkrutan ialah suatu kondisi disaat perusahaan mengalami ketidakcukupan dana untuk menjalankan usahanya.


Pengertian Kebangkrutan Menurut Para Ahli

1. Undang-undang N0.4 tahun 1998 tentang Kepailitan

Kebangkrutan merupakan suatu situasi yang dinyatakan pailit oleh keputusan pengadilan.


2. Brigham

Kebangkrutan ialah

  • Kegagalan Ekonomi (Economic Distressed) yaitu kondisi perusahaan kehilangan uang atau pendapatan perusahaan tidak mampu menutupi biayanya sendiri, ini berarti tingkat labanya lebih kecil dari biaya modal atau nilai sekarang dari arus kas perusahaan lebih kecil dari kewajiban. Kegagalan terjadi bila arus kas sebenarnya dari perusahaan tersebut jauh di bawah arus kas yang diharapkan.
  • Kegagalan Keuangan (Financial Distressed) yakni kondisi perusahaan dimana kesulitan dana baik dalam arti dana dalam pengertian kas atau dalam pengertian modal kerja. Sebagian asset liability management sangat berperan dalam pengaturan untuk menjaga agar tidak terkena kegagalan keuangan. Kegagalan keuangan bisa juga diartikan sebagai insolvensi yang membedakan antara dasar arus kas dan dasar saham.

3. Toto

Kebangkrutan yaitu suatu kondisi dimana perusahaan tidak mampu lagi untuk melunasi kewajibannya.


4. Lesmana

Kebangkrutan yakni ketidakpastian mengenai kemampuan atas suatu perusahaan untuk melanjutkan kegiatan operasionalnya jika kondisi keuangan yang dimiliki mengalami penurunan.


5. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Kebangkrutan ialah perihal (keadaan) bangkrut dari perusahaan karena tidak mampu membayar utang-utangnya dan sebagainya.


6. Martin

Kebangkrutan yaitu

  • Kegagalan Ekonomi (Economic Distressed) yakni perusahaan kehilangan uang atau pendapatan perusahaan tidak mampu menutupi biayanya sendiri, ini berarti tingkat labanya lebih kecil dari biaya modal atau nilai sekarang dari arus kas perusahaan lebih kecil dari kewajiban, kegagalan terjadi bila arus kas sebenarnya dari perusahaan tersebut jauh dibawah arus kas yang diharapkan.
  • Kegagalan Keuangan (Financial Distressed) yaitu mempunyai makna kesulitan dana baik dalam arti dana dalam pengertian kas atau dalam pengertian modal kerja. Sebagai asset liability management sangat berperan dalam pengaturan untuk menjaga agar tidak terkena financial distressed. Kebangkrutan akan cepat terjadi pada perusahaan yang berada di Negara yang sedang mengalami kesulitan ekonomi, karena kesulitan ekonomi akan memicu semakin cepatnya kebangkrutan perusahaan yang mungkin tadinya sudah sakit kemudian semakin sakit dan bangkrut.

7. Darsono

Kebangkrutan ialah kegagalan perusahaan dimana menjalankan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba.


8. Prihadi

Kebangkrutan yaitu suatu kondisi dimana perusahaan tidak mampu lagi untuk melunasi kewajibannya.


9. Wikipedia

Kebangkrutan ialah ketidakmampuan yang dinyatakan secara legal oleh individu atau organisasi untuk membayar kreditur mereka.


10. Hadi

Kebangkrutan yakni likuidasi perusahaan atau penutupan perusahaan atau insolvabilitas.


Faktor Penyebab Kebangkrutan Secara Umum

  • Perusahaan yang menghadapi technically insolvent, jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya yang segera jatuh tempo tetapi asset perusahaan nilainya lebih tinggi daripada hutangnya.
  • Perusahaan yang menghadapi legally insolvent, jika nilai asset perusahaan lebih rendah daripada nilai utang perusahaan.
  • Perusahaan yang menghadapi kebangkrutan yaitu jika tidak dapat membayar utangnya dan oleh pengadilan dinyatakan pailit.

Faktor Penyebab Kebangkrutan Secara Khusus

1. Faktor Ekonomi

Faktor-faktor penyebab kebangkrutan dari sektor ekonomi adalah gejala inflasi dan deflasi dalam harga barang dan jasa, kebijakan keuangan, suku bunga dan devaluasi uang dalam hubungannya dengan uang asing serta neraca pembayaran, surplus dalam hubungannya dengan perdagangan luar negeri.


2. Faktor Sosial

Faktor sosial yang sangat berpengaruh terhadap kebangkrutan cenderung pada perubahan gaya hidup masyarakat yang mempengaruhi permintaan terhadap produk dan jasa ataupun cara perusahaan berhubungan dengan karyawan.


3. Faktor Teknologi

Penggunaan teknologi informasi juga menyebabkan biaya yang ditanggung perusahaan membengkak terutama untuk pemeliharaan dan implementasi yang tidak terencana, sistemnya tidak terpadu dan para manajer pengguna kurang profesional.


4. Faktor Pemerintah

Kebijakan pemerintah terhadap pencabutan subsidi pada perusahaan dan industri, pengenaan tarif ekspor dan impor barang yang berubah, kebijakan undang-undang baru bagi perbankan atau tenaga kerja dan lain-lain.


5. Faktor Pelanggan

Perusahaan harus mengidentifikasi sifat konsumen, untuk menghindari kehilangan konsumen, juga untuk menciptakan peluang, menemukan konsumen baru dan menghindari menurunnya hasil penjualan dan mencegah konsumen berpaling ke pesaing.


6. Faktor Pemasok

Perusahaan dan pemasok harus tetap bekerjasama dengan baik karena kekuatan pemasok untuk menaikkan harga dan mengurangi keuntungan pembelinya tergantung pada seberapa besar pemasok ini berhubungan dengan perdagangan bebas.


7. Faktor Pesaing

Perusahaan juga jangan melupakan persaingan karena kalau produk pesaing lebih diterima di masyarakat, maka perusahaan akan kehilangan konsumen dan hal tersebut akan berakibat menurunnya pendapatan perusahaan.


Indikator Kebangkrutan Secara Umum

  • Analisis arus kas untuk saat ini atau masa mendatang
  • Analisis strategi perusahaan, adalah analisis yang berfokus pada persaingan yang dihadapi oleh perusahaan.
  • Struktur biaya relatif terhadap pesaingnya.
  • Kualitas manajemennya
  • Kemampuan manajeman untuk mengendalikan biaya.

Indikator Kebangkrutan Secara Khusus

1. Indikator Lingkungan Bisnis

Pertumbungan ekonomi yang rendah bisa jadi indikator yang penting pada lemahnya peluang bisnis, terlebih lagi jika di saat yang sama banyak perusahana baru yang masuk pasar. Besarnya perusahan tertentu bisa jadi sebab mengecilnya perusahaan lain.


2. Indikator Internal

Jika manajemen tidak bisa melakukan perkiraan bisnis dengan alat analisa apapun yang dipakai, sehingga manajemen kesulitan mengembangkan sikap proaktif.

Lebih cenderung bersikap reaktif dan karena hal tersebut biasanya terlambat mengatisipasi perubahan.


3. Indikator Kombinasi

Sering terjadi perusahaan bangkrut dikarenakan interaksi ancaman yang berasal dari lingkungan bisnis dan kelemahan yang asalnya dari lingkungan perusahaan itu sendiri.

Jika hal ini disebabkan oleh keduanya, maka akan membawa akibat yang lebih kompleks dibanding disebabkan oleh salah satu saja.


Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Kebangkrutan : Pengertian, Indikator & Faktor Penyebabnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi yang membacanya. Terima Kasih.


Baca Juga Artikel Lainnya :